Miranda kenal Nunun dari anaknya
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia Miranda Swaray Goeltom mengakui dirinya mengenal terdakwa kasus cek pelawat, Nunun Nurbaeti. Namun perkenalan itu sebatas hubungan sosialita, bukan hubungan administrasi formil.
Dosen Universitas Indonesia tersebut pun juga mengakui mengenal istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun tersebut dari anaknya yang kuliah di San Fransisco.
"Kenal. Kebetulan anak saya satu sekolah dengan anak beliau (Nunun) di San Fransisco. Saya juga sering lihat profil dia di majalah-majalah. Jadi lama kelamaan saya kenal dengan dia," kata Miranda dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (9/4/2012).
Tidak hanya sebatas kenal karena menjadi orangtua murid, Miranda juga mengakui mengenal Nunun secara fisik. Ia pun kerap bertemu dengan Nunun dalam berbagai acara kegiatan sosial.
"Saya cukup sering bertemu di berbagai kegiatan sosial, di dalam kegiatan-kegiatan pameran, saya sering bertegur sapa masing-masing dengan beliau (Nunun), tanya-tanya kabar," terang Miranda.
Pada perkara ini, Miranda kerap disebut-sebut sebagai pihak yang bertanggung jawab. Motif dari pemberian suap cek pelawat senilai Rp24 miliar kepada puluhan mantan anggota DPR periode 1999-2004 pun terkait dengan pemilihannya sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004 lalu.
Berdasarkan surat dakwaan Nunun yang dibacakan dalam persidangan beberapa waktu lalu, sebelum proses pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004 itu dimulai, Nunun melakukan pertemuan dengan Miranda.
Dalam pertemuan tersebut, Miranda menyampaikan kepada Nunun tentang rencananya mengikuti pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia itu. Miranda yang saat itu menjabat Deputi Gubernur BI juga meminta agar diperkenalkan kepada anggota Komisi IX DPR yang dikenal Nunun. Kemudian, Nunun memberikan nomor telepon anggota DPR 1999-2004, Udju Djuhaeri kepada Miranda.
Nunun juga memfasilitasi pertemuan Miranda dengan anggota Komisi IX 1999-2004 yaitu Endin Soefihara, Hamka Yandhu, dan Paskah Suzetta di kediamanan Nunun di Jalan Cipete Raya, Jakarta Selatan. (wbs)
Dosen Universitas Indonesia tersebut pun juga mengakui mengenal istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun tersebut dari anaknya yang kuliah di San Fransisco.
"Kenal. Kebetulan anak saya satu sekolah dengan anak beliau (Nunun) di San Fransisco. Saya juga sering lihat profil dia di majalah-majalah. Jadi lama kelamaan saya kenal dengan dia," kata Miranda dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (9/4/2012).
Tidak hanya sebatas kenal karena menjadi orangtua murid, Miranda juga mengakui mengenal Nunun secara fisik. Ia pun kerap bertemu dengan Nunun dalam berbagai acara kegiatan sosial.
"Saya cukup sering bertemu di berbagai kegiatan sosial, di dalam kegiatan-kegiatan pameran, saya sering bertegur sapa masing-masing dengan beliau (Nunun), tanya-tanya kabar," terang Miranda.
Pada perkara ini, Miranda kerap disebut-sebut sebagai pihak yang bertanggung jawab. Motif dari pemberian suap cek pelawat senilai Rp24 miliar kepada puluhan mantan anggota DPR periode 1999-2004 pun terkait dengan pemilihannya sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004 lalu.
Berdasarkan surat dakwaan Nunun yang dibacakan dalam persidangan beberapa waktu lalu, sebelum proses pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004 itu dimulai, Nunun melakukan pertemuan dengan Miranda.
Dalam pertemuan tersebut, Miranda menyampaikan kepada Nunun tentang rencananya mengikuti pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia itu. Miranda yang saat itu menjabat Deputi Gubernur BI juga meminta agar diperkenalkan kepada anggota Komisi IX DPR yang dikenal Nunun. Kemudian, Nunun memberikan nomor telepon anggota DPR 1999-2004, Udju Djuhaeri kepada Miranda.
Nunun juga memfasilitasi pertemuan Miranda dengan anggota Komisi IX 1999-2004 yaitu Endin Soefihara, Hamka Yandhu, dan Paskah Suzetta di kediamanan Nunun di Jalan Cipete Raya, Jakarta Selatan. (wbs)
()