Satgas Garuda Kembali ke Indonesia Pascajalankan Misi di Australia
A
A
A
JAKARTA - "Teman Sejati tidak hanya berkata-kata, tetapi membantu dengan kerja nyata," pesan serupa kembali diulang oleh Brigjen Michael Garraway, Komandan JTF 1110, setelah sebelumnya disampaikan oleh Letkol Renee Kidson dari Angkatan Bersenjata Australia (ADF), pada saat Seremoni Pelepasan Satgas di Markas Angkatan Udara Richmond (RAAF), Australia, Selasa (3/3/2020).
Pesan sarat makna ini disampaikan sebagai bentuk apresiasi ADF kepada Satgas Garuda Bushfires Assistance Operation yang selama sebulan terakhir telah bergerak bersama, bahu-membahu, dalam mengatasi kebakaran dan dampaknya di Australia.
Pada kesempatan yang sama, Dubes RI untuk Australia dan Vanuatu, Kristiarto Legowo, didampingi Konjen Sydney, Bpk Heru Subolo, menyerahkan 41 Piagam Penghargaan kepada anggota TNI dan juga penghargaan kepada 2 anggota Tim BNPB, sebagai apresiasi Perwakilan RI di Australia terhadap dedikasi dan kinerja Satgas Garuda yang signifikan dalam perwujudan diplomasi bilateral dan juga diplomasi kemanusiaan Indonesia.
Setelah sebulan melaksanakan tugasnya membuka akses jalan, rel kereta, membersihkan sisa kebakaran dan memulihkan sanitari pada lingkungan sekitar pemukiman warga, nampak jelas terlihat kedekatan emosional yang telah terbangun antara Satgas Garuda dengan Tim Bushfires ADF maupun masyarakat Australia yang dibantu.
Presiden Asosiasi Indonesia Australia (AIA) Australian Capital Territory (ACT), Mr. Les Boag, atas nama masyarakat Australia juga mengapresiasi kerja Satgas Garuda, dan mengibaratkan Tim dari Indonesia seperti 'pawang hujan', karena sejak pertama kali kedatangannya, Australia terus menerus mendapatkan hujan sehingga membantu memadamkan kebakaran.
Di samping itu, komunitas Aborigin Australia yang sangat terbantu memulihkan akses di daerahnya, diwakili oleh Sharon Riley, juga memberikan senjata khas boomerang yang menandakan harapan dan membuka pintu rumah mereka kepada seluruh anggota Satgas Garuda apabila kembali lagi ke Australia.
Salah satu anggota tim dari Australia, Mayor Simon, yang juga fasih berbahasa Indonesia, merasa terpukau dgn dedikasi Satgas Garuda yg tetap bekerja walaupun pada cuaca buruk.
Tentara Australia menjadi ikut terpanggil untuk terus bekerja dalam berbagai kondisi ketika melihat TNI tanpa henti menyelesaikan tugas2nya sehingga masyarakat bisa lebih cepat terbantu.
Komandan Kontingen, Letkol Fauzi sampaikan perasaan bangga dan terhormat karena dapat memimpin Satgas Garuda serta seluruh personelnya dalam melakukan tugas mulia ini. Pengalaman yang dirasakan selama berada di Australia menjadi pengalaman berharga baginya dan anggota Satgas Garuda lainnya.
Duta Besar RI juga menyampaikan kebanggaannya dan rasa terima kasih atas nama Pemerintah Indonesia dan berharap agar jalinan persahabatan kedua tim terus terbina, baik secara institusi maupun personal, sehingga mendekatkan people-to-people contact antara masyarakat kedua negara, yang pada akhirnya juga dapat meningkatkan hubungan bilateral Indonesia-Australia.
Beberapa fakta dan angka kinerja Satgas di antaranya, normalisasi jalur Zigzag Railway sepanjang 7,5 Km, Instalasi pipa air bersih sepanjang 400 Meter, membuka akses jalan sepanjang 13 Km dari sisa pohon yang terbakar di Colo heights, sepanjang 8 Km di jalan State Gully, dan sepanjang 25 Km di daerah Wolgan, serta sepanjang 2 Km di daerah Mt Wilson.
Kemudianmembersihkan lahan di area 36 perumahan serta merapihkan 253 pohon tumbang yg menimpa properti dan menutupi akses, membersihkan jalur listrik utama sepanjang 4.5 Km di Endeavour Energy, memotong 21 pohon yang berpotensi tumbang dan berbahaya bagi komunitas sekitar, memperbaiki pagar pembatas sepanjang 200 meter, membuat saluran air dan membersihkan berbagai sisa kebakaran di situs suci nan bersejarah pada komunitas Aborigin.
