Golkar ikhlaskan ide ICP 15 persen

Rabu, 11 April 2012 - 12:26 WIB
Golkar ikhlaskan ide ICP 15 persen
Golkar ikhlaskan ide ICP 15 persen
A A A
Sindonews.com - Perubahan pasal 7 ayat 6 a dengan mencantumkan syarat Indonesia Crude Price (ICP) 15 persen dalam waktu enam bulan, menjadi opsi yang akhirnya disepakati fraksi-fraksi dalam sidang DPR RI soal harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu. Tapi siapakah sesungguhnya pencetus ide itu?

Mengenai hal ini ada beberapa pihak melakukan klaim. Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam keluh kesahnya kepada pengurus Demokrat yang bocor ke publik, mengklaim ide itu.

Kali ini, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Priyo Budi Santoso ikut mengklaimnya. Menurutnya ide pencantuman syarat Indonesia Crude Price (ICP) 15 persen dalam waktu enam bulan itu sebenarnya muncul dari Golkar.

Namun jika Partai Demokrat mengaklaim ide ICP 15 persen dalam pasal 7 ayat 6 (a) itu adalah bagian dari gagasan mereka, Golkar akan mencoba mengikhlaskannya.

"Kalau benar tidak apa-apa. Itu hal normal termasuk ide 15 persen, Golkar mengikhlaskan ide itu milik siapapun," tuturnya kepada wartawan di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Rabu (11/4/2012).

Golkar dalam hal ini justru bangga dan senang, ternyata Presiden SBY mengikuti opsi yang ditawarkan oleh Fraksi Golkar. "Kami senang Pak Presiden (SBY) seiya sekata dan ikut terinspirasi opsi yang ditawarkan Partai Golkar," ucapnya.

Menanggapi soal bocornya pidato SBY kepada publik, Priyo mengaku cukup kaget. Pidato itu, seharusnya menjadi konsumsi internal PD sendiri.

"Saya juga terperanjat, kenapa rapat tertutup presiden untuk internal Demokrat bocor, ini bertanda apa. Tapi saya tidak mau ikut berspekulasi. Ini sengaja dibocorkan atau dibocorkan dengan maksud tertentu," tukasnya.

Pidato SBY di depan pengurus teras DPP Demokrat itu, adalah suatu hal yang wajar untuk konsumsi internal. Maka itu, pihaknya juga tak mau mengonfirmasi lebih jauh terkait pidato tersebut.

"Apa yang disampaikan dalam bocoran untuk konsumsi PD sah-sah saja, saya tidak mau mengonfirmasi apakah itu benar. Kalau benar itu tidak jadi masalah, hal normal saja," tandasnya.(lin)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5112 seconds (0.1#10.140)