Abraham tepis perpecahan di KPK
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diterpa isu perpecahan. Ketua KPK Abraham Samad langsung membantahnya. Menurut dia, tidak ada perpecahan di tubuh KPK. Hingga kini, KPK masih solid.
"Tidak ada perpecahan di sini," katanya menepis kabar itu dalam konferensi pers di Kantor KPK, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Kamis (26/1/2012).
Namun, Abraham mengakui jika dalam menangani sebuah kasus perdebatan itu pasti selalu ada. Misalnya, sebuah perkara dari penyelidikan naik ke penyidikan pasti muncul perbedaan pendapat, sehingga terjadi perdebatan antara anggota.
"Perbedaan pendapat dan perdebatan dalam sebuah lembaga adalah bagian dari dinamika," tuturnya,
Kata Abraham, perbedaan pendapat tidak bisa diartikan sebagai perpecahan.
Sebelumnya, santer kabar soal perpecahan di dalam lembaga antikorupsi itu terkait penetapan tersangka baru dari kasus suap wisma atlet SEA Games dengan terdakwa M Nazaruddin.
Muncul rumor rencana KPK menetapkan tersangka baru setelah ada pengakuan dari tersangka Mindo Rosalina Manulang keterlibatan anggota DPR Anggelina Sondakh dan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. (lin)
"Tidak ada perpecahan di sini," katanya menepis kabar itu dalam konferensi pers di Kantor KPK, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Kamis (26/1/2012).
Namun, Abraham mengakui jika dalam menangani sebuah kasus perdebatan itu pasti selalu ada. Misalnya, sebuah perkara dari penyelidikan naik ke penyidikan pasti muncul perbedaan pendapat, sehingga terjadi perdebatan antara anggota.
"Perbedaan pendapat dan perdebatan dalam sebuah lembaga adalah bagian dari dinamika," tuturnya,
Kata Abraham, perbedaan pendapat tidak bisa diartikan sebagai perpecahan.
Sebelumnya, santer kabar soal perpecahan di dalam lembaga antikorupsi itu terkait penetapan tersangka baru dari kasus suap wisma atlet SEA Games dengan terdakwa M Nazaruddin.
Muncul rumor rencana KPK menetapkan tersangka baru setelah ada pengakuan dari tersangka Mindo Rosalina Manulang keterlibatan anggota DPR Anggelina Sondakh dan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. (lin)
()