Pimpin KPK, Abraham yakinlah didukung rakyat

Jum'at, 16 Desember 2011 - 14:02 WIB
Pimpin KPK, Abraham yakinlah didukung rakyat
Pimpin KPK, Abraham yakinlah didukung rakyat
A A A
Sindonews.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad harus mempunyai keyakinan kuat jika lembaga yang dipimpinnya saat ini mendapat dukungan dari rakyat.

Koordinator Komite Bangkit Indonesia (KBI) Adhie Massardi mengatakan, Abraham harus seperti Abraham dalam kitab suci, yakni sosok yang berani melawan Raja Namrud yang korup dan pendusta.

"Saya optimistis Abraham-BW benar-benar menukik ke kasus korupsi besar yang semuanya bermuara di pusat kekuasaan," ujar Adhie kepada Sindonews melalui blackberry messenger, Jumat (16/12/2011).

Ditambahkannya, langkah pertama duet Abraham-Bambang Widjojanto (BW) untuk membersihkan KPK dari mafia hukum yang selama ini menghambat dan membonsai kasus korupsi besar ditangani KPK seperti Century, mafia pajak, dan mafia APBN-Nazaruddin. Ini tantangan yang harus mereka jawab.

"Abraham harus yakin rakyat sepenuhnya dukung KPK. kalau ini yang terjadi, Abraham bisa menjadi seperti Abraham dalam kitab suci yang berani melawan Raja Namrud yang korup," terangnya.

Sebagai lembaga politik penegakkan hukum, KPK juga sangat membutuhkan dukungan politik dari DPR. Untuk itu, lobi politik bagi pimpinan KPK tidak diharamkan. Jika hal itu dimaksudkan untuk memberantas korupsi yang melibatkan kekuatan politik.

"Ingat, KPK adalah lembaga politik penegakkan hukum dan bukan institusi hukum seperti kepolisian dan kejaksaan. oleh sebab itu, lobi politik tidak diharamkan bagi pimpinan KPK guna mendapat dukungan politik. Jadi dukungan politik bagi KPK penting," tambahnya.

Dengan dukungan rakyat dan politik itu diharapkan KPK dapat melawan kekuatan politik penguasa yang ingin menutup korupsi kroni-kroninya. "Jadi Abraham-BW harus pandai berselancar di atas ombak politik yang pada 2012 ini akan bergelombang," tegasnya.

Langkah awal yang harus segera dilakukan KPK adalah melakukan pemanggilan kepada Miranda S Goeltom, sebelum dia kabur ke luar negeri dengan memakai identitas lain. Jika hal itu terjadi, maka kasus yang tengah membelitnya akan semakin berlarut-larut. “Kalau KPK tidak segera menangkap Miranda, kemungkinan ada skenario pengalihan isu dari KPK dan penguasa,” terangnya.

Seperti diketahui, berdasarkan hasil pemilihan di Komisi III DPR, telah terpilih 4 unsur pimpinan KPK yang baru dari 8 nama calon yang ada. Mereka adalah, Abraham Samad dan Bambang Widjojanto masing-masing (55 suara), Adnan Pandu Praja (51 suara), dan Zulkarnain (37 suara).

Sementara 4 nama calon lainnya yang tersisih adalah, Abdullah Hehamahua, Aryanto Sutadi, Handoyo Sudrajat, dan Yunus Husein. Setelah dilakukan pemilihan terhadap 4 pimpinan KPK baru, dilanjutkan dengan pemilihan Ketua KPK periode 2011-2015.

Dalam proses pemilihan melalui mekanisme pemungutan suara terbanyak (voting) itu, terpilih nama Abraham Samad sebagai Ketua KPK yang baru dengan perolehan suara 43 suara dari 55 jumlah anggota Komisi III DPR yang ada.

Maka, 4 pimpinan KPK lainnya, yaitu Bambang Widjojanto, Adnan Pandu Praja, Zulkarnain dan Busyro Muqoddas otomatis sebagai Wakil Ketua KPK.

Berdasarkan pengamatan di KPK, pukul 12.48 WIB, rombongan pimpinan KPK terpilih yang akan dilantik sudah berangkat ke Istana Negara. Terdiri dari mantan ketua KPK Busro Muqodas, Abraham Samad, Zulkarnaen dan Bambang Widjayanto.

Penasehat KPK Abdulah Hehamahua dan para istri juga tampak ikut menemani. Mereka berangkat dengan menggunakan mobil putih Canary Transport B 7099 IW. Hingga kini Abraham masih belum bisa dimintai keterangan terkait penanganan kasus korupsi dan upaya membersihkan mafia hukum dari tubuh KPK.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6084 seconds (0.1#10.140)