PNS Pensiun Diusulkan Dapat Rp1 M, Demokrat: Uangnya dari Mana?
A
A
A
JAKARTA - Usulan pemberian anggaran kepada aparatur sipil negara (ASN) yang memasuki masa pensiun sebesar Rp1 miliar disindir oleh Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan. Dia mempertanyakan sumber dana untuk merealisasikan usulan tersebut.
"Uangnya dari mana? Ekonomi lagi susah, pajak lagi di luar target. Uangnya dari mana itu ya," ujar Syarief Hasan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Diketahui, usulan itu dimunculkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo yang mengaku sudah mengkomunikasikannya dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. "Itu kan harus konsultasi sama DPR ya kan," je;as Syarief Hasan, Anggota Komisi I DPR RI ini.
Dia mengaku tidak mengetahui maksud Tjahjo Kumolo mengusulkan hal tersebut. Dia pun mempersilakan awak media menanyakan langsung kepada Tjahjo Kumolo yang merupakan elite Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.
"Tapi bagi saya bagus-bagus saja kan kewajiban kita untuk mensejahterakan rakyat ya kan. Tapi harus rasional berpikir, asal uangnya ada. Kecuali kalau meminjam lagi," paparnya.
Sehingga, dia mengingatkan agar mengusulkan sesuatu harus realistis. "Kalau mau pensiun ada kompensasi lebih besar kita dukung lah gitu kan. Tapi harus realistis," kata dia.
"Uangnya dari mana? Ekonomi lagi susah, pajak lagi di luar target. Uangnya dari mana itu ya," ujar Syarief Hasan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Diketahui, usulan itu dimunculkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo yang mengaku sudah mengkomunikasikannya dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. "Itu kan harus konsultasi sama DPR ya kan," je;as Syarief Hasan, Anggota Komisi I DPR RI ini.
Dia mengaku tidak mengetahui maksud Tjahjo Kumolo mengusulkan hal tersebut. Dia pun mempersilakan awak media menanyakan langsung kepada Tjahjo Kumolo yang merupakan elite Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.
"Tapi bagi saya bagus-bagus saja kan kewajiban kita untuk mensejahterakan rakyat ya kan. Tapi harus rasional berpikir, asal uangnya ada. Kecuali kalau meminjam lagi," paparnya.
Sehingga, dia mengingatkan agar mengusulkan sesuatu harus realistis. "Kalau mau pensiun ada kompensasi lebih besar kita dukung lah gitu kan. Tapi harus realistis," kata dia.
(kri)