Keluarkan 5 Rekomendasi, Demokrat Dukung BLT Warga Terdampak Corona
A
A
A
JAKARTA - Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR mengeluarkan lima rekomendasi terkait terus meluasnya wabah virus Corona yang telah menyebar di 22 provinsi dan memakan banyak korban.
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Edhie Baskoro Yudhoyono mengatakan, partainya turut berduka atas banyaknya korban jiwa akibat wabah virus tersebut.
Pria yang biasa disapa Ibas ini mengatakan, krisis multidimensi ini mengakibatkan indikator ekonomi baik secara makro maupun mikro belum membaik. Target asumsi APBN 2020 diperkirakan tidak sesuai.
"Seperti pertumbuhan ekonomi, penerimaan negara, nilai tukar, harga minyak dunia, inflasi, dan defisit," kata Ibas, Selasa (24/3/2020).
Ibas mengungkapkan lima rekomendasi FPD terkait penanganan wabah Corona, yakni pertama, meminta dan memastikan pemerintah melakukan validasi transparansi data secara berkala serta melakukan “public report” terkait update wabah virus corona terkini.
Kedua, FPD mengingatkan dan mendorong terus terciptanya kolaborasi, koordinasi, dan aksi tanggap, cepat, tepat antara pemerintah pusat dan daerah dengan seluruh stakeholder, termasuk komunikasi dengan negara lainnya.
FPD juga mendukung pemerintah untuk melakukan “refocusing program” untuk kesehatan rakyat, bantuan langsung tunai (BLT), Program Keluarga Harapan (PKH) Plus dan atau Program Jaring Sosial (Social Safety Nett) lainnya, serta relaksasi sektor usaha termasuk UMKM yang terdampak.
Rekomendasi keempat, FPD mengusulkan pemerintah tetap menjaga distribusi alat kesehatan, ketahanan logistik, supply and demand dan daya beli masyarakat agar ekonomi tetap bergerak.
Poin terakhir, mengusulkan kepada pemerintah untuk mengajukan APBN-P 2020 demi terciptanya target asumsi sesuai dan fiskal Indonesia yang aehat, prudent, dan transparan untuk “refocusing program” tersebut.
"FPD akan terus berupaya membantu dan memberi solusi agar tekanan dalam ketidakpastian ini dapat terus berlalu yang pada akhirnya wabah virus Corona hilang, perekonomian bangsa membaik, serta kehidupan sosial dan kesejahteraan rakyat pun terjaga," tutur Ibas.
Di sisi lain, Ibas juga mengapresiasi dan mendukungan pemerintah, Gugus Tugas Covid-19, dan tenaga medis dalam menjalankan tugasnya memastikan keselamatan nyawa dan kesehatan rakyat, serta menyelamatkan perekonomian bangsa melalui berbagai macam “economic tools”, bantuan rakyat, dan program lainnya.
"FPD peduli dan tidak tinggal diam. Kami pun selain berdoa, berpikir, dan berikhtiar juga melakukan kegiatan teknis bersama gotong royong di lapangan dalam hal membantu menghilangkan kecemasan dan mengurangi derita rakyat akibat wabah yang tidak kunjung selesai," tuturnya.
Di antaranya melalui berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan seperti fogging atau penyemprotan disinfektan keliling, pembagian masker dan hand sanitizer, pemberian alat pelindung diri (APD) dan termasuk sosialisasi pentingnya menjaga jarak (physical distancing) dan hidup sehat melalui Program “GERMAS” (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat).
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Edhie Baskoro Yudhoyono mengatakan, partainya turut berduka atas banyaknya korban jiwa akibat wabah virus tersebut.
Pria yang biasa disapa Ibas ini mengatakan, krisis multidimensi ini mengakibatkan indikator ekonomi baik secara makro maupun mikro belum membaik. Target asumsi APBN 2020 diperkirakan tidak sesuai.
"Seperti pertumbuhan ekonomi, penerimaan negara, nilai tukar, harga minyak dunia, inflasi, dan defisit," kata Ibas, Selasa (24/3/2020).
Ibas mengungkapkan lima rekomendasi FPD terkait penanganan wabah Corona, yakni pertama, meminta dan memastikan pemerintah melakukan validasi transparansi data secara berkala serta melakukan “public report” terkait update wabah virus corona terkini.
Kedua, FPD mengingatkan dan mendorong terus terciptanya kolaborasi, koordinasi, dan aksi tanggap, cepat, tepat antara pemerintah pusat dan daerah dengan seluruh stakeholder, termasuk komunikasi dengan negara lainnya.
FPD juga mendukung pemerintah untuk melakukan “refocusing program” untuk kesehatan rakyat, bantuan langsung tunai (BLT), Program Keluarga Harapan (PKH) Plus dan atau Program Jaring Sosial (Social Safety Nett) lainnya, serta relaksasi sektor usaha termasuk UMKM yang terdampak.
Rekomendasi keempat, FPD mengusulkan pemerintah tetap menjaga distribusi alat kesehatan, ketahanan logistik, supply and demand dan daya beli masyarakat agar ekonomi tetap bergerak.
Poin terakhir, mengusulkan kepada pemerintah untuk mengajukan APBN-P 2020 demi terciptanya target asumsi sesuai dan fiskal Indonesia yang aehat, prudent, dan transparan untuk “refocusing program” tersebut.
"FPD akan terus berupaya membantu dan memberi solusi agar tekanan dalam ketidakpastian ini dapat terus berlalu yang pada akhirnya wabah virus Corona hilang, perekonomian bangsa membaik, serta kehidupan sosial dan kesejahteraan rakyat pun terjaga," tutur Ibas.
Di sisi lain, Ibas juga mengapresiasi dan mendukungan pemerintah, Gugus Tugas Covid-19, dan tenaga medis dalam menjalankan tugasnya memastikan keselamatan nyawa dan kesehatan rakyat, serta menyelamatkan perekonomian bangsa melalui berbagai macam “economic tools”, bantuan rakyat, dan program lainnya.
"FPD peduli dan tidak tinggal diam. Kami pun selain berdoa, berpikir, dan berikhtiar juga melakukan kegiatan teknis bersama gotong royong di lapangan dalam hal membantu menghilangkan kecemasan dan mengurangi derita rakyat akibat wabah yang tidak kunjung selesai," tuturnya.
Di antaranya melalui berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan seperti fogging atau penyemprotan disinfektan keliling, pembagian masker dan hand sanitizer, pemberian alat pelindung diri (APD) dan termasuk sosialisasi pentingnya menjaga jarak (physical distancing) dan hidup sehat melalui Program “GERMAS” (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat).
(dam)