YLBHI: Polisi bohongi publik!

Selasa, 17 Januari 2012 - 12:31 WIB
YLBHI: Polisi bohongi publik!
YLBHI: Polisi bohongi publik!
A A A
Sindonews.com - Direktur Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Kadir Wokanubun menuding aparat kepolisian telah melakukan pembohongan publik. Karena telah menutup-nutupi anggotanya yang melakukan penyiksaan hingga menyebabkan tewasnya dua orang tahanan anak di Mapolsek Sijunjung, Faisal dan Budri M Zen.

"Anggota kepolisian Sektor Sijunjung telah melakukan torture (penyiksaan) yang berujung pada extra judicial killing, dimana hak hidup dan hak tidak disiksa adalah hak yang tidak bisa dikurangi dalam keadaan apapun atau non derogable rights," katanya di Gedung LBH, Jalan Diponegoro 74, Menteng, Jakarta, Selasa (17/1/2012).

Ditambahkan dia, polisi juga berupaya menutup kasus penyiksaan terhadap dua tahanan anak kakak-beradik itu. Karena berdasarkan temuan YLBHI, dari tubuh kedua korban banyak ditemukan kejanggalan. Seperti luka memar yang terdapat pada tubuh korban.

"Temuan kami berupa pernyataan dari Polda Sumatera Barat bahwa sesuai hasil visum tim dokter forensik RSUP M.Jamil Padang tidak ada tanda-tanda kekerasan, hanya kekurangan oksigen dan keduanya mutlak bunuh diri, mengaburkan fakta-fakta yang ada," terangnya.

Namun keterangan Polda Sumbar dibantah dengan hasil visum et repertum dari dokter forensik bahwa di tubuh kedua korban ditemukan tanda kekerasan benda tumpul dan kedua korban meninggal akibat lemas. Seperti diketahui, dua tahanan anak Mapolsek Sijunjung ditemukan tewas tergantung di kamar mandi.

Diduga, kedua korban dianiaya polisi dengan menggunakan benda tumpul. Untuk menghilangkan jejak pembunuhan, setelah korban tewas, pelaku yang diduga berjumlah sembilan orang itu menggantung korban di kamar mandi. Namun setelah dilakukan pemeriksaan terhadap kedua jenazah, tidak ada tanda-tanda bunuh diri pada korban.

Sebelumnya, polisi juga mengakui adanya kelalaian petugas yang menyebabkan korban tewas. Namun, secara tersirat polisi enggan mengakui jika kedua tahanan anak itu tewas dibunuh. Mereka bersikukuh para tahanan anak itu tewas karena gantung diri di kamar mandi. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6176 seconds (0.1#10.140)