Mahfud MD bisa jadi rebutan
A
A
A
Sindonews.com – Popularitas Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD diyakini bisa membuatnya menjadi rebutan partai politik (parpol) mana pun yang tertarik mengusungnya sebagai calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres) 2014.
Rektor Universitas Wahid Hasyim Semarang, Noor Achmad menilai, Mahfud dikenal memiliki sikap tegas dan pribadi yang bersih serta tampil apa adanya. Masyarakat sekarang menyenangi tipe dan karakter figur seperti ini. Itu sebabnya partai akan sangat diuntungkan jika menggandeng Mahfud sebagai kandidat Pilpres 2014. Parpol yang sangat mungkin mempertimbangkan pencapresan Mahfud, kata Achmad, adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Selain sama-sama dari kultur Nahdlatul Ulama (NU), secara politik Mahfud juga pernah ikut membesarkan partai besutan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu. "PKB jelas sangat diuntungkan jika menggandeng Pak Mahfud. Beliau ini populer sehingga bisa mendongkrak suara PKB," paparnya di Jakarta, Senin (4/6/2012) kemarin. Hanya saja, lanjut Achmad, meski popularitas Mahfud cukup tinggi, jaringan di masyarakat bawah belum kuat.
Mengenai peluang Jusuf Kalla (JK), Noor Achmad mengaku yakin bahwa mantan wakil presiden itu tidak akan digaet oleh Partai Demokrat meski pernah menjadi pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Tentu Demokrat ada pertimbangan sendiri. JK jangan terlalu pede (percaya diri)," katanya.
Ketua DPP PKB Abdul Malik Haramain mengakui bahwa Mahfud MD layak dan pantas untuk dipertimbangkan menjadi capres/cawapres. "Ini pandangan individu saya. Pak Mahfud memang masuk dalam salah satu tokoh yang kualitasnya memenuhi syarat menjadi capres," ujarnya.
Meski begitu, Malik menegaskan bahwa hingga kini PKB belum membahas pencapresan dan sedang berkonsentrasi pada agenda pemenangan Pemilu Legislatif 2014.
Sekretaris Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat, Khatibul Umam Wiranu menyatakan, JK harus berjuang keras mencari partai sebagai kendaraan politik yang akan mengusungnya. Di tempat terpisah, pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah justru yakin JK akan dipinang lagi oleh Partai Demokrat. (lil)
Rektor Universitas Wahid Hasyim Semarang, Noor Achmad menilai, Mahfud dikenal memiliki sikap tegas dan pribadi yang bersih serta tampil apa adanya. Masyarakat sekarang menyenangi tipe dan karakter figur seperti ini. Itu sebabnya partai akan sangat diuntungkan jika menggandeng Mahfud sebagai kandidat Pilpres 2014. Parpol yang sangat mungkin mempertimbangkan pencapresan Mahfud, kata Achmad, adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Selain sama-sama dari kultur Nahdlatul Ulama (NU), secara politik Mahfud juga pernah ikut membesarkan partai besutan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu. "PKB jelas sangat diuntungkan jika menggandeng Pak Mahfud. Beliau ini populer sehingga bisa mendongkrak suara PKB," paparnya di Jakarta, Senin (4/6/2012) kemarin. Hanya saja, lanjut Achmad, meski popularitas Mahfud cukup tinggi, jaringan di masyarakat bawah belum kuat.
Mengenai peluang Jusuf Kalla (JK), Noor Achmad mengaku yakin bahwa mantan wakil presiden itu tidak akan digaet oleh Partai Demokrat meski pernah menjadi pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Tentu Demokrat ada pertimbangan sendiri. JK jangan terlalu pede (percaya diri)," katanya.
Ketua DPP PKB Abdul Malik Haramain mengakui bahwa Mahfud MD layak dan pantas untuk dipertimbangkan menjadi capres/cawapres. "Ini pandangan individu saya. Pak Mahfud memang masuk dalam salah satu tokoh yang kualitasnya memenuhi syarat menjadi capres," ujarnya.
Meski begitu, Malik menegaskan bahwa hingga kini PKB belum membahas pencapresan dan sedang berkonsentrasi pada agenda pemenangan Pemilu Legislatif 2014.
Sekretaris Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat, Khatibul Umam Wiranu menyatakan, JK harus berjuang keras mencari partai sebagai kendaraan politik yang akan mengusungnya. Di tempat terpisah, pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah justru yakin JK akan dipinang lagi oleh Partai Demokrat. (lil)
()