TNI AL tambah 3 heli lebih canggih
A
A
A
Sindonews.com - TNI Angkatan Laut (AL) memperkuat sistem pertahanan udara wilayah laut dengan menambah tiga armada Helikopter jenis Bell 412 EP. Dengan penambahan heli buatan pabrik Bell Helikopter Textron, Amerika Serikat itu akan
melengkapi 10 armada yang sudah dimiliki TNI AL.
Heli itu saat ini masih dalam proses perakitan di PT Dirgantara Indonesia. Satu di antaranya telah jadi, dan sudah diujicoba langsung oleh Komandan Pusat Penerbangan TNI AL Laksamana Pertama Sugianto siang tadi.
“Kami tinggal menunggu dilengkapinya peralatan tambahan sesuai spesifikasi TNI AL. Mudah-mudahan awal Juni tahun ini, sudah bisa beroperasi semuanya,” jelas Sugianto usai uji coba dengan rute Bandara Husein Sastranegara Bandung menuju Halim Perdanakusuma Jakarta, di Hangar PT DI Kota Bandung Selasa (17/4/2012).
Menurut Sugianto, ada 10 heli TNI AL yang digunakan selama ini. Namun penambahan tiga heli baru ini spesifikasinya lebih canggih. Heli Bell 412 EP dilengkapi dengan teknologi auto pilot.
Dengan peralatan lanjut Sugianto heli lebih mudah dikemudikan. Auto pilot juga menambah faktor keamanan pesawat, meski dalam kondisi cuaca buruk.
"Penambahan tiga armada baru ini akan semakin memperkuat sistem pertahanan udara TNI AL. Pesawat tersebut, akan dimanfaatkan TNI AL sebagai helikopter patroli," jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, sebenarnya total seluruh heli yang dimiliki TNI AL sebanyak 12 armada. Tapi, tidak semuanya bisa diterbangkan. Sedangkan jumlah penerbang/pilot heli sebanyak 150 orang.
Sementara itu, Staf Humas PT Dirgantara Indonesia Rakhendi Triatna mengatakan, proses perakitan tiga buah helikopter BELL 412 EP telah dalam proses penyelesaian. PT DI tinggal menambah sejumlah peralatan pendukung sesuai spesifikasi TNI AL.
Namun demikian, pemenuhan helikopter TNI AL tidak sepenuhnya dilakukan PT DI. Hampir semua bahan baku helikopter tersebut berasal dari Bell Helikopter Textron, Amerika Serikat.
Hal itu dikarenakan, lisensi produksi helikopter BELL oleh PT DI telah habis. Lisensi tersebut hanya didapat PT DI dari tahun 1982-2010 lalu. “Lisensi produksi BELL hanya akan didapatkan PT DI apabila kita mendapat pesanan lebih dari 20 unit helikopter,” pungkas dia.(lin)
melengkapi 10 armada yang sudah dimiliki TNI AL.
Heli itu saat ini masih dalam proses perakitan di PT Dirgantara Indonesia. Satu di antaranya telah jadi, dan sudah diujicoba langsung oleh Komandan Pusat Penerbangan TNI AL Laksamana Pertama Sugianto siang tadi.
“Kami tinggal menunggu dilengkapinya peralatan tambahan sesuai spesifikasi TNI AL. Mudah-mudahan awal Juni tahun ini, sudah bisa beroperasi semuanya,” jelas Sugianto usai uji coba dengan rute Bandara Husein Sastranegara Bandung menuju Halim Perdanakusuma Jakarta, di Hangar PT DI Kota Bandung Selasa (17/4/2012).
Menurut Sugianto, ada 10 heli TNI AL yang digunakan selama ini. Namun penambahan tiga heli baru ini spesifikasinya lebih canggih. Heli Bell 412 EP dilengkapi dengan teknologi auto pilot.
Dengan peralatan lanjut Sugianto heli lebih mudah dikemudikan. Auto pilot juga menambah faktor keamanan pesawat, meski dalam kondisi cuaca buruk.
"Penambahan tiga armada baru ini akan semakin memperkuat sistem pertahanan udara TNI AL. Pesawat tersebut, akan dimanfaatkan TNI AL sebagai helikopter patroli," jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, sebenarnya total seluruh heli yang dimiliki TNI AL sebanyak 12 armada. Tapi, tidak semuanya bisa diterbangkan. Sedangkan jumlah penerbang/pilot heli sebanyak 150 orang.
Sementara itu, Staf Humas PT Dirgantara Indonesia Rakhendi Triatna mengatakan, proses perakitan tiga buah helikopter BELL 412 EP telah dalam proses penyelesaian. PT DI tinggal menambah sejumlah peralatan pendukung sesuai spesifikasi TNI AL.
Namun demikian, pemenuhan helikopter TNI AL tidak sepenuhnya dilakukan PT DI. Hampir semua bahan baku helikopter tersebut berasal dari Bell Helikopter Textron, Amerika Serikat.
Hal itu dikarenakan, lisensi produksi helikopter BELL oleh PT DI telah habis. Lisensi tersebut hanya didapat PT DI dari tahun 1982-2010 lalu. “Lisensi produksi BELL hanya akan didapatkan PT DI apabila kita mendapat pesanan lebih dari 20 unit helikopter,” pungkas dia.(lin)
()