Masyarakat rindukan perubahan
A
A
A
Sindonews.com - Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menempatkan Partai NasDem sebagai parpol dengan elektabilitas tertinggi keempat adalah bukti bahwa masyarakat sangat mendambakan perubahan.
"Dan perubahan segala aspek ke arah yang lebih baik sesuai dengan misi Partai NasDem. Kita merasa bersyukur dalam waktu singkat elektabilitas NasDem mencapai 5,9% dan menempati posisi empat besar," ujar Ketua Dewan Pakar Partai NasDem Hary Tanoesoedibjo di Jakarta, kemarin.
Hary mengungkapkan Nas- Dem menargetkan mencapai elektabilitas dua digit pada akhir 2012. Dia sangat yakin elektabilitas NasDem akan sejajar dengan partai-partai politik (parpol) besar lainnya. Sementara itu, sejumlah parpol mengapresiasi meroketnya elektabilitas NasDem. Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Saan Mustopa menyatakan, pihaknya memandang kehadiran Partai NasDem sebagai mitra politik untuk bersama-sama berjuang memajukan bangsa.
Ditanya soal Partai NasDem yang diprediksi akan banyak menggaet pemilih pemula, Saan menyebutkan, pihaknya tetap siap bersaing di lini tersebut. Dia mengungkapkan, ada sekitar 42 juta pemilih pemula yang akan berpartisipasi pada Pemilu 2014. Mereka yang diproyeksikan kini masih pelajar tingkat akhir SMP dan pelajar tingkat awal SMA.
"Berdasar survei, Demokrat masih unggul dalam menjaring pemilih pemula. Eksistensi pemilih pemula Demokrat masih tinggi. Tentu ini akan menjadi rebutan semua parpol. Itu yang kami garap serius. Demokrat menggarap aktivitas-aktivitas partai melalui kegiatan kepemudaan," jelasnya.
Dia menegaskan, mayoritas swing voters (pemilih mengambang) belum bisa dikatakan akan masuk ke parpol baru. Terlebih, citra partai baru belum terbentuk di hadapan publik. "Swing voters susah diukur. Mereka pemilih rasional yang pada H-1 pemilihan bisa mengubah pilihannya. Hal inilah yang tidak bisa diprediksi. Jadi itu tergantung bagaimana partai memunculkan brand-nya di mata publik," tuturnya.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, hasil survei LSI yang menyebutkan NasDem memperoleh dukungan pemilih sebanyak 5,9% membuat partainya jauh lebih serius mempersiapkan diri menghadapi Pemilu 2014.
"Dalam suatu konstruksi pemilu, kami mempersiapkan diri untuk bersaing dengan siapa pun dan kami tidak begitu kaget bila Partai NasDem mendapatkan dukungan pemilih sebanyak 5,9%. Itu karena Nas- Dem memiliki platform dan ideologi yang jelas,"ujarnya.
Dia mengingatkan, Nas- Dem sebagai parpol baru jangan terjebak hanya mengurusi sisi pencitraan.Kekuatan emosional harus benar-benar terbangun di antara para kader agar tidak mudah terpecah ketika sedang berada di puncak nanti. Hasto juga menekankan, kekuatan suatu partai akan diuji ketika menjalankan roda pemerintahan.
Ketua Dewan Pelaksana Badan Litbang DPP Partai Golkar Indra J Piliang menilai dukungan pemilih sebanyak 5,9% yang diperoleh Partai Nasdem merupakan angka yang objektif.
Sebab,pengurus Partai NasDem merupakan politisi dan mantan aktivis. Itulah antara lain yang membuat NasDem mampu membangun jaringan di akar rumput dan mendongkrak dukungan.
"Saya mengucapkan selamat kepada Partai NasDem. Sejak awal saya sudah menduga bahwa Partai NasDem mempunyai kekuatan berbeda dibandingkan partaipartai papan tengah dan bawah," ungkap Indra.
Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy (Romy) meyakini NasDem akan memberi warna baru dalam perpolitikan Tanah Air. "Tapi NasDem tidak akan mengganggu potensi pemilih PPP yang notabene merupakan pemilih ideologis dan memiliki loyalitas kuat. Pemilih kami berbeda dengan karakter pemilih Partai NasDem yang nasionalis,"” ungkapnya.
