Kapal Selam Alugoro Sukses Jalani Uji TDD Sedalam 310,8 Meter
A
A
A
JAKARTA - Kapal selam Alugoro 405 berhasil menjalani uji Tactical Diving Depth (TDD) hingga kedalaman 310,8 meter di Perairan Utara Pulau Bali. Berdasarkan informasi yang dilansir dalam website https://pal.co.id, uji TTD kapal karya anak bangsa ini disaksikan langsung Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero), Budiman Saleh. (Baca juga: Peluncuran KRI Alugoro-405, Tanda Kebangkitan Industri Kapal Selam Tanah Air)
”TDD adalah tes kedalaman taktis bagi sebuah kapal selam pada kedalaman di bawah layer laut yang sulit dideteksi kapal atas air, TDD merupakan bagian dari 53 item Sea Acceptance Test (SAT) Kapal Selam Alugoro,” tulis laman tersebut.
Kapal Selam Alugoro ini merupakan kapal ketiga hasil kerja sama antara PT PAL Indonesia (Persero) dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Korea Selatan. Keberhasilan pembangunan ini menjadikan Indonesia menjadi satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang mampu membangun kapal selam di fasilitas Kapal Selam PT PAL Indonesia. Dalam pengerjaan joint section PT PAL Indonesia berhasil menyelesaikan dengan predikat zero defect.
Kepala Divisi Kapal Selam PT PAL Indonesia (Persero) Satriyo Bintoro mengatakan, tahapan TDD ini penting untuk menguji kekedapan kapal. ”Terbukti kapal selam dapat mempertahankan kekedapan pada kedalaman 300 meter dengan tekanan lingkungan pada kedalaman tersebut sebesar 30 bar,” katanya.
Sebelumnya, Kapal Selam Alugoro juga berhasil melaksanakan Nominal Diving Depth (NDD) 250 meter pada 20 Januari 2020 lalu. Kegiatan SAT dilaksanakan di perairan utara Pulau Bali yang merupakan area latihan TNI AL serta memiliki kedalaman laut yang memadai. Selama pengujian Kapal Selam Alugoro dikawal oleh KRI RE Martadinata-331 dan menggunakan Dermaga APBN, Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi sebagai fasilitas sandar dan berlabuh.
Seperti diketahui, KRI Alugoro-405 yang memiliki panjang 61,3 meter ini memiliki kecepatan ± 21 knot di bawah permukaan air. Kapal selam ini mampu berlayar lebih dari 50 hari dan dapat membawa 40 kru kapal di tambah dengan satu tim pasukan elite TNI AL untuk menunjang fungsi operasinya.
Launching atau peluncuran serta pemberian nama kapal ini dilaksanakan pada 11 April 2019 di Dermaga Kapal Selam PT PAL Indonesia. Setelah itu Kapal Selam Alugoro menjalani berbagai proses pengujian seperti Harbour Acceptance Test (HAT), SAT. Rencana kapal ini diserahterimakan kepada Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk digunakan TNI AL pada Desember 2020.
”TDD adalah tes kedalaman taktis bagi sebuah kapal selam pada kedalaman di bawah layer laut yang sulit dideteksi kapal atas air, TDD merupakan bagian dari 53 item Sea Acceptance Test (SAT) Kapal Selam Alugoro,” tulis laman tersebut.
Kapal Selam Alugoro ini merupakan kapal ketiga hasil kerja sama antara PT PAL Indonesia (Persero) dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Korea Selatan. Keberhasilan pembangunan ini menjadikan Indonesia menjadi satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang mampu membangun kapal selam di fasilitas Kapal Selam PT PAL Indonesia. Dalam pengerjaan joint section PT PAL Indonesia berhasil menyelesaikan dengan predikat zero defect.
Kepala Divisi Kapal Selam PT PAL Indonesia (Persero) Satriyo Bintoro mengatakan, tahapan TDD ini penting untuk menguji kekedapan kapal. ”Terbukti kapal selam dapat mempertahankan kekedapan pada kedalaman 300 meter dengan tekanan lingkungan pada kedalaman tersebut sebesar 30 bar,” katanya.
Sebelumnya, Kapal Selam Alugoro juga berhasil melaksanakan Nominal Diving Depth (NDD) 250 meter pada 20 Januari 2020 lalu. Kegiatan SAT dilaksanakan di perairan utara Pulau Bali yang merupakan area latihan TNI AL serta memiliki kedalaman laut yang memadai. Selama pengujian Kapal Selam Alugoro dikawal oleh KRI RE Martadinata-331 dan menggunakan Dermaga APBN, Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi sebagai fasilitas sandar dan berlabuh.
Seperti diketahui, KRI Alugoro-405 yang memiliki panjang 61,3 meter ini memiliki kecepatan ± 21 knot di bawah permukaan air. Kapal selam ini mampu berlayar lebih dari 50 hari dan dapat membawa 40 kru kapal di tambah dengan satu tim pasukan elite TNI AL untuk menunjang fungsi operasinya.
Launching atau peluncuran serta pemberian nama kapal ini dilaksanakan pada 11 April 2019 di Dermaga Kapal Selam PT PAL Indonesia. Setelah itu Kapal Selam Alugoro menjalani berbagai proses pengujian seperti Harbour Acceptance Test (HAT), SAT. Rencana kapal ini diserahterimakan kepada Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk digunakan TNI AL pada Desember 2020.
(cip)