Nyepi momentum perkuat kerukunan
A
A
A
Sindonews.com – Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali menekankan kepada seluruh pemeluk agama, khususnya umat Hindu, untuk menjadikan Nyepi sebagai momentum memperkuat kerukunan beragama.
Menurut dia, seluruh pemuka agama harus memberikan keteladanan dan kepeloporan dengan menyikapi perbedaan yang ada secara arif, serta membangun kehidupan masyarakat yang bermoral, menjunjung tinggi kejujuran,menjaga kerukunan, kedamaian,dan persaudaraan dalam kerangka kebinekaan.
“Jadikanlah Hari Raya Nyepi ini sebagai momentum untuk memperkuat kerukunan beragama serta menjauhi segala yang buruk dan merusak,” ungkap Suryadharma di Kantor Kemenag kemarin.
Menag menjelaskan, membangun masyarakat yang rukun, maju, sejahtera, dan berkeadilan harus menjadi agenda dan kepentingan seluruh umat beragama. Berbagai tantangan pembangunan,dinamika, dan eskalasinya menuntut partisipasi seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menentukan solusinya.
“Di atas keragaman agama dan budaya, kita dapat memberi kontribusi positif memperkokoh persatuan dengan saling menghargai, bersikap toleran, serta memelihara kerukunan umat beragama,” terangnya.
Dalam tatanan sosial, lanjut Menag, perayaan Nyepi harus dimaknai sebagai pencerah jiwa dan pendorong semangat umat Hindu untuk menata sikap, perilaku, serta meningkatkan pengendalian hawa nafsu.
Upaya itu penting dilakukan di tengah kondisi masyarakat yang rentan dengan perilaku menyimpang dan mudah bertindak anarkis.
Sementara itu, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kemenag Yudha Triguna mengatakan,perayaan Nyepi pada Jumat (23/3) mendatang yang bertepatan dengan Tahun Baru Saka 1934 harus mampu menjadi sarana perbaikan diri menuju peralihan ke tahap yang lebih baik bagi seluruh umat Hindu di Tanah Air.
”Kekuatan Hari Raya Nyepi tidak terlepas dari makna peralihan tahun baru, peralihan genting yang dimaknai sebagai sebuah peralihan dari satu masa ke masa lain,” kata Yudha.(lin)
Menurut dia, seluruh pemuka agama harus memberikan keteladanan dan kepeloporan dengan menyikapi perbedaan yang ada secara arif, serta membangun kehidupan masyarakat yang bermoral, menjunjung tinggi kejujuran,menjaga kerukunan, kedamaian,dan persaudaraan dalam kerangka kebinekaan.
“Jadikanlah Hari Raya Nyepi ini sebagai momentum untuk memperkuat kerukunan beragama serta menjauhi segala yang buruk dan merusak,” ungkap Suryadharma di Kantor Kemenag kemarin.
Menag menjelaskan, membangun masyarakat yang rukun, maju, sejahtera, dan berkeadilan harus menjadi agenda dan kepentingan seluruh umat beragama. Berbagai tantangan pembangunan,dinamika, dan eskalasinya menuntut partisipasi seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menentukan solusinya.
“Di atas keragaman agama dan budaya, kita dapat memberi kontribusi positif memperkokoh persatuan dengan saling menghargai, bersikap toleran, serta memelihara kerukunan umat beragama,” terangnya.
Dalam tatanan sosial, lanjut Menag, perayaan Nyepi harus dimaknai sebagai pencerah jiwa dan pendorong semangat umat Hindu untuk menata sikap, perilaku, serta meningkatkan pengendalian hawa nafsu.
Upaya itu penting dilakukan di tengah kondisi masyarakat yang rentan dengan perilaku menyimpang dan mudah bertindak anarkis.
Sementara itu, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kemenag Yudha Triguna mengatakan,perayaan Nyepi pada Jumat (23/3) mendatang yang bertepatan dengan Tahun Baru Saka 1934 harus mampu menjadi sarana perbaikan diri menuju peralihan ke tahap yang lebih baik bagi seluruh umat Hindu di Tanah Air.
”Kekuatan Hari Raya Nyepi tidak terlepas dari makna peralihan tahun baru, peralihan genting yang dimaknai sebagai sebuah peralihan dari satu masa ke masa lain,” kata Yudha.(lin)
()