Selanjutnya pada 4 Maret 2020, Satgas Garuda akan bertolak ke Tanah Air dengan Pesawat Hercules dan kembali kepada satuannya masing-masing.
Pesan sarat makna ini disampaikan sebagai bentuk apresiasi ADF kepada Satgas Garuda Bushfires Assistance Operation yang selama sebulan terakhir telah bergerak bersama, bahu-membahu, dalam mengatasi kebakaran dan dampaknya di Australia.
Pada kesempatan yang sama, Dubes RI untuk Australia dan Vanuatu, Kristiarto Legowo, didampingi Konjen Sydney, Bpk Heru Subolo, menyerahkan 41 Piagam Penghargaan kepada anggota TNI dan juga penghargaan kepada 2 anggota Tim BNPB, sebagai apresiasi Perwakilan RI di Australia terhadap dedikasi dan kinerja Satgas Garuda yang signifikan dalam perwujudan diplomasi bilateral dan juga diplomasi kemanusiaan Indonesia.
Setelah sebulan melaksanakan tugasnya membuka akses jalan, rel kereta, membersihkan sisa kebakaran dan memulihkan sanitari pada lingkungan sekitar pemukiman warga, nampak jelas terlihat kedekatan emosional yang telah terbangun antara Satgas Garuda dengan Tim Bushfires ADF maupun masyarakat Australia yang dibantu.
Presiden Asosiasi Indonesia Australia (AIA) Australian Capital Territory (ACT), Mr. Les Boag, atas nama masyarakat Australia juga mengapresiasi kerja Satgas Garuda, dan mengibaratkan Tim dari Indonesia seperti 'pawang hujan', karena sejak pertama kali kedatangannya, Australia terus menerus mendapatkan hujan sehingga membantu memadamkan kebakaran.
Di samping itu, komunitas Aborigin Australia yang sangat terbantu memulihkan akses di daerahnya, diwakili oleh Sharon Riley, juga memberikan senjata khas boomerang yang menandakan harapan dan membuka pintu rumah mereka kepada seluruh anggota Satgas Garuda apabila kembali lagi ke Australia.
Salah satu anggota tim dari Australia, Mayor Simon, yang juga fasih berbahasa Indonesia, merasa terpukau dgn dedikasi Satgas Garuda yg tetap bekerja walaupun pada cuaca buruk.
Tentara Australia menjadi ikut terpanggil untuk terus bekerja dalam berbagai kondisi ketika melihat TNI tanpa henti menyelesaikan tugas2nya sehingga masyarakat bisa lebih cepat terbantu.
Komandan Kontingen, Letkol Fauzi sampaikan perasaan bangga dan terhormat karena dapat memimpin Satgas Garuda serta seluruh personelnya dalam melakukan tugas mulia ini. Pengalaman yang dirasakan selama berada di Australia menjadi pengalaman berharga baginya dan anggota Satgas Garuda lainnya.
Duta Besar RI juga menyampaikan kebanggaannya dan rasa terima kasih atas nama Pemerintah Indonesia dan berharap agar jalinan persahabatan kedua tim terus terbina, baik secara institusi maupun personal, sehingga mendekatkan people-to-people contact antara masyarakat kedua negara, yang pada akhirnya juga dapat meningkatkan hubungan bilateral Indonesia-Australia.
Beberapa fakta dan angka kinerja Satgas di antaranya, normalisasi jalur Zigzag Railway sepanjang 7,5 Km, Instalasi pipa air bersih sepanjang 400 Meter, membuka akses jalan sepanjang 13 Km dari sisa pohon yang terbakar di Colo heights, sepanjang 8 Km di jalan State Gully, dan sepanjang 25 Km di daerah Wolgan, serta sepanjang 2 Km di daerah Mt Wilson.
Kemudianmembersihkan lahan di area 36 perumahan serta merapihkan 253 pohon tumbang yg menimpa properti dan menutupi akses, membersihkan jalur listrik utama sepanjang 4.5 Km di Endeavour Energy, memotong 21 pohon yang berpotensi tumbang dan berbahaya bagi komunitas sekitar, memperbaiki pagar pembatas sepanjang 200 meter, membuat saluran air dan membersihkan berbagai sisa kebakaran di situs suci nan bersejarah pada komunitas Aborigin.
Selanjutnya pada 4 Maret 2020, Satgas Garuda akan bertolak ke Tanah Air dengan Pesawat Hercules dan kembali kepada satuannya masing-masing.
(maf)