Fakultas Kedokteran UI Produksi Hand Sanitizer Secara Mandiri

Sabtu, 21 Maret 2020 - 01:40 WIB
Fakultas Kedokteran...
Fakultas Kedokteran UI Produksi Hand Sanitizer Secara Mandiri
A A A
JAKARTA - Fenomena lain yang timbul dari mewabahnya COVID-19 adalah langkanya beberapa kebutuhan dasar pencegahan penyebaran virus, seperti hand sanitizer, masker, antiseptik, dan thermal gun, yang kini susah ditemui di pasaran. Terkait hal ini, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) melalui Departemen Kimia Kedokteran telah berupaya untuk mengatasi hal tersebut.

Salah satunya dengan melakukan pembuatan hand sanitizer secara mandiri yang kemudian diberi nama Kimi Hand Care. Pembuatan hand sanitizer ini dilakukan untuk memenuhi permintaan para pemesan dan dilakukan oleh sejumlah relawan yang terdiri atas mahasiswa dan ikatan alumni. Selain meluangkan waktu, mereka juga mengumpulkan dana untuk pembuatan hand sanitizer ini.

"Awalnya ini inisiatif teman-teman di Departemen Kimia karena dokter dan perawat kekurangan hand sanitizer, ada info dikalangan lokal. Tapi ternyata info lokal ini jadi luas, yaudah berikan gratis karena merasa masyarakat membutuhkan dan kalo pun ada di pasaran, harganya luar biasa mahal," kata Dekan FKUI Prof Ari Fahrial Syam saat konfresi pers daring, Jumat (20/3/2020).

"Tapi ngeliat jangan sampai ada kerumunan orang, makanya pas Rabu kemarin proyek ini diambil alih oleh ILUNI UI dan mereka yang distribusikan," lanjutnya.

Prof Ari menjelaskan, hingga saat ini pihaknya telah berhasil membuat 600 liter hand sanitizer dan sebagian besar akan dibagikan kepada dokter serta perawat yang bertugas di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Rumah Sakit Persahabatan. Namun, diakui Prof Ari hingga saat ini kebutuhan akan hand sanitizer masih belum tercukupi.

"Banyak relawan-relawan yang dateng menyumbang tenaga untuk membuat hand sanitizer ini. Salah satu bagaimana gotong royong bisa dibangun karena berkurang jadi bisa produksi sendiri," jelasnya.

Menariknya, hand sanitizer dibuat sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Di mana hand sanitizer dibuat dengan kandungan alkohol sebesar 96%, glicerol, H202 dan pewangi. Prof Ari pun berharap, apa yang dilakukan ini bisa mencontoh universitas lain untuk memproduksi sendiri hand sanitizer guna memenuhi kebutuhan yang ada.

"Sampai hari ini kita terus produksi dan dana disuport, diberikan kepada ILUNI UI. Ke masyarakat enggak diberikan gratis langsung tapi distribusinya langsung dilakukan ILUNI dan akan difokuskan untuk rumah sakit dulu yang belum terpenuhi. Apa yang dikerjakan UI ini mudah-mudahan bisa mencontoh universitas lain karena di era begini, semua membutuhkan yang sama. Produksi itu kebutuhan sendiri, jadi kita harus berdiri sendiri," tandasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9514 seconds (0.1#10.140)