Marzuki Alie: Nining tak punya hati
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Marzuki Alie menilai Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Nining Indra Saleh tidak punya hati nurani. Pasalnya di saat rakyat tengah sengsara, dirinya malah asik bermain proyek dalam sejumlah pembangunan gedung DPR.
Nining juga dinilai dianggap sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tidak mau bersyukur. Sebab, sebagai seorang PNS, Nining telah mencapai tingkatan tertinggi dengan menjadi Sekjen DPR. Bukan dimanfaatkan untuk mengabdi kepada masyarakat, jabatannya itu dia gunakan untuk mengeruk uang rakyat.
"Nining adalah golongan pejabat tertinggi untuk seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan seharusnya memiliki hati nurani. Jangan hanya karena permintaan anggota, oh ini permintaan anggota pak. Anggota yang mana? Konsultan perencanaan berjumlah 600-an orang dan konsultan pengawasan sebanyak 200-an, semuanya hampir 900-an," ujar Marzuki di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (13/1/2012).
Dicontohkan Marzuki, dirinya pernah membangun gedung sekolah mewah sembilan lantai, di Palembang dan mendapatkan pinjaman dari Bank Muamalat senilai Rp20 miliar. Anggaran sebesar itu, kata Marzuki, dimanfaatkannya untuk membantu peningkatan pendidikan masyarakat. Namun proyek pembangunan yang dilakukannya bertolak belakang dari kepentingan rakyat.
"Jika dibandingkan dengan renovasi ruang Badan Anggaran (Banggar) yang hanya dinikmati sedikit orang, jelas dia tidak punya hati nurani. Uang Rp20 miliar dia gunakan hanya untuk membangun ruangan secuil itu. Saya prihatin jika mental pejabat seperti itu semua," ungkap Marzuki.
Untuk itu, sudah tepat jika pimpinan teras DPR mencopot Nining dari jabatannya sebagai Sekjen. Namun lagi-lagi masyarakat harus menunggu langkah serius itu. Akankah Nining dicopot, siapa penggantinya? (san)
Nining juga dinilai dianggap sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tidak mau bersyukur. Sebab, sebagai seorang PNS, Nining telah mencapai tingkatan tertinggi dengan menjadi Sekjen DPR. Bukan dimanfaatkan untuk mengabdi kepada masyarakat, jabatannya itu dia gunakan untuk mengeruk uang rakyat.
"Nining adalah golongan pejabat tertinggi untuk seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan seharusnya memiliki hati nurani. Jangan hanya karena permintaan anggota, oh ini permintaan anggota pak. Anggota yang mana? Konsultan perencanaan berjumlah 600-an orang dan konsultan pengawasan sebanyak 200-an, semuanya hampir 900-an," ujar Marzuki di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (13/1/2012).
Dicontohkan Marzuki, dirinya pernah membangun gedung sekolah mewah sembilan lantai, di Palembang dan mendapatkan pinjaman dari Bank Muamalat senilai Rp20 miliar. Anggaran sebesar itu, kata Marzuki, dimanfaatkannya untuk membantu peningkatan pendidikan masyarakat. Namun proyek pembangunan yang dilakukannya bertolak belakang dari kepentingan rakyat.
"Jika dibandingkan dengan renovasi ruang Badan Anggaran (Banggar) yang hanya dinikmati sedikit orang, jelas dia tidak punya hati nurani. Uang Rp20 miliar dia gunakan hanya untuk membangun ruangan secuil itu. Saya prihatin jika mental pejabat seperti itu semua," ungkap Marzuki.
Untuk itu, sudah tepat jika pimpinan teras DPR mencopot Nining dari jabatannya sebagai Sekjen. Namun lagi-lagi masyarakat harus menunggu langkah serius itu. Akankah Nining dicopot, siapa penggantinya? (san)
()