Menag minta Ahmadiyah hentikan aktifitas
Menag minta Ahmadiyah hentikan aktifitas
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Agama, Suryadharma Ali mengaku belum mendapatkan laporan secara resmi terkait penyerangan masjid Ahmadiyah di Kampung Cisaro, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat yang terjadi siang tadi.
"Saya belum dapat laporan. Saya belum bisa memberikan penilaian, karena terus terang belum tahu," ujar Suryadharma di Istana Negara Jakarta, Jumat (20/4/2012).
Kendati demikian, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan tindak kekerasan.
Suryadharma memprediksi peristiwa penyerangan masjid Ahmadiyah tersebut terjadi karena adanya hal yang tak sesuai dilingkungan tersebut. Dia meminta agar jamaah Ahmadiyah tidak lagi melakukan aktifitas keagamaanya dan tunduk pada peraturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
"Mungkin saja ada kondisi yang tidak tepat di sana. Saya berharap bisa diselesaikan dengan musyawarah dan semua pihak tunduk pada peraturan yang telah ditetapkan. Termasuk kepada Ahmadiyah juga, harus tunduk kepada peraturan daerah. Dan meminta agar kegiatan dihentikan," tuturnya.
Menurutnya, pelurusan ajaran agama penting dilakukan setelah Ahmadiyah mengajarkan ajaran yang tak sesuai ajaran Islam. Namun, dia tak membenarkan bila pelurusan ajaran agama melalui tindak kekerasan.
"Dan yang namanya proses pelurusan ajaran dilakukan ya begitu. Itu himbauan saya kepada Ahmadiyah untuk mentaati aturan-aturan yang ada. Kepada pihak yang lainnya, kekerasan bukan solusi," tutupnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, menjelang salat Jumat, sebuah masjid yang dikelola jamaah Ahmadiyah di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dirusak ratusan orang. Massa melempari jendela dengan batu dan membakar sejumlah dokumen Ahmadiyah. Tidak ada korban luka dalam peristiwa itu.
Ratusan warga sudah berkumpul di depan masjid Ahamdiyah di Kampung Cisaro, Kecamatan Singaparna, satu jam sebelum salat Jumat. Mereka geram karena jamaah Ahmadiyah tetap melakukan aktivitas. Massa merangsek masuk ke halaman masjid dan menjebol pagar yang digembok.
Masa kemudian melempari semua kaca jendela hingga pecah berantakan. Tidak puas, massa juga membakar sejumlah dokumen Ahmadiyah seperti buku-buku. (wbs)
"Saya belum dapat laporan. Saya belum bisa memberikan penilaian, karena terus terang belum tahu," ujar Suryadharma di Istana Negara Jakarta, Jumat (20/4/2012).
Kendati demikian, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan tindak kekerasan.
Suryadharma memprediksi peristiwa penyerangan masjid Ahmadiyah tersebut terjadi karena adanya hal yang tak sesuai dilingkungan tersebut. Dia meminta agar jamaah Ahmadiyah tidak lagi melakukan aktifitas keagamaanya dan tunduk pada peraturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
"Mungkin saja ada kondisi yang tidak tepat di sana. Saya berharap bisa diselesaikan dengan musyawarah dan semua pihak tunduk pada peraturan yang telah ditetapkan. Termasuk kepada Ahmadiyah juga, harus tunduk kepada peraturan daerah. Dan meminta agar kegiatan dihentikan," tuturnya.
Menurutnya, pelurusan ajaran agama penting dilakukan setelah Ahmadiyah mengajarkan ajaran yang tak sesuai ajaran Islam. Namun, dia tak membenarkan bila pelurusan ajaran agama melalui tindak kekerasan.
"Dan yang namanya proses pelurusan ajaran dilakukan ya begitu. Itu himbauan saya kepada Ahmadiyah untuk mentaati aturan-aturan yang ada. Kepada pihak yang lainnya, kekerasan bukan solusi," tutupnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, menjelang salat Jumat, sebuah masjid yang dikelola jamaah Ahmadiyah di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dirusak ratusan orang. Massa melempari jendela dengan batu dan membakar sejumlah dokumen Ahmadiyah. Tidak ada korban luka dalam peristiwa itu.
Ratusan warga sudah berkumpul di depan masjid Ahamdiyah di Kampung Cisaro, Kecamatan Singaparna, satu jam sebelum salat Jumat. Mereka geram karena jamaah Ahmadiyah tetap melakukan aktivitas. Massa merangsek masuk ke halaman masjid dan menjebol pagar yang digembok.
Masa kemudian melempari semua kaca jendela hingga pecah berantakan. Tidak puas, massa juga membakar sejumlah dokumen Ahmadiyah seperti buku-buku. (wbs)
()
Explore More