Pemanfaatan virus jadi ancaman pertahanan
A
A
A
Sindonews.com – Kewaspadaan terhadap ancaman wabah penyakit endemik terus ditingkatkan, karena dalam skala tertentu wabah bisa mengganggu pertahanan negara. Persoalan ini bahkan menjadi perhatian militer di kawasan ASEAN.
Kepala Dinas Kesehatan TNI Angkatan Udara (Kadiskesau) Marsma TNI Bambang Yudhadi mengatakan, potensi sumber daya alam (SDA) buatan dapat menjadikan sumber ancaman nonmiliter.Pasalnya,SDA buatan tersebut berpotensi menyimpan virus dan bakteri hidup sehingga menjadi parasit dan dapat menimbulkan penyakit endemik.
” Dalam skala besar, berpengaruh terhadap pertahanan negara,”katanya dalam pembukaan Latihan Dukungan Kesehatan Lapangan (Latdukeslap) pada penanggulangan bioterorisme dan Pengungsian Medis Udara (PMU) VVIP, 28 Mei 2012.
Kadiskesau mengatakan, Latdukeslap pada Penanggulangan Bioterorisme dan PMU VVIP merupakan salah satu kegiatan meningkatkan profesionalisme prajurit dalam rangka lebih memantapkan tugas perannya dalam mendukung kesiapan operasional. ”Secara umum, tujuan latihan ini untuk menguji coba peranti lunak maupun peraturan yang menjadi rujukan,”paparnya.
Kegiatan seperti ini,kata dia, akan terus berlanjut dengan latihan- latihan lain, agar kemampuan dan keterampilan personel kesehatan TNI AU terujidansiap diaplikasikan di lapangan. Dalam latihan tersebut dipraktikkan teknik menggagalkan rencana suatu negara dalam menyebarkan pirus ke pada masyarakat. Sementara itu, skenario latihan adalah bagaimana mengatasi perkembangan era globalisasi dan perang teknologi modern saat ini.
Latihan yang rencananya digelar selama tiga hari tersebut merupakan kegiatan terpadu dari unsur kesehatan antara jajaran Diskesau dan unsur Korpaskhas, Detasemen Bravo, Kompi Zeni TNI AD. ”Melibatkan juga unsur pesawat udara dari Skuadron Udara 6, SkuadronUdara8, Basarnas,PMI,serta unsur Pangkalan,”imbuhnya.
Di kawasan ASEAN juga ada perhatian terhadap kesehatan militer.Tiap tahun digelar Konferensi Kepala Kesehatan Militer Tingkat ASEAN atau ASEAN Chief Military Medicine Conference. Pada pembukaan Rapat Koordinasi Kesehatan TNI tahun 2012 sebelumnya, Kasum TNI Letjen TNI J Suryo Prabowo menegaskan pencapaian tugas pokok akan memberikan hasil yang optimal,apabila ditunjang oleh derajat kesehatan prajurit TNI yang prima serta terlaksananya dukungandanpela-yanan kesehatan yang berkualitas.
Berdasarkan evaluasi, penyelenggaraan fungsi kesehatan telah berjalan baik dalam mendukung setiap tugas operasi dan latihan yang digelar TNI, baik operasi dalam negeri maupun operasi misi perdamaian dunia,walaupun dengan segala keterbatasan yang ada. Namun,kesehatan TNI dituntut selalu responsif terhadap dinamika yang berkembang untuk mendukung tugas baik operasi militer untuk perang maupun operasi militer selain perang. (wbs)
Kepala Dinas Kesehatan TNI Angkatan Udara (Kadiskesau) Marsma TNI Bambang Yudhadi mengatakan, potensi sumber daya alam (SDA) buatan dapat menjadikan sumber ancaman nonmiliter.Pasalnya,SDA buatan tersebut berpotensi menyimpan virus dan bakteri hidup sehingga menjadi parasit dan dapat menimbulkan penyakit endemik.
” Dalam skala besar, berpengaruh terhadap pertahanan negara,”katanya dalam pembukaan Latihan Dukungan Kesehatan Lapangan (Latdukeslap) pada penanggulangan bioterorisme dan Pengungsian Medis Udara (PMU) VVIP, 28 Mei 2012.
Kadiskesau mengatakan, Latdukeslap pada Penanggulangan Bioterorisme dan PMU VVIP merupakan salah satu kegiatan meningkatkan profesionalisme prajurit dalam rangka lebih memantapkan tugas perannya dalam mendukung kesiapan operasional. ”Secara umum, tujuan latihan ini untuk menguji coba peranti lunak maupun peraturan yang menjadi rujukan,”paparnya.
Kegiatan seperti ini,kata dia, akan terus berlanjut dengan latihan- latihan lain, agar kemampuan dan keterampilan personel kesehatan TNI AU terujidansiap diaplikasikan di lapangan. Dalam latihan tersebut dipraktikkan teknik menggagalkan rencana suatu negara dalam menyebarkan pirus ke pada masyarakat. Sementara itu, skenario latihan adalah bagaimana mengatasi perkembangan era globalisasi dan perang teknologi modern saat ini.
Latihan yang rencananya digelar selama tiga hari tersebut merupakan kegiatan terpadu dari unsur kesehatan antara jajaran Diskesau dan unsur Korpaskhas, Detasemen Bravo, Kompi Zeni TNI AD. ”Melibatkan juga unsur pesawat udara dari Skuadron Udara 6, SkuadronUdara8, Basarnas,PMI,serta unsur Pangkalan,”imbuhnya.
Di kawasan ASEAN juga ada perhatian terhadap kesehatan militer.Tiap tahun digelar Konferensi Kepala Kesehatan Militer Tingkat ASEAN atau ASEAN Chief Military Medicine Conference. Pada pembukaan Rapat Koordinasi Kesehatan TNI tahun 2012 sebelumnya, Kasum TNI Letjen TNI J Suryo Prabowo menegaskan pencapaian tugas pokok akan memberikan hasil yang optimal,apabila ditunjang oleh derajat kesehatan prajurit TNI yang prima serta terlaksananya dukungandanpela-yanan kesehatan yang berkualitas.
Berdasarkan evaluasi, penyelenggaraan fungsi kesehatan telah berjalan baik dalam mendukung setiap tugas operasi dan latihan yang digelar TNI, baik operasi dalam negeri maupun operasi misi perdamaian dunia,walaupun dengan segala keterbatasan yang ada. Namun,kesehatan TNI dituntut selalu responsif terhadap dinamika yang berkembang untuk mendukung tugas baik operasi militer untuk perang maupun operasi militer selain perang. (wbs)
()