Jangan hambat capres alternatif

Kamis, 01 Maret 2012 - 09:13 WIB
Jangan hambat capres alternatif
Jangan hambat capres alternatif
A A A
Sindonews.com - Peluang munculnya figur alternatif dalam Pilpres 2014 tidak lepas dari berapa besar syarat dukungan partai politik atau gabungan partai. Ketua DPP Partai Hanura Saleh Husin menilai, jika masih mengacu pada persyaratan di UU Pilpres saat ini, jangan harap masyarakat punya banyak alternatif pilihan.

Dengan syarat harus diusung partai atau gabungan partai yang punya minimal 20 persen kursi di DPR, maksimal hanya akan ada tiga pasang capres-cawapres.

"Itu pun pasti hanya jauh dari harapan publik karena yang muncul tetap dari tiga partai besar. Partai menengah sulit mengusung calon karena terbentur persyaratan.Padahal figur baru paling mungkin diusung partai menengah," kata Saleh di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Menurut dia, syarat yang terlalu tinggi justru akan semakin memperbesar golput karena masyarakat merasa tidak punya banyak alternatif. Sekjen DPP Partai NasDem Ahmad Rofiq menyatakan, partainya tidak gentar berapa pun besaran persentase kursi atau suara minimal untuk syarat pencapresan.

"Karena target kami menang dalam pemilu legislatif, maka tidak jadi soal di angka berapa pun syaratnya. Asal jangan turun," katanya.

Menurut dia, syarat pencapresan 15% suara dan/atau 20% kursi DPR bagi partai/ koalisi partai sebaiknya tidak diturunkan, tapi dinaikkan. Sementara itu, peneliti dari CSIS Bantarto Bandoro berpendapat, partai politik belum berani memunculkan tokoh muda sebagai capres karena tingkat elektabilitasnya meragukan.

"Sejauh ini memang belum ada partai yang berani memasang tokoh muda sebagai capres. Boleh juga disebut bahwa partai kurang memberi tempat pada tokoh muda untuk bertarung di level teratas.Ini bisa dimaklumi karena tingkat elektabilitas tokoh muda memang belum teruji," ujarnya.

Dia menjelaskan, tokoh muda sebenarnya tak kalah dengan tokoh senior dalam hal kapasitas dan kapabilitas.Hanya saja para tokoh muda belum memiliki tempat di hati rakyat untuk dipilih menjadi pemimpin bangsa. Karena itu, tegas dia, pada Pemilu 2014 hampir dapat dipastikan tak ada tokoh muda yang bertarung menjadi capres.

"Kalau posisi cawapres mungkin bisa. Tapi itu pun sulit karena kombinasi figur juga tergantung pada koalisi partai. Adapun partai masih ragu pada kalangan muda," terangnya.

Bantarto berharap partai politik mulai mempromosikan tokoh muda dan kader-kader muda mereka untuk menduduki jabatan publik. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9523 seconds (0.1#10.140)