Grasi Corby ciderai komitmen pemberantasan narkoba

Sindonews.com - Pemberian grasi lima tahun oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada terpidana narkotika asal Australia Schapelle Corby terus menuai polemik. SBY dinilai tidak konsisten dengan komitmennya sendiri dalam memberantas peredaran narkotika.

Salah seorang mantan hakim Asep Irwan mengatakan, seharusnya Presiden bisa mengetahui apa yang sudah menjadi semangat bangsa Indonesia, bahkan semangat di seluruh dunia terhadap komitmen mereka untuk pemberantasan narkoba.

"Ketika ada kasus yang berkaitan dengan narkoba dan kemudian presiden memberikan grasi, apa artinya itu semua? Ini sama saja dengan mencederai semangat seluruh dunia untuk memberantas korupsi," ujar Asep saat dihubungi Sindonews, Sabtu (26/5/2012).

Asep juga sangat menyayangkan pemberian grasi dari presiden selama lima tahun terhadap wanita yang telah membawa mariyuana nomor satu di kelasnya masuk ke Indonesia. Menurutnya, SBY seharusnya bisa memberikan penjelasan apa dasar dari pemberian grasi yang terasa sangat janggal tersebut.

"Lima tahun itu waktu yang sangat lama, tapi kenapa Presiden dengan mudahnya memberikan grasi tanpa ada alasan jelas kenapa dan mengapa," tegasnya. (san)