Sistem didik Polri kalah dari kursus kecantikan

Rabu, 18 Januari 2012 - 10:10 WIB
Sistem didik Polri kalah...
Sistem didik Polri kalah dari kursus kecantikan
A A A
Sindonews.com - Benturan antara polisi lapisan bawah dengan masyarakat saat ini kian mengkhawatirkan. Salah satu buktinya, baru 15 hari di tahun 2012, sudah ada empat warga yang tewas ditembak polisi. Pada tahun 2011 ada 98 orang yang ditembak polisi, 18 di antaranya tewas.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, aksi arogan dan represif polisi ini tidak terlepas dari buruknya sistem rekrut dan pendidikan dasar kepolisian di negeri ini.

"Kader-kader polisi hanya dididik tiga bulan di Sekolah Polisi Negara (SPN). Padahal pendidikan dasar TNI saja enam bulan. Begitu juga kursus salon kecantikan minimal enam bulan. Artinya, sistem pendidikan Polri lebih buruk dari sistem pendidikan salon kecantikan," ucap Neta di Jakarta, Rabu (18/1/2012).

Dia memaparkan, sistem Pendidikan di Sekolah Pendidikan Kepolisian Negara (SPN) ini, tentu sangat memperihatinkan dan hanya melahirkan kader-kader polisi yang tidak siap menjadi polisi serta rendah intelektual. Akibatnya, polisi-polisi tersebut cenderung berkompensasi dengan sikap arogan dan represif saat berhadapan dengan masyarakat.

"Polisi kerap melihat masyarakat sebagai musuh," ucap Neta.

Neta menambahkan, berkaitan dengan itu IPW berharap Mabes Polri dan Lembaga Pendidikan dan Latihan Polisi Republik Indonesia (Lemdiklat Polri) serius membenahi sistem pendidikan kepolisian. Dengan cara menerapkan tiga hal.

"Pertama, menerapkan pendidikan gratis di Polri tanpa suap dan pungli. Kedua, Pendidikan berkompetensi. Ketiga, sertifikasi untuk penyidik," pungkasnya. (wbs)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0504 seconds (0.1#10.140)