Menurut Romy, hasil survei LSI akan dijadikan bahan masukan untuk PPP. Dia memandang NasDem berpotensi besar menggoyang kemapanan parpol-parpol yang telah lebih dulu eksis pada pemilu-pemilu terdahulu. Romy menilai, parpol yang bisa terancam dengan keberadaan NasDem antara lain Golkar, Demokrat, dan Hanura. "Karakter pemilihnya sama," ujarnya.
Sekjen DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta mengapresiasi kehadiran Nas- Dem yang elektabilitasnya mampu melonjak sejajar dengan parpol-parpol besar. Dia mengatakan, NasDem akan menjadi mitra baru parpol-parpol yang memiliki kursi di DPR.
"Partai NasDem menjadi kuda hitam di kancah politik nasional. Tapi, bagi kami, semua partai baru yang lahir tidak bersinggungan dengan segmen konstituen PKS," katanya.
Pengamat politik dari Universitas Paramadina Ikhsan Tualeka mengatakan, pemilih saatinicenderungmenyalurkan pilihannya kepada parpol yang tidak memiliki rekam jejak yang buruk. Karena itu, sebagai partai baru, NasDem menarik perhatian pemilih.
"Partai NasDem menjadi pilihan karena tidak mempunyai dosa sejarah. Tidak hanya pemilih, para politikus juga banyak yang menyeberang ke Partai NasDem. Itu tidak lepas dari ketidakpercayaan politisi ke parpol yang sudah eksis," ungkapnya.
Menurut dia, kekuatan media massa dan jaringan di bawah yang dimiliki NasDem juga layak diperhitungkan. Ini menandakan NasDem sudah sangat siap tempur. Sementara itu, pengamat politik dari Charta Politika Yunarto Wijaya mengungkapkan, pada Pemilu 2014 akan ada wilayah tidak bertuan yang bisa diisi parpol-parpol baru.
Yunarto memprediksi NasDem bisa mengisi wilayah tidak bertuan tadi.Namun,Yunarto mengingatkan,angka hasil survei bisa jadi masih sebatas efek euforia yang lebih disebabkan adanya migrasi pendukung akibat kegagalan partai lama.
"Elektabilitas masih rentan turun kembali bila parpol baru tidak berhasil mengambil peran dalam isu-isu strategis yang ada. Faktor ketokohan juga masih memegang peranan penting untuk mendongkrak elektabilitas partai," pungkasnya. (san)
"Dan perubahan segala aspek ke arah yang lebih baik sesuai dengan misi Partai NasDem. Kita merasa bersyukur dalam waktu singkat elektabilitas NasDem mencapai 5,9% dan menempati posisi empat besar," ujar Ketua Dewan Pakar Partai NasDem Hary Tanoesoedibjo di Jakarta, kemarin.
Hary mengungkapkan Nas- Dem menargetkan mencapai elektabilitas dua digit pada akhir 2012. Dia sangat yakin elektabilitas NasDem akan sejajar dengan partai-partai politik (parpol) besar lainnya. Sementara itu, sejumlah parpol mengapresiasi meroketnya elektabilitas NasDem. Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Saan Mustopa menyatakan, pihaknya memandang kehadiran Partai NasDem sebagai mitra politik untuk bersama-sama berjuang memajukan bangsa.
Ditanya soal Partai NasDem yang diprediksi akan banyak menggaet pemilih pemula, Saan menyebutkan, pihaknya tetap siap bersaing di lini tersebut. Dia mengungkapkan, ada sekitar 42 juta pemilih pemula yang akan berpartisipasi pada Pemilu 2014. Mereka yang diproyeksikan kini masih pelajar tingkat akhir SMP dan pelajar tingkat awal SMA.
"Berdasar survei, Demokrat masih unggul dalam menjaring pemilih pemula. Eksistensi pemilih pemula Demokrat masih tinggi. Tentu ini akan menjadi rebutan semua parpol. Itu yang kami garap serius. Demokrat menggarap aktivitas-aktivitas partai melalui kegiatan kepemudaan," jelasnya.
Dia menegaskan, mayoritas swing voters (pemilih mengambang) belum bisa dikatakan akan masuk ke parpol baru. Terlebih, citra partai baru belum terbentuk di hadapan publik. "Swing voters susah diukur. Mereka pemilih rasional yang pada H-1 pemilihan bisa mengubah pilihannya. Hal inilah yang tidak bisa diprediksi. Jadi itu tergantung bagaimana partai memunculkan brand-nya di mata publik," tuturnya.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, hasil survei LSI yang menyebutkan NasDem memperoleh dukungan pemilih sebanyak 5,9% membuat partainya jauh lebih serius mempersiapkan diri menghadapi Pemilu 2014.
