'Ketua Besar' itu berinisial MA
A
A
A
Sindonews.com - Penasehat hukum Muhammad Nazaruddin, Hotman Paris Hutapea, kembali mengeluarkan bola liar tentang siapa pemilik julukan "Ketua Besar" dan "Bos Besar" dalam kasus suap Wisma Atlet SEA Games.
Menurut Nazar, "Ketua Besar" yang dia maksud adalah Ketua Badan Anggaran Melchias Markus Mekeng. Sedang "Bos Besar" yang sering disebutnya adalah Anas Urbaningrum. Namun, perihal kebenaran ocehan Nazar itu masih simpang siur. Bahkan setelah Hotman menyebut siapa pemilik julukan inisial ketua besar itu.
"Pemilik julukan 'Ketua Besar' itu berinsial MA, sedangkan 'Bos Besar'nya adalah AU," kata Hotma kepada wartawan di Gedung Tipikor, Jakarta, Rabu (11/1/2012).
Menurutnya, yang paling mengetahui dan memiliki hubungan dekat dengan ketua dan bos besar adalah terpidana kasus suap Wisma Atlet SEA Games Mindo Rosalina Manulang dan Julianis, mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai milik Nazaruddin.
"Yang tahu itu semua hanya Rosa dan Julianis, tapi yang lebih tahu Julianis. Kalau Rosa 10 persen ya Julianis 90 persennya," terang Hotma.
Ditambahkan dia, di tempat Julianis bekerja ditemukan uang sebesar Rp10 miliar yang ditaruh dalam brangkas. Selain itu di rumahnya Julianis juga ditemukan uang sebesar Rp4 miliar. Tapi waktu itu, tidak digeledah dan tidak diambil. Hal ini menimbulkan kesan barang bukti pada Julianis sengaja dihilangkan.
"Semua bukti yang mengarah kepada Julianis sudah 'dicuci' atau sengaja dihilangkan," jelasnya.
Seperti diketahui, istilah "Ketua Besar" hadir pertama kali dalam berkas berita acara pemeriksaan (BAP) milik Rosa, salah satu terpidana kasus korupsi wisma atlet SEA Games di Palembang yang sudah divonis 2,5 tahun oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).
Mindo, sebagaimana dikutip dari BAP, melakukan percakapan dengan anggota DPR dari Partai Demokrat Angelina Sondakh. Berikut potongan percakapan mereka, "... jadi kalau boleh disediakan apel malang yang seger ya. Kalau ketua besar kenyang, kita kan enak."
Rahasia di balik pemilik julukan itu sebenarnya sudah diungkap oleh Nazar dalam sidang. Menurutnya, pemilik julukan "Ketua Besar" itu adalah Melchias. (san)
Menurut Nazar, "Ketua Besar" yang dia maksud adalah Ketua Badan Anggaran Melchias Markus Mekeng. Sedang "Bos Besar" yang sering disebutnya adalah Anas Urbaningrum. Namun, perihal kebenaran ocehan Nazar itu masih simpang siur. Bahkan setelah Hotman menyebut siapa pemilik julukan inisial ketua besar itu.
"Pemilik julukan 'Ketua Besar' itu berinsial MA, sedangkan 'Bos Besar'nya adalah AU," kata Hotma kepada wartawan di Gedung Tipikor, Jakarta, Rabu (11/1/2012).
Menurutnya, yang paling mengetahui dan memiliki hubungan dekat dengan ketua dan bos besar adalah terpidana kasus suap Wisma Atlet SEA Games Mindo Rosalina Manulang dan Julianis, mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai milik Nazaruddin.
"Yang tahu itu semua hanya Rosa dan Julianis, tapi yang lebih tahu Julianis. Kalau Rosa 10 persen ya Julianis 90 persennya," terang Hotma.
Ditambahkan dia, di tempat Julianis bekerja ditemukan uang sebesar Rp10 miliar yang ditaruh dalam brangkas. Selain itu di rumahnya Julianis juga ditemukan uang sebesar Rp4 miliar. Tapi waktu itu, tidak digeledah dan tidak diambil. Hal ini menimbulkan kesan barang bukti pada Julianis sengaja dihilangkan.
"Semua bukti yang mengarah kepada Julianis sudah 'dicuci' atau sengaja dihilangkan," jelasnya.
Seperti diketahui, istilah "Ketua Besar" hadir pertama kali dalam berkas berita acara pemeriksaan (BAP) milik Rosa, salah satu terpidana kasus korupsi wisma atlet SEA Games di Palembang yang sudah divonis 2,5 tahun oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).
Mindo, sebagaimana dikutip dari BAP, melakukan percakapan dengan anggota DPR dari Partai Demokrat Angelina Sondakh. Berikut potongan percakapan mereka, "... jadi kalau boleh disediakan apel malang yang seger ya. Kalau ketua besar kenyang, kita kan enak."
Rahasia di balik pemilik julukan itu sebenarnya sudah diungkap oleh Nazar dalam sidang. Menurutnya, pemilik julukan "Ketua Besar" itu adalah Melchias. (san)
()