Anas bantah dapat duit semobil dari Nazar
A
A
A
Sindonews.com - Anas Urbaningrum membantah menerima duit dari kas Grup Permai, saat mencalonkan diri menjadi Ketum Partai Demokrat pada Kongres Partai Demokrat pertengahan Mei 2010 di Bandung.
Anas juga mengaku tidak tahu menahu soal aliran duit seperti kata Yulianis, bawahan Nazaruddin di Grup Permai, saat memberikan kesaksian beberapa waktu lalu di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).
"Apa itu? Daun pisang kali ya. Saya kira tidak ada itu. Tidak benar," ujar dia kepada wartawan di Indramayu, Jawa Barat, Kamis (26/1/2012) malam.
Kemarin saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Yulianis menyebut adanya catatan uang ke Anas sebesar Rp100 juta dan Andi Mallarangeng juga disebut menerima Rp150 juta. Uang keluar dari hasil uang fee perusahaan Nazaruddin ini tercatat dalam kas keluar saat Kongres PD di Bandung.
Selain uang ratusan juta ini, Yulianis di hadapan majelis hakim menyebut ada catatan uang sebesar Rp30 miliar dan USD5 juta dalam gelaran Kongres pemilihan Ketum PD periode 2010-2015.
Uang sebanyak itu kata Yulianis diangkut dengan mobil boks, didampingi tiga mobil pribadi lainnya yaitu Toyota Fortuner, Honda CRV, dan satu unit mobil patroli lalulintas.
Setibanya di Bandung, rombongan pengangkut uang itu langsung menemui perwakilan pengurus Partai Demokrat yang sudah menunggu di Hotel Aston. Serah terima dilakukan di lantai 9 hotel tersebut.
Yulianis menegaskan kucuran aliran dana itu diberikan sesuai perintah Nazaruddin. ”Sebanyak 3 juta dollar AS merupakan hasil sumbangan,” kata Yulianis.
Anas menyebut kesaksian Yulianis terkait namanya belum menjadi fakta hukum. Karenanya, dia meyakini dirinya tidak akan terseret dalam kasus tersebut. "Saya yakin tidak. Karena tidak ada relevansinya. Apa alasannya saya jadi tersangka," ujarnya.
Anas juga mengaku tidak tahu menahu soal aliran duit seperti kata Yulianis, bawahan Nazaruddin di Grup Permai, saat memberikan kesaksian beberapa waktu lalu di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).
"Apa itu? Daun pisang kali ya. Saya kira tidak ada itu. Tidak benar," ujar dia kepada wartawan di Indramayu, Jawa Barat, Kamis (26/1/2012) malam.
Kemarin saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Yulianis menyebut adanya catatan uang ke Anas sebesar Rp100 juta dan Andi Mallarangeng juga disebut menerima Rp150 juta. Uang keluar dari hasil uang fee perusahaan Nazaruddin ini tercatat dalam kas keluar saat Kongres PD di Bandung.
Selain uang ratusan juta ini, Yulianis di hadapan majelis hakim menyebut ada catatan uang sebesar Rp30 miliar dan USD5 juta dalam gelaran Kongres pemilihan Ketum PD periode 2010-2015.
Uang sebanyak itu kata Yulianis diangkut dengan mobil boks, didampingi tiga mobil pribadi lainnya yaitu Toyota Fortuner, Honda CRV, dan satu unit mobil patroli lalulintas.
Setibanya di Bandung, rombongan pengangkut uang itu langsung menemui perwakilan pengurus Partai Demokrat yang sudah menunggu di Hotel Aston. Serah terima dilakukan di lantai 9 hotel tersebut.
Yulianis menegaskan kucuran aliran dana itu diberikan sesuai perintah Nazaruddin. ”Sebanyak 3 juta dollar AS merupakan hasil sumbangan,” kata Yulianis.
Anas menyebut kesaksian Yulianis terkait namanya belum menjadi fakta hukum. Karenanya, dia meyakini dirinya tidak akan terseret dalam kasus tersebut. "Saya yakin tidak. Karena tidak ada relevansinya. Apa alasannya saya jadi tersangka," ujarnya.
()