Demokrat: Boikot media hanya cari panggung

Sindonews.com - Partai Demokrat semakin mendapat sorotan. Tidak saja lantaran kadernya tersangkut kasus korupsi tapi juga lantaran munculnya seruan agar memboikot media. Padahal, seharusnya dalam kondisi apapun media tetap menjadi patner kerja.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua menyayangkan seruan-seruan itu disampaikan ketika partainya sedang menjadi sorotan publik. Menurutnya, orang menyuruh memboikot media pada kondisi saat ini kurang pas, sehingga mengesankan hanya cari panggung atau cari perhatian.

"Saya sudah sampaikan berkali-kali kenapa yang mengatakan seperti pada situasi dan kondisi Partai Demokrat seperti ini. Ingin mencari panggung untuk tampil, tapi sayangnya panggungnya bukan panggung yang tepat," tutur Max Sopacua kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (21/2/2012).

Tidak hanya panggung yang kurang pas, tapi juga apa yang dibicarakan kurang diminati oleh publik tapi akhirnya menyebar.

"Nyanyian yang mau dinyanyikan di panggung bukan selera penonton, akibatnya merebak hal seperti ini," imbuhnya.

Ditegaskan Max, partainya tidak pernah mengeluarkan kebijakan untuk memboikot media.
"Itu bukan kebijakan partai. Tidak ada, tidak pernah partai meminta agar memboikot media," tukasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya Ketua Biro Bidang Hukum dan HAM Partai Demokrat Jemmy Setiawan menyerukan kepada kadernya agar memboikot media massa. Jemmy menganggap media telah mengadu domba orang-orang di internal Partai Demokrat.

Selain itu media selalu menyudutkan nama Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tanpa pernah memberitakan keberhasilan SBY sebagai kepala pemerintahan.

Jemmy mengatakan, imbauan ini hendaknya disadari oleh keluarga besar Partai Demokrat maupun kelompok-kelompok yang ada di barisan SBY.(lin)