Keteladanan pemimpin langka

Rabu, 22 Februari 2012 - 08:48 WIB
Keteladanan pemimpin langka
Keteladanan pemimpin langka
A A A
Sindonews.com – Keteladanan pemimpin saat ini menjadi masalah dalam proses demokrasi di era reformasi. Rakyat kehilangan panutan yang bisa mengarahkan ke kondisi yang lebih baik.

Pendiri Maarif Institute Buya Syafii Ma’arif mengatakan, pemimpin tidak harus dari kalangan elite. Orang biasa yang memiliki kemampuan luar biasa juga patut dipertimbangkan.

“Negeri ini tanpa kepemimpinan. Kita mencari anak bangsa yang biasa, tapi mempunyai kemampuan luar biasa karena kemungkinan kalau dia menjadi pemimpin idealismenya bertahan,” ungkapnya dalam konferensi pers Maarif Award 2012 di Jakarta kemarin.

Menurut dia, kemunculan korupsi politik, mafia hukum, dan konflik sosial telah membuat bangsa ini harus bersusah payah mendapatkan keadilan ekonomi dan politik di tengah ketidakhadiran kepemimpinan nasional.

“Tokoh seperti Wali Kota Solo Joko Widodo masih sedikit,” katanya.

Mengacu pada keprihatinan tersebut, Maarif Award akan menginventarisasi orang biasa yang memiliki kemampuan luar biasa untuk dijadikan sumber inspirasi dan panutan. Mereka akan diberikan award sebagai dorongan Maarif Institute terhadap munculnya pemimpin yang bisa menjadi teladan.

“Nyalakan api optimisme di kegelapan. Pasti banyak optimisme dan kekuatan luar biasa yang selama ini diabaikan para pemimpin nasional,” tandasnya.
Direktur Eksekutif Maarif Institute Fajar Rizaul Haq mengatakan, bangsa ini sangat membutuhkan kerja-kerja kolektif kemanusiaan dari semua anak bangsa demi Indonesia yang lebih adil.

“Kehadiran penghargaan tersebut tahun ini disemangati oleh komitmen yang kuat bahwa pluralisme bangsa adalah kekuatan kolektif sekaligus sumber optimisme negeri walaupun tanpa kepemimpinan nasional,” kata Fajar.

Dia menambahkan, perhelatan Maarif Award tahun ini merupakan yang keempat sejak 2007.Penghargaan ini juga ditujukan untuk mencari dan mempromosikan model-model kepemimpinan lokal/komunitas yang telah berkontribusi dan memberi manfaat bagi komunitas dan masyarakatnya sehingga menciptakan keteladanan dan inspirasi bagi masyarakat luas.

“Pencarian sosok penerima award ini mengacu pada sejumlah kriteria umum yaitu aktivis lokal yang memiliki komitmen kebangsaan dengan memegang teguh prinsip-prinsip pluralisme, antidiskriminasi, dan antikekerasan,’’ kata dia.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8098 seconds (0.1#10.140)