KJRI Jeddah Pastikan Persiapan Haji Jalan Terus
A
A
A
Konsul Jenderal (Konjen) Republik Indonesia di Jeddah, Arab Saudi, Eko Hartono memastikan hingga saat ini belum ada keputusan penundaan pelaksanaan haji 2020 oleh Kerajaan Arab Saudi. Persiapan terus dilakukan sambil menunggu perkembangan pandemi virus corona jenis baru, Covid-19.
"Belum ada (keputusan resmi penundaan haji)," kata Eko Hartono dalam pesan singkatnya kepada SINDOnews, Rabu (1/4/2020).
Menurut Konjen, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Muhammad Saleh Benten hanya menyampaikan bahwa negara-negara yang mengirimkan jamaah haji diminta untuk tidak membuat kontrak-kontrak terkait penyelenggaraan haji. Mereka diminta bersabar sambil menunggu perkembangan Covid-19 yang kini telah menjadi pandemi global.
"Persiapan dari Saudi dan KJRI (Jeddah) jalan terus. Hanya memang tidak sampai teken kontrak," tutur Konjen. (Baca juga: Wabah Corona, Arab Saudi Minta Umat Islam Tunda Rencana Haji )
Hal yang sama sebelumnya juga disampaikan Konsul Haji KJRI Endang Jumali. Menurutnya, Pemerintah Arab Saudi hanya meminta Kantor Urusan Haji untuk menunda pelaksanaan kontrak-kontrak yang bersifat finansial, seperti hotel, angkutan darat, dan udara bagi jamaah haji.
Merujuk undang-undang haji Arab Saudi (Taklimatul Hajj), kata Endang, pembayaran kontrak-kontrak pendukung pelaksanaan ibadah haji dimulai bulan Sya'ban sebagai syarat pemaketan visa. Namun karena ada kebijakan baru, maka proses kontrak sementara dihentikan seluruhnya. "Iya (proses kontrak saat ini dihentikan), termasuk belum ada pembayaran," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa Kerajaan Arab Saudi meminta umat Islam di seluruh dunia menunda dulu rencana pergi ke Makkah dan Madinah untuk menunaikan ibadah haji. Umat Islam diminta sabar menunggu kejelasan dari pemerintah Saudi yang berharap wabah COVID-19 segera berakhir.
Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Mohammad Saleh Benten dalam disiarkan stasiun televisi pemerintah, Selasa (30/3/2020) mengatakan, Kerajaan Arab Saudi siap melayani para jamaah dalam hal apa pun, tetapi prioritasnya adalah keselamatan umat Islam.
"Umat Islam harus menunggu sebelum membuat rencana berhaji sampai ada kejelasan lebih lanjut tentang virus corona," tulis surat kabar Asharq Al-Awsat, Rabu (1/4/2020), mengutip Mohammad Benten.
"Belum ada (keputusan resmi penundaan haji)," kata Eko Hartono dalam pesan singkatnya kepada SINDOnews, Rabu (1/4/2020).
Menurut Konjen, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Muhammad Saleh Benten hanya menyampaikan bahwa negara-negara yang mengirimkan jamaah haji diminta untuk tidak membuat kontrak-kontrak terkait penyelenggaraan haji. Mereka diminta bersabar sambil menunggu perkembangan Covid-19 yang kini telah menjadi pandemi global.
"Persiapan dari Saudi dan KJRI (Jeddah) jalan terus. Hanya memang tidak sampai teken kontrak," tutur Konjen. (Baca juga: Wabah Corona, Arab Saudi Minta Umat Islam Tunda Rencana Haji )
Hal yang sama sebelumnya juga disampaikan Konsul Haji KJRI Endang Jumali. Menurutnya, Pemerintah Arab Saudi hanya meminta Kantor Urusan Haji untuk menunda pelaksanaan kontrak-kontrak yang bersifat finansial, seperti hotel, angkutan darat, dan udara bagi jamaah haji.
Merujuk undang-undang haji Arab Saudi (Taklimatul Hajj), kata Endang, pembayaran kontrak-kontrak pendukung pelaksanaan ibadah haji dimulai bulan Sya'ban sebagai syarat pemaketan visa. Namun karena ada kebijakan baru, maka proses kontrak sementara dihentikan seluruhnya. "Iya (proses kontrak saat ini dihentikan), termasuk belum ada pembayaran," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa Kerajaan Arab Saudi meminta umat Islam di seluruh dunia menunda dulu rencana pergi ke Makkah dan Madinah untuk menunaikan ibadah haji. Umat Islam diminta sabar menunggu kejelasan dari pemerintah Saudi yang berharap wabah COVID-19 segera berakhir.
Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Mohammad Saleh Benten dalam disiarkan stasiun televisi pemerintah, Selasa (30/3/2020) mengatakan, Kerajaan Arab Saudi siap melayani para jamaah dalam hal apa pun, tetapi prioritasnya adalah keselamatan umat Islam.
"Umat Islam harus menunggu sebelum membuat rencana berhaji sampai ada kejelasan lebih lanjut tentang virus corona," tulis surat kabar Asharq Al-Awsat, Rabu (1/4/2020), mengutip Mohammad Benten.
(poe)