Wabah Corona Meluas, Pemerintah Harus Periksa Warga Secara Masif
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR, Saleh Pertaonan Daulay menyatakan, Pemerintah seharusnya sudah memikirkan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan secara masif bagi warga masyarakat terkait wabah virus corona.
Mengingat, banyak warga yang setiap hari datang ke Rumah Sakit (RS) untuk mengecek kondisi kesehatan mereka akibat ancaman corona yang kian meluas. (Baca juga: Pemerintah Tambah 227 Rumah Sakit untuk Tangani Pasien Corona)
"Mestinya, ini adalah bagian dari tindak lanjut dari diterapkannya kebijakan social distancing (pembatasan sosial). Tanpa pemeriksaan kesehatan pada warga, pemerintah akan kesulitan untuk melihat arah pertarungan melawan Covid-19 ini," ujar Saleh saat dihubungi SINDOnews, Rabu (18/3/2020).
Dalam hal ini Saleh mengatakan, pemerintah tentu tidak bisa sendiri. Pemerintah harus melibatkan masyarakat, terutama rumah-rumah sakit swasta. Ia menyebutkan, ada banyak warga kita yang secara sadar mau memeriksakan kesehatannya ke rumah-rumah sakit swasta dengan biaya sendiri.
"Ini yang mesti difasilitasi," kata politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini menambahkan.
Lebih lanjut Saleh menyarankan, agar Rumah sakit swasta harus diberi otoritas untuk memiliki alat-alat deteksi covid-19. Dengan begitu, masyarakat bisa datang dan memeriksakan kesehatannya di RS swasta tersebut.
Dia menilai, rumah sakit negeri tidak akan sanggup memeriksa semua. Terlebih, saat ini semakin banyak warga yang ingin memeriksakan dirinya. Di sisi lain, alat deteksi dan tenaga medis di rumah sakit negeri pun sangat terbatas.
Sehingga, pada titik tertentu, mereka pasti kewalahan melayani semua masyarakat yang hendak memeriksa kesehatannya. "Yang paling baik itu, pemerintah malah mewajibkan rumah-rumah sakit swasta terlibat. Saat inilah semua pihak menunjukkan nasionalismenya," ucapnya.
"Kalau selama ini rumah sakit swasta memiliki keuntungan dan benefit, sekarang mereka tentu mau berkontribusi memberikan bantuan. Ini adalah kerja kemanusiaan. Semua harus dilibatkan dan terlibat," tukasnya.
Mengingat, banyak warga yang setiap hari datang ke Rumah Sakit (RS) untuk mengecek kondisi kesehatan mereka akibat ancaman corona yang kian meluas. (Baca juga: Pemerintah Tambah 227 Rumah Sakit untuk Tangani Pasien Corona)
"Mestinya, ini adalah bagian dari tindak lanjut dari diterapkannya kebijakan social distancing (pembatasan sosial). Tanpa pemeriksaan kesehatan pada warga, pemerintah akan kesulitan untuk melihat arah pertarungan melawan Covid-19 ini," ujar Saleh saat dihubungi SINDOnews, Rabu (18/3/2020).
Dalam hal ini Saleh mengatakan, pemerintah tentu tidak bisa sendiri. Pemerintah harus melibatkan masyarakat, terutama rumah-rumah sakit swasta. Ia menyebutkan, ada banyak warga kita yang secara sadar mau memeriksakan kesehatannya ke rumah-rumah sakit swasta dengan biaya sendiri.
"Ini yang mesti difasilitasi," kata politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini menambahkan.
Lebih lanjut Saleh menyarankan, agar Rumah sakit swasta harus diberi otoritas untuk memiliki alat-alat deteksi covid-19. Dengan begitu, masyarakat bisa datang dan memeriksakan kesehatannya di RS swasta tersebut.
Dia menilai, rumah sakit negeri tidak akan sanggup memeriksa semua. Terlebih, saat ini semakin banyak warga yang ingin memeriksakan dirinya. Di sisi lain, alat deteksi dan tenaga medis di rumah sakit negeri pun sangat terbatas.
Sehingga, pada titik tertentu, mereka pasti kewalahan melayani semua masyarakat yang hendak memeriksa kesehatannya. "Yang paling baik itu, pemerintah malah mewajibkan rumah-rumah sakit swasta terlibat. Saat inilah semua pihak menunjukkan nasionalismenya," ucapnya.
"Kalau selama ini rumah sakit swasta memiliki keuntungan dan benefit, sekarang mereka tentu mau berkontribusi memberikan bantuan. Ini adalah kerja kemanusiaan. Semua harus dilibatkan dan terlibat," tukasnya.
(maf)