"Dalam suatu konstruksi pemilu, kami mempersiapkan diri untuk bersaing dengan siapa pun dan kami tidak begitu kaget bila Partai NasDem mendapatkan dukungan pemilih sebanyak 5,9%. Itu karena Nas- Dem memiliki platform dan ideologi yang jelas,"ujarnya.
Dia mengingatkan, Nas- Dem sebagai parpol baru jangan terjebak hanya mengurusi sisi pencitraan.Kekuatan emosional harus benar-benar terbangun di antara para kader agar tidak mudah terpecah ketika sedang berada di puncak nanti. Hasto juga menekankan, kekuatan suatu partai akan diuji ketika menjalankan roda pemerintahan.
Ketua Dewan Pelaksana Badan Litbang DPP Partai Golkar Indra J Piliang menilai dukungan pemilih sebanyak 5,9% yang diperoleh Partai Nasdem merupakan angka yang objektif.
Sebab,pengurus Partai NasDem merupakan politisi dan mantan aktivis. Itulah antara lain yang membuat NasDem mampu membangun jaringan di akar rumput dan mendongkrak dukungan.
"Saya mengucapkan selamat kepada Partai NasDem. Sejak awal saya sudah menduga bahwa Partai NasDem mempunyai kekuatan berbeda dibandingkan partaipartai papan tengah dan bawah," ungkap Indra.
Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy (Romy) meyakini NasDem akan memberi warna baru dalam perpolitikan Tanah Air. "Tapi NasDem tidak akan mengganggu potensi pemilih PPP yang notabene merupakan pemilih ideologis dan memiliki loyalitas kuat. Pemilih kami berbeda dengan karakter pemilih Partai NasDem yang nasionalis,"” ungkapnya.
Menurut Romy, hasil survei LSI akan dijadikan bahan masukan untuk PPP. Dia memandang NasDem berpotensi besar menggoyang kemapanan parpol-parpol yang telah lebih dulu eksis pada pemilu-pemilu terdahulu. Romy menilai, parpol yang bisa terancam dengan keberadaan NasDem antara lain Golkar, Demokrat, dan Hanura. "Karakter pemilihnya sama," ujarnya.
Sekjen DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta mengapresiasi kehadiran Nas- Dem yang elektabilitasnya mampu melonjak sejajar dengan parpol-parpol besar. Dia mengatakan, NasDem akan menjadi mitra baru parpol-parpol yang memiliki kursi di DPR.
"Partai NasDem menjadi kuda hitam di kancah politik nasional. Tapi, bagi kami, semua partai baru yang lahir tidak bersinggungan dengan segmen konstituen PKS," katanya.
Pengamat politik dari Universitas Paramadina Ikhsan Tualeka mengatakan, pemilih saatinicenderungmenyalurkan pilihannya kepada parpol yang tidak memiliki rekam jejak yang buruk. Karena itu, sebagai partai baru, NasDem menarik perhatian pemilih.
"Partai NasDem menjadi pilihan karena tidak mempunyai dosa sejarah. Tidak hanya pemilih, para politikus juga banyak yang menyeberang ke Partai NasDem. Itu tidak lepas dari ketidakpercayaan politisi ke parpol yang sudah eksis," ungkapnya.
Menurut dia, kekuatan media massa dan jaringan di bawah yang dimiliki NasDem juga layak diperhitungkan. Ini menandakan NasDem sudah sangat siap tempur. Sementara itu, pengamat politik dari Charta Politika Yunarto Wijaya mengungkapkan, pada Pemilu 2014 akan ada wilayah tidak bertuan yang bisa diisi parpol-parpol baru.
Yunarto memprediksi NasDem bisa mengisi wilayah tidak bertuan tadi.Namun,Yunarto mengingatkan,angka hasil survei bisa jadi masih sebatas efek euforia yang lebih disebabkan adanya migrasi pendukung akibat kegagalan partai lama.
"Elektabilitas masih rentan turun kembali bila parpol baru tidak berhasil mengambil peran dalam isu-isu strategis yang ada. Faktor ketokohan juga masih memegang peranan penting untuk mendongkrak elektabilitas partai," pungkasnya. (san)
()