Ketemu petinggi PKS, SBY tak bahas resuffhle
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu dan bertegur sapa dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishak serta anggota Majelis Syuro PKS Tifatul Sembiring pada Senin, 9 April 2012 malam di Convention Hall, Hotel Diamond Surakarta, Jawa Tengah.
Dalam pertemuan itu, Ketua Sekretariat Gabungan (Setgab) tak sekalipun membahas nasib PKS dalam Setgab dan ketiga menterinya. Bahkan saat mereka telah berjabat tangan, tak ada sepatah kata pun yang merubah keputusan tentang formasi koalisi pasca voting RAPBNP 2012.
"Belum ada yang berubah walau dua tokoh PKS, Lutfi Hasan dan Tifatul Sembiring sempat bersalaman dengan Presiden SBY di Solo, pada Senin malam dalam acara Tasyakuran Nasional Harlah 22 Ikatan Persaudaran Haji Indonesia," ujar Staf Khusus bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparingga dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Selasa (10/4/2012).
Untuk saat ini, lanjut Daniel, pihaknya dan masyarakat hanya bisa dan menunggu proses ini terus berjalan. "Kita hanya bisa menunggu dan membiarkan prosesnya berjalan dengan iramanya sendiri," tuturnya.
Daniel memahami bahwa keingintahuan publik tentang isu reshuffle cukup tinggi, namun dia meminta pihak manapun tidak melakukan desakan kepada Presiden SBY yang tidak penting. "Ini dipahami sepenuhnya walau disaat yang sama kami juga berharap agar tidak seorang pun menciptakan kemendesakan yang tidak perlu," katanya. (san)
Dalam pertemuan itu, Ketua Sekretariat Gabungan (Setgab) tak sekalipun membahas nasib PKS dalam Setgab dan ketiga menterinya. Bahkan saat mereka telah berjabat tangan, tak ada sepatah kata pun yang merubah keputusan tentang formasi koalisi pasca voting RAPBNP 2012.
"Belum ada yang berubah walau dua tokoh PKS, Lutfi Hasan dan Tifatul Sembiring sempat bersalaman dengan Presiden SBY di Solo, pada Senin malam dalam acara Tasyakuran Nasional Harlah 22 Ikatan Persaudaran Haji Indonesia," ujar Staf Khusus bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparingga dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Selasa (10/4/2012).
Untuk saat ini, lanjut Daniel, pihaknya dan masyarakat hanya bisa dan menunggu proses ini terus berjalan. "Kita hanya bisa menunggu dan membiarkan prosesnya berjalan dengan iramanya sendiri," tuturnya.
Daniel memahami bahwa keingintahuan publik tentang isu reshuffle cukup tinggi, namun dia meminta pihak manapun tidak melakukan desakan kepada Presiden SBY yang tidak penting. "Ini dipahami sepenuhnya walau disaat yang sama kami juga berharap agar tidak seorang pun menciptakan kemendesakan yang tidak perlu," katanya. (san)
()