KPK jangan takut ungkap Century
A
A
A
Sindonews.com - Dukungan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengungkap megaskandal bank Century terus mengalir. Politikus Senayan yang kembali memberikan dukungannya adalah anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo.
"KPK jangan menyia-nyiakan dukungan moral rakyat. Kasus korupsi berskala besar yang merugikan negara dan rakyat harus segera digarap dan dituntaskan. Jangan pernah takut menghadapi kekuatan yang berupaya melemahkan KPK, karena publik solid mendukung KPK," ujarnya dalam rilis yang diterima Sindonews, Minggu (15/1/2012).
Para pimpinan baru KPK, tambah Bambang, perlu menyadari bahwa dukungan rakyat bulat, solid dan sudah dinyatakan dengan tegas serta terbuka oleh para tokoh lintas agama, yang Rabu 11 Janurai 2012 lalu saat mendatangi KPK. Pernyataan dan nasihat para tokoh agama adalah aspirasi umat beragama di Indonesia.
"Sebagaimana dirinci para tokoh agama, rakyat mendesak KPK agar menunjukan keberanian, bersegera dan bergerak efektif menuntaskan kasus-kasus yang merugikan negara, seperti skandal Bank Century, cek pelawat, kasus wisma atlet dan Hambalang," tegasnya.
Inisiatif para tokoh lintas agama yang mendatangi dan menyuarakan aspirasi umat di gedung KPK membuktikan bahwa mereka tidak takut diserang siapa pun, termasuk serangan dari alat-alat penguasa.
Seperti diketahui, para tokoh lintas agama menyuarakan aspirasi umat di KPK tak lama setelah para politisi yang kritis dalam menyikapi skandal Bank Century didiskreditkan oleh sejumlah kader Partai Demokrat (PD), dengan menghembuskan polemik Ikan Salmon.
"Kalau para tokoh lintas agama saja berani menghadapi kemungkinan didiskreditkan, mengapa KPK harus takut? Keberanian para tokoh lintas agama tak hanya patut dicontoh, tetapi harus dimaknai sebagai kekuatan moral rakyat bagi KPK dalam memerangi korupsi di negara ini," tegasnya.
Para politisi yang sebelumnya didiskreditkan kader PD pun, tambah Bambang, tak pernah bergerak mundur, sebagaimana tercermin dari inisiatif Tim Pengawas Kasus Bank Century DPR menyerahkan tumpukan dokumen tentang kasus Bank Century termasuk surat-surat Srimulyani kepada presiden SBY ke KPK pada Kamis 12 Januari 2012 lalu.
Seperti diketahui, Abraham Samad sempat sesumbar menyatakan perang dengan korupsi dengan jargonnya "gantung koruptor" saat pertama berkantor di KPK.
"Saya bersama teman-teman meyakinkan publik seperti yang disampaikan kepada DPR, bukan kontrak politik tapi kontrak sosial. Pertanggung jawabannya kepada publik bukan DPR. DPR enggak punya kewenangan menagih janji, tapi masyarakat. Kami memberantas korupsi tanpa pandang bulu. Kita akan babat sampai ke akar-akarnya," terangnya saat itu.
Samad mencontohkan sikap memberantas korupsi seperti perbuatan Rasul Allah, Muhammad SAW. "Rasul bilang ke anaknya, seandainya Fatimah mencuri, dia tidak segan memotong tangannya. Kalau ada saudara saya, keluarga, penguasa, yang korupsi, akan dibabat sampai ke akar-akarnya," jelasnya. (san)
"KPK jangan menyia-nyiakan dukungan moral rakyat. Kasus korupsi berskala besar yang merugikan negara dan rakyat harus segera digarap dan dituntaskan. Jangan pernah takut menghadapi kekuatan yang berupaya melemahkan KPK, karena publik solid mendukung KPK," ujarnya dalam rilis yang diterima Sindonews, Minggu (15/1/2012).
Para pimpinan baru KPK, tambah Bambang, perlu menyadari bahwa dukungan rakyat bulat, solid dan sudah dinyatakan dengan tegas serta terbuka oleh para tokoh lintas agama, yang Rabu 11 Janurai 2012 lalu saat mendatangi KPK. Pernyataan dan nasihat para tokoh agama adalah aspirasi umat beragama di Indonesia.
"Sebagaimana dirinci para tokoh agama, rakyat mendesak KPK agar menunjukan keberanian, bersegera dan bergerak efektif menuntaskan kasus-kasus yang merugikan negara, seperti skandal Bank Century, cek pelawat, kasus wisma atlet dan Hambalang," tegasnya.
Inisiatif para tokoh lintas agama yang mendatangi dan menyuarakan aspirasi umat di gedung KPK membuktikan bahwa mereka tidak takut diserang siapa pun, termasuk serangan dari alat-alat penguasa.
Seperti diketahui, para tokoh lintas agama menyuarakan aspirasi umat di KPK tak lama setelah para politisi yang kritis dalam menyikapi skandal Bank Century didiskreditkan oleh sejumlah kader Partai Demokrat (PD), dengan menghembuskan polemik Ikan Salmon.
"Kalau para tokoh lintas agama saja berani menghadapi kemungkinan didiskreditkan, mengapa KPK harus takut? Keberanian para tokoh lintas agama tak hanya patut dicontoh, tetapi harus dimaknai sebagai kekuatan moral rakyat bagi KPK dalam memerangi korupsi di negara ini," tegasnya.
Para politisi yang sebelumnya didiskreditkan kader PD pun, tambah Bambang, tak pernah bergerak mundur, sebagaimana tercermin dari inisiatif Tim Pengawas Kasus Bank Century DPR menyerahkan tumpukan dokumen tentang kasus Bank Century termasuk surat-surat Srimulyani kepada presiden SBY ke KPK pada Kamis 12 Januari 2012 lalu.
Seperti diketahui, Abraham Samad sempat sesumbar menyatakan perang dengan korupsi dengan jargonnya "gantung koruptor" saat pertama berkantor di KPK.
"Saya bersama teman-teman meyakinkan publik seperti yang disampaikan kepada DPR, bukan kontrak politik tapi kontrak sosial. Pertanggung jawabannya kepada publik bukan DPR. DPR enggak punya kewenangan menagih janji, tapi masyarakat. Kami memberantas korupsi tanpa pandang bulu. Kita akan babat sampai ke akar-akarnya," terangnya saat itu.
Samad mencontohkan sikap memberantas korupsi seperti perbuatan Rasul Allah, Muhammad SAW. "Rasul bilang ke anaknya, seandainya Fatimah mencuri, dia tidak segan memotong tangannya. Kalau ada saudara saya, keluarga, penguasa, yang korupsi, akan dibabat sampai ke akar-akarnya," jelasnya. (san)
()