Gugus Tugas Covid-19: Warga Mudik karena Sudah Tidak Punya Pekerjaan
A
A
A
JAKARTA - Banyaknya warga yang pulang kampung di tengah pandemi Corona disinggung Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dalam rapat kerja Komisi VIII DPR secara virtual, Senin (6/4/2020).
Doni mengatakan, mereka yang pulang kampung sudah tidak memiliki pekerjaan di kota besar atau kena pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Banyak yang sudah pulang kampung, mereka rata-rata berasal dari penduduk yang sudah kehilangan pekerjaannya di kota besar, mereka bukan mudik sebenarnya, mereka kembali ke kampung halaman karena sudah tidak punya lagi pekerjaan di kota," ujar Doni Monardo.
Dia mendorong setiap desa memiliki ruang isolasi mandiri untuk warga yang baru datang dari kota itu. "Bisa gedung, bisa rumah, bisa sekolah, apa saja termasuk pemenuhan logistik," ujar mantan Danjen Kopassus ini.
Doni mengungkapkan kelompok muda yang mobilitasnya sangat tinggi bisa menjadi pembawa maut bagi kelompok rentan.
"Kelompok rentan di sini adalah masyarakat yang lanjut usia serta mereka yang memiliki penyakit penyerta," ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 ini.
Dia mengatakan, mata rantai penyebaran virus corona itu bisa diputuskan jika masyarakat secara sukarela mampu melakukan pemisahan atau social distancing.
"Sehingga grafik yang telah dikaji sejumlah pakar bisa kita patahkan bisa kita cegah dengan cara melakukan pemutusan mata rantai penyebaran, yaitu memisahkan kelompok rentan termasuk juga balita dan orang yang memiliki penyakit penyerta," kata mantan mantan Danrem 061/Surya Kencana ini.
Doni mengatakan, mereka yang pulang kampung sudah tidak memiliki pekerjaan di kota besar atau kena pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Banyak yang sudah pulang kampung, mereka rata-rata berasal dari penduduk yang sudah kehilangan pekerjaannya di kota besar, mereka bukan mudik sebenarnya, mereka kembali ke kampung halaman karena sudah tidak punya lagi pekerjaan di kota," ujar Doni Monardo.
Dia mendorong setiap desa memiliki ruang isolasi mandiri untuk warga yang baru datang dari kota itu. "Bisa gedung, bisa rumah, bisa sekolah, apa saja termasuk pemenuhan logistik," ujar mantan Danjen Kopassus ini.
Doni mengungkapkan kelompok muda yang mobilitasnya sangat tinggi bisa menjadi pembawa maut bagi kelompok rentan.
"Kelompok rentan di sini adalah masyarakat yang lanjut usia serta mereka yang memiliki penyakit penyerta," ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 ini.
Dia mengatakan, mata rantai penyebaran virus corona itu bisa diputuskan jika masyarakat secara sukarela mampu melakukan pemisahan atau social distancing.
"Sehingga grafik yang telah dikaji sejumlah pakar bisa kita patahkan bisa kita cegah dengan cara melakukan pemutusan mata rantai penyebaran, yaitu memisahkan kelompok rentan termasuk juga balita dan orang yang memiliki penyakit penyerta," kata mantan mantan Danrem 061/Surya Kencana ini.
(dam)