Transparansi Timsel KPU & Bawaslu dipertanyakan

Sindonews.com - Tim seleksi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) harus transparan dalam melakukan proses seleksi. Lakukan pemberkasan ulang terhadap calon yang telah dinyatakan gugur dalam seleksi tahap awal kemarin. Hal itu diungkapkan Koordinator Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti.

Menurutnya, apa yang sudah diangkapkan anggota Timsel KPU-Bawaslu Siti Zuhro masih dipertanyakan. Jika tidak melakukan pemberkasan ulang atas calon yang tidak lolos, maka apa yang telah diucapkannya hanya isapan jempol belaka.

"Aku yakin tidak akan mereka lakukan. Itu hanya basa basi untuk meredam protes para pendaftar yang mereka gugurkan secara sembrono. Pada ujung-ujungnya, kita dapat menilai dan melihat bagaimana teman-teman ini jika memegang kekuasaan. Kurang lebih akan sama dengan yang lain," ujarnya pesimis, kepada Sindonews di Jakarta, Minggu (15/1/2012).

Ditambahkan Ray, apa yang sudah diucapkan Siti sebelumnya, hanya untuk meredam amarah para peserta calon anggota KPU-Bawaslu agar tidak menimbulkan kericuhan masyarakat.

"Transparansi kurang, akuntabilitas publik tidak dijalankan, mencari-cari alasan justru untuk menutup-nutupi kewajiban mereka yang sekaligus melampaui keharusan pertanggung jawaban. Inilah nampaknya yang akan terjadi. Setidaknya, sinyal dari Ramlan Surbakti yang menyatakan bahwa waktu yang mepet merupakan kendala untuk melakukan review menjelaskan hal itu," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, anggota timsel KPU-Bawaslu Siti Zuhro menyatakan kesediannya untuk melakukan transparansi calon anggota KPU dan Bawaslu yang dinyatakan tidak lolos seleksi. Bahkan dalam keterangannya, Siti mengaku akan mempublikasikan semua hasil perkembangan timsel kepada publik.

"Ini proses demokrasi kita untuk memberdayakan masyarakat. Tapi kan tentunya demokrasi itu memiliki norma, etika, tanggung jawab, rasionalitas, dan kompetisi yang berlangsung sehat. Setiap langkah akan kita sampaikan kepada publik," ungkapnya. (san)