Pergantian Amir dinilai untuk kunci Anas
A
A
A
Sindonews.com - Pergantian Amir Syamsuddin oleh TB Silalahi sebagai Sekretaris Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat dinilai sebagai upaya mempersempit ruang gerak Anas Urbaningrum dan pendukungnya.
Direktur Eksekutif Lingkar Madaniuntuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti mengatakan, Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak mungkin berani langsung frontal ke Anas. Jika hal itu dilakukan, bisa merusak citranya sebagai tokoh utama partai.
“Saya menganalisis bahwa ada dua hal yang membuat SBY tak berani langsung melakukan upaya melumpuhkan peranan Anas di Partai Demokrat. Pertama karena basis dukungan kepada Anas di akar rumput sangat kuat dan kedua bisa jadi Anas memegang kartu truf yang membuat SBY tak berani turun tangan sendiri. Apa kartu truf itu? Kita masih belum mengetahui itu,”ungkapnya di Jakarta kemarin.
Beberapa waktu lalu Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin digantikan posisinya oleh TB Silalahi. Orang dekat SBY ini diberi tugas untuk menertibkan kader-kader partai yang tidak disiplin terutama mereka yang sering membuat pernyataan yang memojokkan.
Namun, hanya pendukung Anas yang dipanggil dan dimintai klarifikasi. Sedangkan pendukung Marzuki Alie seperti Max Sopacua yang sering menyudutkan partai tidak dipanggil untuk diklarifikasi. Ray memprediksi figur-figur pengurus DPP yang loyal kepada Anas satu demi satu akan dilumpuhkan sehingga lambat laun Anas semakin lemah.
Kelemahan Anas selama ini adalah kurang solidnya dukungan di tataran pengurus pusat. Namun, dia memiliki kekuatan di pengurus daerah secara nyata dan mengakar.
“Saya berpandangan SBY pasti tak senang dengan popularitas Anas yang semakin lama semakin naik. Anas memiliki citra sendiri di Demokrat yang sangat berbeda dengan SBY,”ucap Ray. Menurut dia, dukungan terhadap Anas di daerah sangat mengakar.
Hal ini menyulitkan pihak-pihak di internal partai tersebut untuk menjatuhkannya.
“Gaya dan karakter berpolitik Anas memang telah membumi dan dia mendapat banyak dukungan dari daerah. Hal ini membuat kelompok lain di internal partai tersebut cemburu dan merasa terancam,”imbuhnya.
Sementara itu, Wasekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengatakan, penempatan TB Silalahi sebagai sekretaris Dewan Kehormatan hanya persoalan biasa dalam sebuah organisasi.
“Harus diingat pula bahwa AD/ART tidak memperkenankan pemberian sanksi bagi kader jika dia tidak menyalahi etika, tidak menyalahi aturan moral, dan ketentuan partai, ”katanya.
Mantan ketua tim sukses Andi Mallarangeng ini menambahkan, ketegasan Dewan Kehormatan partai dalam memberi rekomendasi sanksi hanya bisa diterapkan bagi kader dan anggota yang memang melanggar aturan partai dan aturan hukum.(ndo)
Direktur Eksekutif Lingkar Madaniuntuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti mengatakan, Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak mungkin berani langsung frontal ke Anas. Jika hal itu dilakukan, bisa merusak citranya sebagai tokoh utama partai.
“Saya menganalisis bahwa ada dua hal yang membuat SBY tak berani langsung melakukan upaya melumpuhkan peranan Anas di Partai Demokrat. Pertama karena basis dukungan kepada Anas di akar rumput sangat kuat dan kedua bisa jadi Anas memegang kartu truf yang membuat SBY tak berani turun tangan sendiri. Apa kartu truf itu? Kita masih belum mengetahui itu,”ungkapnya di Jakarta kemarin.
Beberapa waktu lalu Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin digantikan posisinya oleh TB Silalahi. Orang dekat SBY ini diberi tugas untuk menertibkan kader-kader partai yang tidak disiplin terutama mereka yang sering membuat pernyataan yang memojokkan.
Namun, hanya pendukung Anas yang dipanggil dan dimintai klarifikasi. Sedangkan pendukung Marzuki Alie seperti Max Sopacua yang sering menyudutkan partai tidak dipanggil untuk diklarifikasi. Ray memprediksi figur-figur pengurus DPP yang loyal kepada Anas satu demi satu akan dilumpuhkan sehingga lambat laun Anas semakin lemah.
Kelemahan Anas selama ini adalah kurang solidnya dukungan di tataran pengurus pusat. Namun, dia memiliki kekuatan di pengurus daerah secara nyata dan mengakar.
“Saya berpandangan SBY pasti tak senang dengan popularitas Anas yang semakin lama semakin naik. Anas memiliki citra sendiri di Demokrat yang sangat berbeda dengan SBY,”ucap Ray. Menurut dia, dukungan terhadap Anas di daerah sangat mengakar.
Hal ini menyulitkan pihak-pihak di internal partai tersebut untuk menjatuhkannya.
“Gaya dan karakter berpolitik Anas memang telah membumi dan dia mendapat banyak dukungan dari daerah. Hal ini membuat kelompok lain di internal partai tersebut cemburu dan merasa terancam,”imbuhnya.
Sementara itu, Wasekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengatakan, penempatan TB Silalahi sebagai sekretaris Dewan Kehormatan hanya persoalan biasa dalam sebuah organisasi.
“Harus diingat pula bahwa AD/ART tidak memperkenankan pemberian sanksi bagi kader jika dia tidak menyalahi etika, tidak menyalahi aturan moral, dan ketentuan partai, ”katanya.
Mantan ketua tim sukses Andi Mallarangeng ini menambahkan, ketegasan Dewan Kehormatan partai dalam memberi rekomendasi sanksi hanya bisa diterapkan bagi kader dan anggota yang memang melanggar aturan partai dan aturan hukum.(ndo)
()