Ruhut: PKS terlalu cengeng
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Sekretariat Gabungan (Setgab) partai koalisi memang belum ingin mengumumkan sikapnya terhadap Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Namun, sejumlah kader Partai Demokrat terus saja melontarkan desakan, agar PKS gentleman mundur terhormat tanpa harus disuruh mundur SBY.
Desakan kali ini terlontar dari Ketua Dewan Pinpinan Pusat (DPP) bidang Komunikasi dan Informasi Partai Demokrat Ruhut Sitompul. Sikap terus menunggu keputusan dari SBY, menurut Ruhut menandakan PKS terlalu cengeng.
"Kok cengeng. Harus Pak SBY yang ngumumin? Sudah cukup Pak Syarief (Hasan) saja," tutur Ruhut kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (10/4/2012).
Anggota Komisi III mengatakan, pihaknya sudah capek dengan sikap PKS yang selalu berseberangan dengan pemerintah. Padahal, semestinya, sebagai anggota koalisi, PKS terus mendorong kebijakan pemerintah.
"Dalam Setgab ada Partai Golkar, PPP, PAN, PPP dan partai kami, Demokrat. Kita udah capek selama ini, sedangkan kalau dalam Setgab harus sama-sama," tuturnya.
Ruhut menegaskan, apa yang disampaikan Sekretaris Setgab Syarief Hasan belum lama ini sudah sangat jelas, yang menyebutkan PKS sudah dikeluarkan dari anggota Setgab. "Enam anggota Setgab sekarang ini tinggal lima. Saya meminjam kata-katanya Pak Syarief Hasan, anggota Setgab sekarang tinggal lima," tegasnya lagi.(lin)
Namun, sejumlah kader Partai Demokrat terus saja melontarkan desakan, agar PKS gentleman mundur terhormat tanpa harus disuruh mundur SBY.
Desakan kali ini terlontar dari Ketua Dewan Pinpinan Pusat (DPP) bidang Komunikasi dan Informasi Partai Demokrat Ruhut Sitompul. Sikap terus menunggu keputusan dari SBY, menurut Ruhut menandakan PKS terlalu cengeng.
"Kok cengeng. Harus Pak SBY yang ngumumin? Sudah cukup Pak Syarief (Hasan) saja," tutur Ruhut kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (10/4/2012).
Anggota Komisi III mengatakan, pihaknya sudah capek dengan sikap PKS yang selalu berseberangan dengan pemerintah. Padahal, semestinya, sebagai anggota koalisi, PKS terus mendorong kebijakan pemerintah.
"Dalam Setgab ada Partai Golkar, PPP, PAN, PPP dan partai kami, Demokrat. Kita udah capek selama ini, sedangkan kalau dalam Setgab harus sama-sama," tuturnya.
Ruhut menegaskan, apa yang disampaikan Sekretaris Setgab Syarief Hasan belum lama ini sudah sangat jelas, yang menyebutkan PKS sudah dikeluarkan dari anggota Setgab. "Enam anggota Setgab sekarang ini tinggal lima. Saya meminjam kata-katanya Pak Syarief Hasan, anggota Setgab sekarang tinggal lima," tegasnya lagi.(lin)
()