SBY tanggapi kritik masyarakat
SBY tanggapi kritik masyarakat
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku mengikuti dengan jelas komentar-komentar miring dari masyarakat. SBY menegaskan dirinya menerima kritikan keras dari masyarakat yang mengeluhkan tindakan pemberantasan korupsi.
Kritikan dan keluhan ini salah satunya disampaikan melalui aksi unjuk rasa masyarakat dan forum-forum takshow yang dirangkum dalam acara refleksi akhir tahun.
"Saya menyimak betul evaluasi akhir tahun termasuk evaluasi yang muncul pada awal tahun. Tentang kemarahan, ketidaksabaran dan kritik dari masyarakat 'kok masih ada korupsi'. Saya menerima dan bisa memahami kemarahan ketidaksukaan rakyat," ujar Presiden SBY dalam sambutanya di acara dialog dengan anggota LSM penggiat antikorupsi di Istana Negara Jakarta, Rabu (25/1/2012).
SBY berharap penegak hukum lainnya seperti Kepolisian, Kejaksaan dan KPK juga menerima kritikan tersebut guna menjadi lebih baik di tahun ini dan tahun berikutnya.
Hal ini disampaikan Presiden SBY dalam acara dialog dengan para aktivis LSM penggiat antikorupsi. Dalam acara itu, nampak hadir Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin beserta wakilnya Denny Indrayana, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM Djoko Suyanto, Kapolri Timur Pradopo dan Jaksa Agung Basrief Arief.
Sementara aktivis LSM yang hadir yaitu Sekjen Fitra Yuna Farhan, Koordinator Indonesian Coruption Watch (ICW) Danang Widoyoko dan Sekjen Transparency International Indonesia (TII) Teten Masduki.
"Harapan saya, yang lain juga bisa menerima untuk menjadi tangguh. Agar menjadi cambuk bagi kita semua untuk tahun-tahun ke depan lebih baik," tuturnya.
Menurut SBY, kritikan yang ditunjukan kepadanya adalah sesuatu yang sah di tengah kehidupan demokrasi. Namun yang terpenting usulan tersebut mendapatkan tempat yang sesuai agar dapat meningkatkan kinerja bangsa dalam upaya memberantas korupsi.(azh)
Kritikan dan keluhan ini salah satunya disampaikan melalui aksi unjuk rasa masyarakat dan forum-forum takshow yang dirangkum dalam acara refleksi akhir tahun.
"Saya menyimak betul evaluasi akhir tahun termasuk evaluasi yang muncul pada awal tahun. Tentang kemarahan, ketidaksabaran dan kritik dari masyarakat 'kok masih ada korupsi'. Saya menerima dan bisa memahami kemarahan ketidaksukaan rakyat," ujar Presiden SBY dalam sambutanya di acara dialog dengan anggota LSM penggiat antikorupsi di Istana Negara Jakarta, Rabu (25/1/2012).
SBY berharap penegak hukum lainnya seperti Kepolisian, Kejaksaan dan KPK juga menerima kritikan tersebut guna menjadi lebih baik di tahun ini dan tahun berikutnya.
Hal ini disampaikan Presiden SBY dalam acara dialog dengan para aktivis LSM penggiat antikorupsi. Dalam acara itu, nampak hadir Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin beserta wakilnya Denny Indrayana, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM Djoko Suyanto, Kapolri Timur Pradopo dan Jaksa Agung Basrief Arief.
Sementara aktivis LSM yang hadir yaitu Sekjen Fitra Yuna Farhan, Koordinator Indonesian Coruption Watch (ICW) Danang Widoyoko dan Sekjen Transparency International Indonesia (TII) Teten Masduki.
"Harapan saya, yang lain juga bisa menerima untuk menjadi tangguh. Agar menjadi cambuk bagi kita semua untuk tahun-tahun ke depan lebih baik," tuturnya.
Menurut SBY, kritikan yang ditunjukan kepadanya adalah sesuatu yang sah di tengah kehidupan demokrasi. Namun yang terpenting usulan tersebut mendapatkan tempat yang sesuai agar dapat meningkatkan kinerja bangsa dalam upaya memberantas korupsi.(azh)
()
Explore More