SBY ajak kiai serukan perdamaian
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap pelaku kekerasan berlatar belakang SARA yang menyebabkan korban jiwa segera diselesaikan sesuai hukum.
Hal itu diungkapkan SBY saat meresmikan Muktamar Jamiyyah Ahlith Thariqah Al- Mu`tabarah An-Nahdliyyah XI di Pondok Pesantren Al-Munawariyah, Malang, kemarin.
Dalam pidatonya di hadapan sekitar 15.000 kiai dan peserta muktamar, SBY mengkritisi kekerasan di Indonesia yang terjadi karena keragaman agama dan budaya di era kebebasan demokrasi. “Saya juga mengajak para peserta muktamar tetap menyerukan perdamaian,” katanya.
Muktamar yang rutin digelar lima tahun sekali ini akan digelar hingga tiga hari ke depan dengan agenda pertanggungjawaban pengurus pusat masa bakti 2005-2011. Mereka juga akan memilih pengurus Idarah Aliyah Jamiyyah Atlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah baru periode 2011-2016.
Sementara itu, kecelakaan beruntun menimpa rombongan Presiden SBY. Kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 12.00 WIB di Jalan Letjend S Parman, Kota Malang. Lima mobil dalam rombongan ini mengalami rusak parah.
Meski demikian, peristiwa ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Para penumpang mobil nahas tersebut tetap dapat melanjutkan perjalanan menuju tempat acara pembukaan Muktamar XI Jamiyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An- Nahdliyyah.
Mobil yang mengalami kecelakaan beruntung ini berada di gelombang kedua dari rombongan Presiden SBY. Sementara rombongan Presiden SBY dan para menterinya berada di gelombang pertama. Jarak waktu antara gelombang pertama dan kedua mencapai 15 menit.
Dalam rombongan gelombang kedua ini mobil-mobil yang mengalami nahas ditumpangi oleh sejumlah staf kementrian dan Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Ulama (NU). Mobil nahas itu antara lain Toyota Avanza bernopol N 1601 DT, Toyota Corolla Altis nopol N 302 DP, Toyota Innova nopol N 430 AP, Toyota Avanza nopol W 329 PP, dan Toyota Avanza bernopol L 1787 EK.
Seorang pengurus PB NU Khalid Anwar menyatakan, tidak ada pejabat negara yang turut serta dalam rombongan nahas ini. “Kecelakaannya terjadi beruntun,” ujarnya. (*)
Hal itu diungkapkan SBY saat meresmikan Muktamar Jamiyyah Ahlith Thariqah Al- Mu`tabarah An-Nahdliyyah XI di Pondok Pesantren Al-Munawariyah, Malang, kemarin.
Dalam pidatonya di hadapan sekitar 15.000 kiai dan peserta muktamar, SBY mengkritisi kekerasan di Indonesia yang terjadi karena keragaman agama dan budaya di era kebebasan demokrasi. “Saya juga mengajak para peserta muktamar tetap menyerukan perdamaian,” katanya.
Muktamar yang rutin digelar lima tahun sekali ini akan digelar hingga tiga hari ke depan dengan agenda pertanggungjawaban pengurus pusat masa bakti 2005-2011. Mereka juga akan memilih pengurus Idarah Aliyah Jamiyyah Atlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah baru periode 2011-2016.
Sementara itu, kecelakaan beruntun menimpa rombongan Presiden SBY. Kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 12.00 WIB di Jalan Letjend S Parman, Kota Malang. Lima mobil dalam rombongan ini mengalami rusak parah.
Meski demikian, peristiwa ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Para penumpang mobil nahas tersebut tetap dapat melanjutkan perjalanan menuju tempat acara pembukaan Muktamar XI Jamiyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An- Nahdliyyah.
Mobil yang mengalami kecelakaan beruntung ini berada di gelombang kedua dari rombongan Presiden SBY. Sementara rombongan Presiden SBY dan para menterinya berada di gelombang pertama. Jarak waktu antara gelombang pertama dan kedua mencapai 15 menit.
Dalam rombongan gelombang kedua ini mobil-mobil yang mengalami nahas ditumpangi oleh sejumlah staf kementrian dan Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Ulama (NU). Mobil nahas itu antara lain Toyota Avanza bernopol N 1601 DT, Toyota Corolla Altis nopol N 302 DP, Toyota Innova nopol N 430 AP, Toyota Avanza nopol W 329 PP, dan Toyota Avanza bernopol L 1787 EK.
Seorang pengurus PB NU Khalid Anwar menyatakan, tidak ada pejabat negara yang turut serta dalam rombongan nahas ini. “Kecelakaannya terjadi beruntun,” ujarnya. (*)
()