Persiapan singkat warga Rawagede

Minggu, 11 Desember 2011 - 11:45 WIB
Persiapan singkat warga Rawagede
Persiapan singkat warga Rawagede
A A A
Sindonews.com - Kedatangan Belanda di peringatan 64 tahun pembantaian Rawagede pun disambut dengan warga dengan berbagai persiapan. Persiapannya pun serba singkat.

Lokasi Monumen Tragedi Rawagede, Desa Balongsari, Karawang, Jumat 9 Desember 2011 mendadak ramai. Puluhan warga Rawagede mendatangi lokasi. Sebagian besar warga yang datang merupakan keluarga korban pembantaian tentara Belanda 1947 silam.

Saat Kedutaan Besar Belanda, Tjeerd de Zwaan datang, berbagai komentar pun datang di antara warga. Ada yang mengatakan, “Wah banyak bule-bule” hingga komentar “Tumben banyak bule”. Awalnya juga banyak warga yang tak mengerti kedatangan Kedubes Belanda. Pokoknya yang datang orang bule.

Hal itu dikatakan Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1 Rawamerta, Karawang, Wika Widyawati. Wika bersama belasan siswa SMP 1 Rawamerta ikut serta dalam peringatan 64 tahun pembantaian Rawagede sebagai tim paduan suara.

“Kami melakukan persiapan hanya lima hari. Baru dikabarkan oleh guru saya seminggu yang lalu untuk jadi paduan suara,” kata Wika.

Saat peringatan pembantaian Rawagede, siswa SMP 1 Rawamerta menyanyikan beberapa lagu dan pembacaan pusis. Mulai dari lagu Indonesia Raya dan mengiringi acara saat mengheningkan cipta.

“Persiapan dilakukan seadaanya. Tapi kita serius dalam berlatih,” katanya.

Analis Ops Polres Karawang, Komisaris Robi Yanuar mengatakan, pada peringatan 64 tahun Rawagede ini, pihaknya tidak melakukan pengamanan ekstra. Namun, pihak kepolisian melakukan koordinasi dengan Musyawarah Pimpinan daerah (Muspida).

“Pengamanan diprioritaskan di jalur arah Rawagede. Kepolisian berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan. Tidak ada pengamanan ekstra di acara ini,” katanya.





()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6599 seconds (0.1#10.140)