Jokowi Targetkan Jumlah Kemiskinan Ekstrem di Angka 0 Tahun 2024

Rabu, 04 Maret 2020 - 15:28 WIB
Jokowi Targetkan Jumlah...
Jokowi Targetkan Jumlah Kemiskinan Ekstrem di Angka 0 Tahun 2024
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan kemiskinan ekstrem di Indonesia ada pada di angka 0% pada tahun 2024 mendatang. Dimana berdasarkan data Bank Dunia, jumlah penduduk yang sangat miskin sebanyak 9,9 juta jiwa atau 3,371%.

“Kita harapkan di 2024, untuk kemiskinan ekstrem ini kita bisa pada berada posisi 0,” ujarnya saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (4/3/2020). (Baca juga: Omnibus Law RUU Ciptaker Diharapkan Solusi Bagi 45,8 Juta Pencari Kerja )

Maka dari itu, dia meminta jajarannya untuk memastikan data penduduk yang masuk kategori sangat miskin. Dengan begitu program pengentasan kemiskinan dapat lebih tepat sasaran.

“Karena itu, data tentang siapa dan dimana warga kita ini harus betul-betul akurat. Sehingga program bisa disasarkan tepat pada kelompok sasaran yang kita inginkan,” tuturnya.

Selain itu Jokowi juga meminta agar strategi pengentasan kemiskinan dapat benar-benar terkonsolidasi, terintegrasi, dan tepat sasaran. Dengan begitu siapa melakukan apa harus jelas.

“Intervensi dari kementerian/lembaga dari sisi program juga smeuanya menyasar baik yang berkaitan dengan JKN, KIS, PKH, BPNT, kartu sembako. Dan bagaiman intervensi dari sisi program untuk income generating warga miskin baik itu yg namanya KUR, Mekar, Bank Wakaf Mikro, dana desa, Umi saya kira bisa disasar ke sana,” paparnya.

Program dari BUMN dan Swasta juga diminta untuk diminta untuk dicurahkan pada pengentasan kemiskinan. “Ada BUMN PKBL (program kemitraan dan bina lingkungan), ada CSR sektor swasta. Semuanya harus diarahkan ke arah ini. Kalau ini betul-betul bisa kita lakukan terkonsolidasi saya yakin angka 0 tadi bisa kita lakukan,” ucapnya.

Dia menambahkan bahwa selama lima tahun ini pemerintah memiliki capaian yang baik dalam pengentasan kemiskinan. Dimana angka kemiskinan turun dari 11,22% tahun 2015 menjadi 9,22% di September 2019. (Baca juga: Badan Otorita Hanya Urusi Persiapan Pembangunan Ibu Kota Baru )

“Angka di bawah 10% ini adalah capaian yang sangat baik. Namun pekerjaan besar kita belum selesai dalam rangka menurunkan angka kemiskinan kita. Masih ada 24,7 juta jiwa yang harus dientaskan dari kemiskinan,” pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0957 seconds (0.1#10.140)