Peran Perempuan Dinilai Turut Membantu Kesejahteraan Keluarga
A
A
A
JAKARTA - Pepatah mengatakan, di balik pria hebat terdapat seorang wanita yang hebat dibelakangnya. Hal ini terlihat dalam keberhasilan Kelompok Tani Hutan (KTH) 'AJS Sukses Bersama' menjadi salah satu yang terdepan dalam budidaya burung endemik Indonesia, khususnya burung Jalak Suren.
Dalam menangkarkan burung, KTH 'AJS Sukses Bersama' yang merupakan binaan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BP2SDM) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), menerapkan pembagian peran antara kaum laki-laki dan perempuan.
Kaum laki-laki umumnya mengerjakan pembuatan kandang, tempat makan dan minum burung, perawatan atau pemeliharaan kandang dan lain-lain. Sementara itu kaum perempuan dengan sifat telatennya, memberikan makan 'loloh' pada anak burung Jalak Suren.
Pekerjaan tersebut, memerlukan tenaga kerja yang tekun, karena loloh burung dilakukan setiap 2 jam sekali, sampai anakan burung dapat makan sendiri atau sekitar 45 hari. Hal ini tentu saja memberikan peluang untuk penyerapan tenaga kerja, terutama perempuan.
"Keberhasilan ini, tidak terlepas dari peran wanita atau ibu-ibu. Dimana wanita atau ibu-ibu ini bisa menambah perekonomian keluarga, dengan cara meloloh anakan burung. Bahkan ada juga wanita atau ibu-ibu berprofesi sebagai penangkar burung untuk menambah penghasilan keluarga," tutur Kepala BP2SDM Kementerian LHK Helmi Basalamah, dalam keterangan tertulis, Rabu (1/4/2020).
Kelompok Tani Hutan ini merupakan Wanawiyata Widyakarya, atau disebut juga LP2UKS (Lembaga Pelatihan dan Pemagangan Usaha Kehutanan Swadaya), yang berlokasi di Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
AJS Sukses Bersama berdiri pada Februari 2008, dan mulai berbadan hukum pada tanggal 18 Februari 2010. KTH yang diketuai oleh Sugiharto ini memiliki jumlah anggota pada saat berdiri sebanyak 40 orang dan pada Tahun 2019 berkembang menjadi 335 orang yang tersebar di wilayah Kabupaten Klaten.Kesamaan Tujuan
Pada awalnya kelompok tani ini dibentuk karena adanya kesamaan tujuan untuk mempersatukan para penangkar burung di wilayah Klaten dan untuk menyetarakan harga burung khususnya harga anakan burung (piyikan bahasa jawa).
Melihat potensi 'AJS Sukses Bersama' dan antusias dari masyarakat yang ingin belajar tentang cara penangkaran burung, maka mereka mengajukan permohonan fasilitasi Wanawiyata Widyakarya ke Kementerian LHK Cq Badan P2SDM dan mendapatkan fasilitasi tersebut pada Tahun 2015.
Sesuai dengan tujuan Wanawiyata Widyakarya yaitu sebagai percontohan, tempat pelatihan dan magang bagi masyarakat lainnya secara swadaya, maka Wanawiyata Widyakarya 'AJS Sukses Bersama' sudah beberapa kali mendapatkan kunjungan, baik kunjungan dengan tujuan belajar teknik penangkaran burung dan studi banding, maupun penelitian mahasiswa.
Dalam menangkarkan burung, KTH 'AJS Sukses Bersama' yang merupakan binaan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BP2SDM) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), menerapkan pembagian peran antara kaum laki-laki dan perempuan.
Kaum laki-laki umumnya mengerjakan pembuatan kandang, tempat makan dan minum burung, perawatan atau pemeliharaan kandang dan lain-lain. Sementara itu kaum perempuan dengan sifat telatennya, memberikan makan 'loloh' pada anak burung Jalak Suren.
Pekerjaan tersebut, memerlukan tenaga kerja yang tekun, karena loloh burung dilakukan setiap 2 jam sekali, sampai anakan burung dapat makan sendiri atau sekitar 45 hari. Hal ini tentu saja memberikan peluang untuk penyerapan tenaga kerja, terutama perempuan.
"Keberhasilan ini, tidak terlepas dari peran wanita atau ibu-ibu. Dimana wanita atau ibu-ibu ini bisa menambah perekonomian keluarga, dengan cara meloloh anakan burung. Bahkan ada juga wanita atau ibu-ibu berprofesi sebagai penangkar burung untuk menambah penghasilan keluarga," tutur Kepala BP2SDM Kementerian LHK Helmi Basalamah, dalam keterangan tertulis, Rabu (1/4/2020).
Kelompok Tani Hutan ini merupakan Wanawiyata Widyakarya, atau disebut juga LP2UKS (Lembaga Pelatihan dan Pemagangan Usaha Kehutanan Swadaya), yang berlokasi di Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
AJS Sukses Bersama berdiri pada Februari 2008, dan mulai berbadan hukum pada tanggal 18 Februari 2010. KTH yang diketuai oleh Sugiharto ini memiliki jumlah anggota pada saat berdiri sebanyak 40 orang dan pada Tahun 2019 berkembang menjadi 335 orang yang tersebar di wilayah Kabupaten Klaten.Kesamaan Tujuan
Pada awalnya kelompok tani ini dibentuk karena adanya kesamaan tujuan untuk mempersatukan para penangkar burung di wilayah Klaten dan untuk menyetarakan harga burung khususnya harga anakan burung (piyikan bahasa jawa).
Melihat potensi 'AJS Sukses Bersama' dan antusias dari masyarakat yang ingin belajar tentang cara penangkaran burung, maka mereka mengajukan permohonan fasilitasi Wanawiyata Widyakarya ke Kementerian LHK Cq Badan P2SDM dan mendapatkan fasilitasi tersebut pada Tahun 2015.
Sesuai dengan tujuan Wanawiyata Widyakarya yaitu sebagai percontohan, tempat pelatihan dan magang bagi masyarakat lainnya secara swadaya, maka Wanawiyata Widyakarya 'AJS Sukses Bersama' sudah beberapa kali mendapatkan kunjungan, baik kunjungan dengan tujuan belajar teknik penangkaran burung dan studi banding, maupun penelitian mahasiswa.
(maf)