Inilah alasan peringkat NasDem meroket

Minggu, 11 Maret 2012 - 17:33 WIB
Inilah alasan peringkat...
Inilah alasan peringkat NasDem meroket
A A A
Sindonews.com - Secara mengejutkan, Partai Nasional Demokrat (NasDem) berada di posisi keempat. Namun inilah penjelasan bagaimana elektabilitas NasDem bisa meroket tajam ketika di survei oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI).

Baharudin Muhtadi yang merupakan peneliti senior LSI dalam memaparkan survei dengan tema 'Media Massa dan Sentimen Terhadap Partai Politik Menjelang Pemilu 2014', nama NasDem memang meroket dan menduduki posisi keempat dengan perolehan 5,9 persen.

Kemungkinan suara NasDem berdatangan dari pemilih yang sebelumnya belum menentukan pilihan. Sebelumnya orang yang memilih Nasdem dalam survei kepada 2.418 orang dilakukan secara spontan.

"Tahun 2010 mereka yang menjawab spontan NasDem sebagai pilihannya ada 0,3 persen, saya tegaskan itu tanpa ada simulasi nama dan gambar nasdem. Kemudian 2011 sekitar bulan mei kita tanya lagi ada yang menyebutkan nasdem secara sepontan 1,3 persen," ungkap Baharudin kepada wartawan dikantor LSI, Jakarta, Minggu (11/3/2012).

Kemudian pada Februari 2012 masih dengan cara yang spontan pemilih NasDem meningkat menjadi 1.6 persen dan Baharudin mengingatkat, jika saat itu responden yang belum tahu akan memilih partai apa, ada 28,9 persen atau dibulatkan ada 29 persen.

Tapi setelaj memasukan dua nama partai baru yaitu Nasdem dan Nasrep dengan logo atau dengan simulasi yang sama seperti 38 partai yang lolos di 2009 hasilnya mengejutkan namun jumlah pemilih yang belum menentukan partai apa berkurang.

"Nah disurvei awal maret survei dengan simulasi yang diubah dengan memasukan nama dan lambang NasDem pada simulasi bersama 38 partai nasional. Yang menarik adalah pemilih yang belum tahu yang pada Februari sebanyak 29 persen, ketika memasukan dua logo dan nama partai baru yaitu nasdem dan nasrep itu berkurang tinggal 23 persen," paparnya.

Dari hasil hipotesis, Baharudin menjelaskan pemilih Nasdem itu kebanyakan mengambil dari pemilih yang disurvei sebelumnya belum menentukan pilihan, karena komposisi di partai yang lain kurang lebih tetap.

"Golkar naik sedikit, Demokrat dan PDIP tetap, partai di papan tengah yang lain juga tetap dengan margin error dua persen seperti yang dipakai pada survei di Februari awal," lanjutnya.

"Ini penting ditegaskan karena kalau yang namanya trend ini harus dipakai dengan cara metode dan simulator yang sama kalau misalnya berbeda itu tidak bisa disebut trend," pungkasnya.(azh)

()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0465 seconds (0.1#10.140)