Polri jamin Natal dan tahun baru aman

Kamis, 22 Desember 2011 - 13:31 WIB
Polri jamin Natal dan tahun baru aman
Polri jamin Natal dan tahun baru aman
A A A
Sindonews.com - Perayaan Natal dan tahun baru dianggap sebagai situasi rawan akan ancaman kriminalitas dan gangguan keamanan. Tak pelak, tiap momen besar itu tiba, pengamanan berbagai wilayah ditingkatkan.

Tempat peribadatan menjadi prioritas utama, di Ibukota ada 45 gereja penting mendapat pengamanan dan Gereja Katedral dan Immanuel mendapat pengamanan ketat. Arus lalu lintas juga menjadi target pengamanan karena diperkirakan akan terjadi kemacetan di mana-mana.

Kepala Kepolisian RI Jenderal Pol Timur Pradopo menjamin perayaan natal aman. Pengamanan dilakukan sesuai prosedur penetapan (protap) yang ada.

"Pihak kami sudah bersinergis, para kapolda saya imbau untuk mengamankan lokasi ibadah di wilayahnya," kata Timur usai Gelar Pasukan Pengamanan Natal dan Operasi 2011 di Monas, Jakarta, Kamis (22/12/2011).

Diakui Timur, teror bom kerap kali menjadi ancaman saat perayaan Natal. Ancaman yang bisa saja terjadi itu, sudah diantisipasi dengan menerjunkan inteligen diback up TNI untuk mendeteksi dini. Namun, diimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Kalau memang ada ancaman seperti itu, kami berharap ada pencegahan, penangkalan, preventif, sehingga keterlibatan semua masyarakat bisa dimaksimalkan.

Sementara itu, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution menambahkan, ada 8.3547 personel diturunkan dalam operasi lilin untuk pengamanan perayaan Natal 2011 dan tahun baru 2012 di wilayah DKI Jakarta. Pengamanan berlangsung mulai Jumat 23 Desember 2011 hingga 1 Januari 2012.

Petugas yang diturunkan itu, 8.2064 di antaranya merupakan anggota Polda Metro Jaya. Sedangkan sisanya dari Mabes Polri, sifatnya mem-backup. Petugas nantinya akan dibagi dua grup, untuk perayaan Natal sebanyak 5.6031 dan saat pergantian tahun baru 2.6603 personel.

"Pengamanan Natal memang diprioritaskan, jadi jumlah personel yang diturunkan lebih banyak," jelasnya.

Alasannya, tingkat kerawanan perayaan Natal lebih tinggi dan menonjol seperti teror bom, perampokan dan tindak kriminalitas lainnya. (lin)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5358 seconds (0.1#10.140)