KPU dituntut benahi daftar pemilih
A
A
A
Sindonews.com - Tugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang baru saja terpilih sangatlah berat sebab keberhasilan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 ada di tangan mereka.
KPU terpilih nanti dituntut mengawal pemilu yang jujur dan adil. Meski ketua KPU belum dapat dipastikan sampai saat ini, tuntutan menjadikan Pemilu 2014 yang jujur dan adil sudah di depan mata. Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saifuddin menyatakan, untuk mengukur pemilu yang jujur dan adil dapat dilihat dari jumlah daftar pemilih sebab ini jantung pemilu. Jika daftar pemilih terdistorsi, tentu akan mengacaukan seluruh sistem pemilu.
"Bagaimana suara rakyat itu sampai ke pusat. Ini yang harus betul-betul dijaga.Jangan sampai terjadi penyimpangan dan perubahan-perubahan. KPU perlu di-back up oleh yang lainnya seperti Bawaslu, masyarakat, dan pers," tandas Lukman di Jakarta kemarin.
Anggota KPU terpilih Hadar Nafiz Gumay membenarkan bahwa masalah utama dalam pemilu adalah daftar pemilih. Hasil pemilu yang jujur, adil, dan demokratis harus mencerminkan yang dinginkan masyarakat. "Jadi, memang betul-betul suara rakyat yang asli, yang sesungguhnya," ungkapnya.
Masalah daftar pemilih ini, ungkap Hadar, juga dipengaruhi oleh pendidikan pemilih. Selama ini banyak pemilih yang secara sadar tidak menggunakan hak pilihnya. Situasi ini sangat merugikan sebab suara yang tidak digunakan itu bisa dimanfaatkan oknumoknum untuk menambah perolehan suara.
Karena itu, sosialisasi akan penggunaan suara di kalangan pemilih sangatlah penting dilakukan. "Kita perlu menyadarkan pemilih bahwa pemilu itu penting," tandasnya.
KPU harus dapat menyelesaikan daftar pemilih dengan cepat. KPU harus bisa mengabungkan data dari KPU dan pemerintah. "Kita memang tidak bisa memaksakan masyarakat untuk memilih, tetapi kita harus bisa melakukan pendekatan. Terutama untuk daerah-daerah yang pemilihnya sulit dijangkau," ucapnya.
Selain faktor pemilih, Hadar juga menilai, peran lembaga penyelenggara pemilu, dalam hal ini KPU,juga sangat penting demi terciptanya pemilu yang jujur dan adil. Karena itu, Hadar meminta anggota KPU terpilih menolak diajak kompromi. Wakil Ketua Komisi II DPR Ganjar Pranowo berharap anggota baru KPU dapat bersungguh-sungguh menyadari arti, tugas, dan sejarah yang mereka emban untuk mengawal Pemilu 2014.
"Kami berkaca dari pengalaman Pemilu 2009 dan penyimpangan yang terjadi setelahnya sehingga kami berusaha memilih yang terbaik dari yang ada," paparnya.
Dia juga berharap beragamnya latar belakang para komisioner KPU ini bisa saling melengkapi dalam menjamin proses verifikasi partai-partai politik, menyusun aturan-aturan pemilu, dan memastikan tidak ada lagi penyalahgunaan kekuasaan dalam pemilu. (san)
KPU terpilih nanti dituntut mengawal pemilu yang jujur dan adil. Meski ketua KPU belum dapat dipastikan sampai saat ini, tuntutan menjadikan Pemilu 2014 yang jujur dan adil sudah di depan mata. Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saifuddin menyatakan, untuk mengukur pemilu yang jujur dan adil dapat dilihat dari jumlah daftar pemilih sebab ini jantung pemilu. Jika daftar pemilih terdistorsi, tentu akan mengacaukan seluruh sistem pemilu.
"Bagaimana suara rakyat itu sampai ke pusat. Ini yang harus betul-betul dijaga.Jangan sampai terjadi penyimpangan dan perubahan-perubahan. KPU perlu di-back up oleh yang lainnya seperti Bawaslu, masyarakat, dan pers," tandas Lukman di Jakarta kemarin.
Anggota KPU terpilih Hadar Nafiz Gumay membenarkan bahwa masalah utama dalam pemilu adalah daftar pemilih. Hasil pemilu yang jujur, adil, dan demokratis harus mencerminkan yang dinginkan masyarakat. "Jadi, memang betul-betul suara rakyat yang asli, yang sesungguhnya," ungkapnya.
Masalah daftar pemilih ini, ungkap Hadar, juga dipengaruhi oleh pendidikan pemilih. Selama ini banyak pemilih yang secara sadar tidak menggunakan hak pilihnya. Situasi ini sangat merugikan sebab suara yang tidak digunakan itu bisa dimanfaatkan oknumoknum untuk menambah perolehan suara.
Karena itu, sosialisasi akan penggunaan suara di kalangan pemilih sangatlah penting dilakukan. "Kita perlu menyadarkan pemilih bahwa pemilu itu penting," tandasnya.
KPU harus dapat menyelesaikan daftar pemilih dengan cepat. KPU harus bisa mengabungkan data dari KPU dan pemerintah. "Kita memang tidak bisa memaksakan masyarakat untuk memilih, tetapi kita harus bisa melakukan pendekatan. Terutama untuk daerah-daerah yang pemilihnya sulit dijangkau," ucapnya.
Selain faktor pemilih, Hadar juga menilai, peran lembaga penyelenggara pemilu, dalam hal ini KPU,juga sangat penting demi terciptanya pemilu yang jujur dan adil. Karena itu, Hadar meminta anggota KPU terpilih menolak diajak kompromi. Wakil Ketua Komisi II DPR Ganjar Pranowo berharap anggota baru KPU dapat bersungguh-sungguh menyadari arti, tugas, dan sejarah yang mereka emban untuk mengawal Pemilu 2014.
"Kami berkaca dari pengalaman Pemilu 2009 dan penyimpangan yang terjadi setelahnya sehingga kami berusaha memilih yang terbaik dari yang ada," paparnya.
Dia juga berharap beragamnya latar belakang para komisioner KPU ini bisa saling melengkapi dalam menjamin proses verifikasi partai-partai politik, menyusun aturan-aturan pemilu, dan memastikan tidak ada lagi penyalahgunaan kekuasaan dalam pemilu. (san)
()