Cegah Penyebaran Virus Corona, Pengamat: Kalau Perlu Lockdown
A
A
A
JAKARTA - Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie menyarankan kepada masyarakat untuk pandai-pandai menjaga diri dari penyebaran virus Corona yang semakin meluas, di samping mengikuti arahan dan petunjuk dari pemerintah.
Dia menyatakan, selain jangan dulu berjabat tangan, 'cipika-cipiki' perlu juga dilakukan pembersihan tempat-tempat keramaian seperti mal, pusat pebelanjaan dan fasilitas-fasilitas umum lainnya. "Caranya dibersihkan pegangan tangan pada eskalator dan juga tempat duduk halte di Jakarta," ujar Jerry saat dihubungi SINDOnews, Senin (16/3/2020). (Baca juga: Jokowi Minta Kepala Daerah Tentukan Sendiri Tingkat Kedaruratan Corona)
Selain itu, kata dia, masyarakat terlebih pemerintah diminta mengindari untuk membeli barang-barang impor dari China khususnya Wuhan dan daerah sekitarnya yang terpapar virus Corona.
"Warga kalau bisa membawa hand sanitizer saat berpergian. Hindari juga berkomunikasi dengan negara-negara yang terinfeksi Corona. Tunda keberangkatan ke luar negeri," katanya.
Di samping itu, Jerry menilai perlu hati-hati dengan penggunaan uang asing. Hal ini perlu dicermati karena berisiko tinggi apalagi mata uang Yuan, Dinar Iran, Euro Prancis, Jerman bahkan mata uang lainnya.
"Begitu pula kalau perlu lockdown untuk menghindar penyebaran Corona," tegas Pengamat Kebijakan Publik ini.
Soal kebijakan lockdown, BUMN dan Pemprov DKI sudah melakukan hal ini dengan memberlakukan karyawan atau pegawai bekerja dari rumah, bahkan sekolah-sekolah diliburkan. Menurutnya, langkah ini cukup bagus.
"Memang sudah ada sejumlah negara yang sudah melakukan lockdown di antaranya Jerman, Prancis, Italia, Irlandia, India, Spanyol, Amerika Serikat dan lainnya," ucap dia. (Baca juga: Usai Periksa Kesehatan di RSPAD, Menkominfo: Hasilnya Oke)
"Ini langkah antisipatif yang baik. Apalagi sudah ada menteri kita yang terpapar Corona," sambungnya.
Dia menyatakan, selain jangan dulu berjabat tangan, 'cipika-cipiki' perlu juga dilakukan pembersihan tempat-tempat keramaian seperti mal, pusat pebelanjaan dan fasilitas-fasilitas umum lainnya. "Caranya dibersihkan pegangan tangan pada eskalator dan juga tempat duduk halte di Jakarta," ujar Jerry saat dihubungi SINDOnews, Senin (16/3/2020). (Baca juga: Jokowi Minta Kepala Daerah Tentukan Sendiri Tingkat Kedaruratan Corona)
Selain itu, kata dia, masyarakat terlebih pemerintah diminta mengindari untuk membeli barang-barang impor dari China khususnya Wuhan dan daerah sekitarnya yang terpapar virus Corona.
"Warga kalau bisa membawa hand sanitizer saat berpergian. Hindari juga berkomunikasi dengan negara-negara yang terinfeksi Corona. Tunda keberangkatan ke luar negeri," katanya.
Di samping itu, Jerry menilai perlu hati-hati dengan penggunaan uang asing. Hal ini perlu dicermati karena berisiko tinggi apalagi mata uang Yuan, Dinar Iran, Euro Prancis, Jerman bahkan mata uang lainnya.
"Begitu pula kalau perlu lockdown untuk menghindar penyebaran Corona," tegas Pengamat Kebijakan Publik ini.
Soal kebijakan lockdown, BUMN dan Pemprov DKI sudah melakukan hal ini dengan memberlakukan karyawan atau pegawai bekerja dari rumah, bahkan sekolah-sekolah diliburkan. Menurutnya, langkah ini cukup bagus.
"Memang sudah ada sejumlah negara yang sudah melakukan lockdown di antaranya Jerman, Prancis, Italia, Irlandia, India, Spanyol, Amerika Serikat dan lainnya," ucap dia. (Baca juga: Usai Periksa Kesehatan di RSPAD, Menkominfo: Hasilnya Oke)
"Ini langkah antisipatif yang baik. Apalagi sudah ada menteri kita yang terpapar Corona," sambungnya.
(kri)