Maju Jadi Caketum Demokrat, Achmad Mubarok Tak Punya Modal Politik Kuat
A
A
A
JAKARTA - Analis Politik UIN Jakarta, Bakir Ihsan mengaku tidak yakin Politikus Senior Partai Demokrat, Achmad Mubarok sungguh-sungguh ingin maju dalam bursa Calon Ketua Umum Partai Demokrat pada Kongres nanti.
"Mubarok termasuk orang lama Partai Demokrat tapi tak punya basis dan modal politik yang kuat di Partai Demokrat," ujar Bakir saat dihubungi SINDOnews, Jumat (13/3/2020). (Baca juga: Pintu Sudah Digembok, Posisi Ketum Demokrat untuk Trah SBY )
Bakir menganggap bicara partai politik hari ini maka tak bisa dinafikan tentang masih mendominasinya tokoh atau figur tertentu. Sehingga, konsekuensi dari sistem yang berpaku pada ketokohan adalah tertutupnya ruang bagi kemunculan kader-kader yang lain.
"Organisasi, seperti parpol, sangat bergantung pada sosok tersebut," kata Bakir.
Di sisi lain, Bakir menilai ada plus minusnya jika parpol berpangku pada ketokohan seseorang. Minusnya adalah lambatnya proses kaderisasi dan plusnya adalah stabilitas organisasi terjaga.
"Dalam konteks Partai Demokrat dan SBY tidak bisa dilepaskan dari sejarah. Partai Demokrat itu lahir karena mau memunculkan SBY sebagai Presiden 2004 dan berhasil. Itu sebabnya Partai Demokrat identik dengan SBY," tandasnya. (Baca juga: Ferdinand Demokrat: Tidak Ada yang Halangi Mubarok Maju Jadi Calon Ketum )
"Mubarok termasuk orang lama Partai Demokrat tapi tak punya basis dan modal politik yang kuat di Partai Demokrat," ujar Bakir saat dihubungi SINDOnews, Jumat (13/3/2020). (Baca juga: Pintu Sudah Digembok, Posisi Ketum Demokrat untuk Trah SBY )
Bakir menganggap bicara partai politik hari ini maka tak bisa dinafikan tentang masih mendominasinya tokoh atau figur tertentu. Sehingga, konsekuensi dari sistem yang berpaku pada ketokohan adalah tertutupnya ruang bagi kemunculan kader-kader yang lain.
"Organisasi, seperti parpol, sangat bergantung pada sosok tersebut," kata Bakir.
Di sisi lain, Bakir menilai ada plus minusnya jika parpol berpangku pada ketokohan seseorang. Minusnya adalah lambatnya proses kaderisasi dan plusnya adalah stabilitas organisasi terjaga.
"Dalam konteks Partai Demokrat dan SBY tidak bisa dilepaskan dari sejarah. Partai Demokrat itu lahir karena mau memunculkan SBY sebagai Presiden 2004 dan berhasil. Itu sebabnya Partai Demokrat identik dengan SBY," tandasnya. (Baca juga: Ferdinand Demokrat: Tidak Ada yang Halangi Mubarok Maju Jadi Calon Ketum )
(kri)