Pilpres harus bebas penyakit money politic
A
A
A
Sindonews.com - Money politic selalu hadir tiap pemilihan umum (pemilu) berlangsung. Jika ini terus berlangsung maka akan menjadi penyakit yang kronis.
Kepada anggota Ikatan Cendekia Muslim Indonesia (ICMI), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar penyelenggaraan pemilu nanti bebas dari penyakit itu. ICMI diharap mampu memberikan pencerahan kepada bangsa mengenai pemilu 2014.
"Ada tiga hal menyangkut politik disampaikan SBY. Money politic yang terus menjadi penyakit politik, politik kekerasan yang terjadi di mana-mana dan politik yang tidak mencerdaskan," jelas Wakil Ketua Dewan Penasehat ICMI Pusat Nanat Fatah Natsir usai melaporkan hasil Silaturahim Nasional (Silatnas) kepada presiden Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (14/3/2012).
Kata Nanat, apa yang disampaikan SBY akan menjadi pekerjaan ICMI agar pilpres masa depan lebih berkualitas. Rakyat harus tahu persis siapa yang akan dipilihnya secara objektif dan tidak menggunakan uang. "Ini menjadi pekerjaan rumah ICMI," imbuhnya.
Kehadiran ICMI di kantor presiden memang khusus menyampaikan hasil Silatnas yang digelar di Kendari pada Desember lalu, sekaligus melaporkan hasil Mukatamar
2010.
"Kami menyampaikan hasil Silatnas di Kendari, di antaranya tentang nilai agama dan Pancasila, penegakan hukum, ekonomi berbasis syariah dan kerakyatan, pendidikan berkarakter, dan kerukunan umat agama yang harus semakin optimal," urainya.
Adapun anggota ICMI yang menemui presiden itu antara lain, Dewan Pakar ICMI Hatta Rajasa, Ketua Dewan Pakar ICMI Pusat Irman Gusman, Wakil Ketua Dewan Penasehat ICMI Pusat Nanat Fatah Natsir, Ketua Presidium ICMI Sugiharto, Presidium ICMI
Muhammad Taufiq, Sekretaris Jenderal ICMI Avip Saefullah, Ketua Koordinasi ICMI Endin Nasruddin dan Wakil Sekretaris Jenderal ICMI.(lin)
Kepada anggota Ikatan Cendekia Muslim Indonesia (ICMI), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar penyelenggaraan pemilu nanti bebas dari penyakit itu. ICMI diharap mampu memberikan pencerahan kepada bangsa mengenai pemilu 2014.
"Ada tiga hal menyangkut politik disampaikan SBY. Money politic yang terus menjadi penyakit politik, politik kekerasan yang terjadi di mana-mana dan politik yang tidak mencerdaskan," jelas Wakil Ketua Dewan Penasehat ICMI Pusat Nanat Fatah Natsir usai melaporkan hasil Silaturahim Nasional (Silatnas) kepada presiden Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (14/3/2012).
Kata Nanat, apa yang disampaikan SBY akan menjadi pekerjaan ICMI agar pilpres masa depan lebih berkualitas. Rakyat harus tahu persis siapa yang akan dipilihnya secara objektif dan tidak menggunakan uang. "Ini menjadi pekerjaan rumah ICMI," imbuhnya.
Kehadiran ICMI di kantor presiden memang khusus menyampaikan hasil Silatnas yang digelar di Kendari pada Desember lalu, sekaligus melaporkan hasil Mukatamar
2010.
"Kami menyampaikan hasil Silatnas di Kendari, di antaranya tentang nilai agama dan Pancasila, penegakan hukum, ekonomi berbasis syariah dan kerakyatan, pendidikan berkarakter, dan kerukunan umat agama yang harus semakin optimal," urainya.
Adapun anggota ICMI yang menemui presiden itu antara lain, Dewan Pakar ICMI Hatta Rajasa, Ketua Dewan Pakar ICMI Pusat Irman Gusman, Wakil Ketua Dewan Penasehat ICMI Pusat Nanat Fatah Natsir, Ketua Presidium ICMI Sugiharto, Presidium ICMI
Muhammad Taufiq, Sekretaris Jenderal ICMI Avip Saefullah, Ketua Koordinasi ICMI Endin Nasruddin dan Wakil Sekretaris Jenderal ICMI.(lin)
()