PDIP bersiap jadi partai berkuasa
A
A
A
Sindonews.com - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Maruarar Sirait menyatakan bahwa partainya sedang bersiap kembali menjadi partai pemerintah.
Karena itu, semua pengurus dan kader solid dengan target menjadi pemenang pemilu legislatif dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. 'Kami tentu tidak mau terus jadi partai oposisi. Saatnya kami menjadi partai pemerintah berdasarkan pilihan rakyat dalam pemilu," tegasnya di Jakarta, Senin (4/6/2012). Politikus yang akrab disapa Ara itu mengakui, hingga kini PDIP belum menentukan calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) karena masih fokus pada program kaderisasi dan program prorakyat.
Dia mengklaim bahwa PDIP akan solid mendukung siapa pun capres yang ditentukan oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarno putri. Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo menambahkan, seleksi kepemimpinan nasional melalui sebuah proses tidak instan. Sebab, masalah itu tidak bisa dipisahkan dengan pelaksanaan cita-cita politik dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang kebudayaan.
Selain itu, pertimbangan penting lain adalah bagaimana menjamin proses transisi kepemimpinan nasional melalui tahapan pemilihan presiden langsung yang benar-benar jujur dan adil serta demokratis.
Ketua Fraksi PDIP DPR Puan Maharani mengemukakan, 2014 cukup membuka peluang perempuan untuk bisa duduk di eksekutif. Dia mendukung penuh kemunculan calon pemimpin perempuan baik dari partai maupun eksternal parpol. Sementara Anggota Fraksi PDIP DPR Eva Kusuma Sundari menambahkan, secara normatif capres perempuan bisa didorong oleh semua parpol karena hal itu dijamin konstitusi.
"Sudah pernah ada presiden perempuan dari PDIP. Apalagi memang faktanya Puan Maharani adalah kandidat kuat untuk diterjunkan di pertarungan calon pemimpin nasional," katanya. (lil)
Karena itu, semua pengurus dan kader solid dengan target menjadi pemenang pemilu legislatif dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. 'Kami tentu tidak mau terus jadi partai oposisi. Saatnya kami menjadi partai pemerintah berdasarkan pilihan rakyat dalam pemilu," tegasnya di Jakarta, Senin (4/6/2012). Politikus yang akrab disapa Ara itu mengakui, hingga kini PDIP belum menentukan calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) karena masih fokus pada program kaderisasi dan program prorakyat.
Dia mengklaim bahwa PDIP akan solid mendukung siapa pun capres yang ditentukan oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarno putri. Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo menambahkan, seleksi kepemimpinan nasional melalui sebuah proses tidak instan. Sebab, masalah itu tidak bisa dipisahkan dengan pelaksanaan cita-cita politik dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang kebudayaan.
Selain itu, pertimbangan penting lain adalah bagaimana menjamin proses transisi kepemimpinan nasional melalui tahapan pemilihan presiden langsung yang benar-benar jujur dan adil serta demokratis.
Ketua Fraksi PDIP DPR Puan Maharani mengemukakan, 2014 cukup membuka peluang perempuan untuk bisa duduk di eksekutif. Dia mendukung penuh kemunculan calon pemimpin perempuan baik dari partai maupun eksternal parpol. Sementara Anggota Fraksi PDIP DPR Eva Kusuma Sundari menambahkan, secara normatif capres perempuan bisa didorong oleh semua parpol karena hal itu dijamin konstitusi.
"Sudah pernah ada presiden perempuan dari PDIP. Apalagi memang faktanya Puan Maharani adalah kandidat kuat untuk diterjunkan di pertarungan calon pemimpin nasional," katanya. (lil)
()