Setgab harus perbaiki komunikasi
A
A
A
Sindonews.com - Kekisruhan terjadi antar anggota partai koalisi tergabung dalam Sekretariat Gabungan (Setgab) mengundang kritikan. Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah menilai setgab seperti main-main.
Seperti munculnya istilah ikan yang dipakai beberapa partai belakangan ini, ada ikan piranha, salmon dan teri. Istilah itu dilontarkan Partai Demokrat, PKS dan Golkar.
"Setgab ini seperti tempat main-main. Menurut saya tidak ada keseriusan. Apa sih seriusnya? Itu saja pertanyaan saya," kata Fahri kepada wartawan di Gedung DPR RI, Rabu (11/1/2012).
Menurut Fahri jika ingin serius, Setgab harus diperbaiki dan jangan dibiarkan seperti lembaga pemadam kebakaran, begitu dibutuhkan setgab sibuk memanggil partai.
Oleh karena itu, harus dibuat semacam undang-undang atau peraturan hukum mengikat. Selama ini, tidak aturan yang mengatur mengenai Setgab. Setgab dibentuk hanya berdasarkan kontrak politik.
Ditegaskan Fahri, partainya tidak bermuka dua seperti yang dituduhkan selama ini. PKS masih menjadi koalisi dan tetap bersikap kritis.
Sikap PKS selama ini sebagai wujud komitmen sebagai partai yang sejak awal mengusung SBY sebagai presiden. Menurutnya, komunikasi antar anggota Setgab harus diperbaiki.
Sementara itu, Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat, Didi Irawadi mengatakan, pihaknya tidak banyak berharap dari Setgab. Menurutnya, jika memang bagian dari koalisi, maka harus mengawal program pemerintah.
"Mengkritisi boleh saja. Tapi kalau arahnya sudah menjatuhkan pemerintah, itu anggota koalisi macam apa," ujar Didi.
Pihaknya tak melarang siapapun untuk vokal, tapi jika sudah ada hujatan merah pimpinan sah, jangan dibiarkan. Pimpinan partai harus segera memberikan arahan.
Kegaduhan politik yang terjadi hanya akan menjadi tontonan yang tak elok dilihat. Hanya membuat publik capai, maka itu sisa tiga tahun itu harus dapat dijalankan dengan baik.
"Untuk Golkar, jika mau keluar, ya keluar," pungkasnya. (lin)
Seperti munculnya istilah ikan yang dipakai beberapa partai belakangan ini, ada ikan piranha, salmon dan teri. Istilah itu dilontarkan Partai Demokrat, PKS dan Golkar.
"Setgab ini seperti tempat main-main. Menurut saya tidak ada keseriusan. Apa sih seriusnya? Itu saja pertanyaan saya," kata Fahri kepada wartawan di Gedung DPR RI, Rabu (11/1/2012).
Menurut Fahri jika ingin serius, Setgab harus diperbaiki dan jangan dibiarkan seperti lembaga pemadam kebakaran, begitu dibutuhkan setgab sibuk memanggil partai.
Oleh karena itu, harus dibuat semacam undang-undang atau peraturan hukum mengikat. Selama ini, tidak aturan yang mengatur mengenai Setgab. Setgab dibentuk hanya berdasarkan kontrak politik.
Ditegaskan Fahri, partainya tidak bermuka dua seperti yang dituduhkan selama ini. PKS masih menjadi koalisi dan tetap bersikap kritis.
Sikap PKS selama ini sebagai wujud komitmen sebagai partai yang sejak awal mengusung SBY sebagai presiden. Menurutnya, komunikasi antar anggota Setgab harus diperbaiki.
Sementara itu, Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat, Didi Irawadi mengatakan, pihaknya tidak banyak berharap dari Setgab. Menurutnya, jika memang bagian dari koalisi, maka harus mengawal program pemerintah.
"Mengkritisi boleh saja. Tapi kalau arahnya sudah menjatuhkan pemerintah, itu anggota koalisi macam apa," ujar Didi.
Pihaknya tak melarang siapapun untuk vokal, tapi jika sudah ada hujatan merah pimpinan sah, jangan dibiarkan. Pimpinan partai harus segera memberikan arahan.
Kegaduhan politik yang terjadi hanya akan menjadi tontonan yang tak elok dilihat. Hanya membuat publik capai, maka itu sisa tiga tahun itu harus dapat dijalankan dengan baik.
"Untuk Golkar, jika mau keluar, ya keluar," pungkasnya. (lin)
()