Polisi tewas, bukti gangguan keamanan di Papua

Rabu, 08 Februari 2012 - 14:40 WIB
Polisi tewas, bukti...
Polisi tewas, bukti gangguan keamanan di Papua
A A A
Sindonews.com - Tewasnya anggota Brimob untuk kesekian kalinya akibat ditembak sekelompok orang tak dikenal di Tanggul Timur, Areal PT Freeport Indonesia, Selasa 7 Februari 2012, bukti adanya gangguan keamanan dan ancaman di Papua.

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto angkat bicara. Djoko tak memungkiri gangguan dan ancaman di bumi Cenderawasih tersebut masih ada.

"Itulah, realitas di sana ada gangguan-gangguan penembakan terhadap warga, terhadap aparat, masih ada. Oleh karena itu, kalau kemudian pemerintah dalam hal ini aparat kepolisian mencari dan mengejar pelaku jangan diartikan yang lain," ujar Djoko di Kantor Presiden Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (8/2/2012).

Djoko mengatakan, pihak kepolisian terus melakukan upaya pencarian kepada para pelaku. Tidak dapat dipungkiri medan yang terdiri dari banyaknya hutan belantara menjadi kendala dalam pemburuan pelaku.

"Pelaku tindakan itu harus dicari dan ditemukan. Memang medan di sana susah. Hutannya lebat, tapi kita tidak pernah berhenti mencari," tuturnya.

Djoko mengaku belum mengetahui kelompok mana yang melakukan aksi keji tersebut. Kata Djoko, meski pelaku sudah ditangkap pun tidak lantas bisa ditangkap melainkan perlu adanya bukti.

"Untuk menangkap seseorang, untuk mengadili seseorang harus cukup bukti. Karena kalau tidak dikumpulkan bukti yang kuat. Oleh karena itu, bukti dan kelengkapan untuk menangkap mereka itu harus lengkap," tuturnya.

Djoko meminta agar penangkapan kepada para pelaku tidak diasumsikan sebagai pelanggaran HAM.

"Jadi jangan lalu kalau TNI dan Polri menangkap mereka, kalau ada perlawanan dan kemudian menjadi korban, lalu dianggap melanggar HAM. Sekarang ini tidak ada seorang pun aktivis HAM yang concern bahwa masyarakat kita juga dibunuh," papar Djoko.

Sebelumnya, baku tembak antara tim Satgas Gabungan Detasemen B Brimob Polda Papua dengan kelompok bersenjata terjadi pada pukul 08.15 WIT. Satu polisi Briptu Ronald tewas dan satu orang dari kelompok bersenjata menderita luka tembak.

“Satu korban dari pihak Kepolisian dan satu lagi dari kelompok mereka,” ungkap Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Wahyono saat konfirmasi via telepon.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8808 seconds (0.1#10.140)