APPSI Sesalkan Pemerintah Lambat Larang Ekspor Masker
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ferry Juliantono menyayangkan kelangkaan masker yang terjadi di pasaran di tengah mewabahnya virus corona atau Covid-19 hingga saat ini.
Menurutnya, pemerintah terlambat untuk menyetop ekspor masker ke berbagai negara sebelum Indonesia mewabah virus korona (Covid-19). "Menurut saya, harusnya pada bulan Januari itu kalau pemerintah sudah memiliki skenario ketika di Wuhan bulan Desember sudah banyak korban," ujar Ferry dalam diskusi Polemik MNC Trijaya Network Edisi Jaga Jarak dengan tajuk 'Covid-19 Ujian Kebersamaan Kita' di Studio Trijaya FM, Jakarta, Sabtu (21/3/2020).
"Sebagai pemerintah harusnya melarang itu ada ekspor dalam jumlah yang hampir ratusan persen, naik dalam jumlah yang sangat besar volume ekspor masker dari Indonesia ke Singapura, Tiongkok, Hongkong, ada semua datanya," tambahnya.
Ferry juga mengatakan penimbunan masker yang terjadi di Pasar Pramuka oleh para pedagang bukan tanpa sebab. Menurutnya, hal itu tidak terlepas dari maraknya ekspor masker yang tak kunjung dihentikan pemerintah ketika terjadi kelangkaan masker di pasaran.
"Menurut saya ini suatu sebab kemudian kenapa kita menganggap penting kenapa pada saat yang sama pemerintah keras terhadap pedagang yang selama ini membantu masyarakat di Pasar Pramuka itu, mereka punya toko, mereka berhak untuk mengadakan stok," jelasnya.
"Kita sebagai pedagang pasar lakukan apa yang harus dilakukan untuk persediaan stok dan lainnya," sambungnya. (Baca Juga: Wabah Corona Meluas, Presiden Disarankan Copot Staf Ahli Tak Mengerti Hal Teknis).
Dia pun meminta kepada pemerintah untuk mementingkan kebutuhan dalam negeri dan memperingatkan eksportir masker yang melakukan ekspor dalam jumlah besar.
"Kita pengin tahu perusahaan-perusahaan mana saja eksportir-eksportir itu yang melakukan ekspor dalam jumlah sangat besar, saat dianggap pemerintah nggak berbahaya tapi bagi masyarakat penyebaran virus corona sudah sangat berbahaya." (Baca Juga: Jokowi: Ekspor Masker dan Alat-alat Kesehatan Lebih Baik Disetop).
Menurutnya, pemerintah terlambat untuk menyetop ekspor masker ke berbagai negara sebelum Indonesia mewabah virus korona (Covid-19). "Menurut saya, harusnya pada bulan Januari itu kalau pemerintah sudah memiliki skenario ketika di Wuhan bulan Desember sudah banyak korban," ujar Ferry dalam diskusi Polemik MNC Trijaya Network Edisi Jaga Jarak dengan tajuk 'Covid-19 Ujian Kebersamaan Kita' di Studio Trijaya FM, Jakarta, Sabtu (21/3/2020).
"Sebagai pemerintah harusnya melarang itu ada ekspor dalam jumlah yang hampir ratusan persen, naik dalam jumlah yang sangat besar volume ekspor masker dari Indonesia ke Singapura, Tiongkok, Hongkong, ada semua datanya," tambahnya.
Ferry juga mengatakan penimbunan masker yang terjadi di Pasar Pramuka oleh para pedagang bukan tanpa sebab. Menurutnya, hal itu tidak terlepas dari maraknya ekspor masker yang tak kunjung dihentikan pemerintah ketika terjadi kelangkaan masker di pasaran.
"Menurut saya ini suatu sebab kemudian kenapa kita menganggap penting kenapa pada saat yang sama pemerintah keras terhadap pedagang yang selama ini membantu masyarakat di Pasar Pramuka itu, mereka punya toko, mereka berhak untuk mengadakan stok," jelasnya.
"Kita sebagai pedagang pasar lakukan apa yang harus dilakukan untuk persediaan stok dan lainnya," sambungnya. (Baca Juga: Wabah Corona Meluas, Presiden Disarankan Copot Staf Ahli Tak Mengerti Hal Teknis).
Dia pun meminta kepada pemerintah untuk mementingkan kebutuhan dalam negeri dan memperingatkan eksportir masker yang melakukan ekspor dalam jumlah besar.
"Kita pengin tahu perusahaan-perusahaan mana saja eksportir-eksportir itu yang melakukan ekspor dalam jumlah sangat besar, saat dianggap pemerintah nggak berbahaya tapi bagi masyarakat penyebaran virus corona sudah sangat berbahaya." (Baca Juga: Jokowi: Ekspor Masker dan Alat-alat Kesehatan Lebih Baik Disetop).
(zik)