Indonesia Koordinasi dengan Jepang Terkait Nasib 78 WNI di Kapal Pesiar
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Jepang terkait kemungkinan penjemputan 78 warga negara Indonesia (WNI) yang masih tertahan di atas kapal pesiar Diamond Princess di Pelabuhan Yokohama, Jepang.
Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto, pemerintah masih menunggu hasil pemeriksaan terkait isu virus Corona.
“Kita tunggu hasil PCR-nya (polymerase chain reaction). Kalau itu negatif, saya juga akan ke sana, mengecek dan menjemputnya. Tapi, saya koordinasi dulu diperkenankan atau tidak secara protokoler kenegaraan," kata Mahfud di Kantor Staf Presiden (KSP), Senin (17/2/2020).
Dia memastikan pemerintah bertanggung jawab terhadap 78 WNI tersebut. Dia masih menunggu laporan dari Kementerian Kesehatan Jepang.
“Sampai saat ini sehat. Kami butuh sertifikasi. Kalau sehat dan baik, untuk apa diobservasi lagi. Sudah cukup kalau sehat. Karena itu dipastikan lagi bagi kita apakah diperkenankan untuk melakukan pengecekan atau penjemputan,” tuturnya. (Baca Juga: Korsel Berencana Pulangkan Warganya dari Kapal Pesiar Jepang)
Ditanya mengenai bertambahnya suscpect virus Corona di Singapura, Terawan mengatakan terus bekerja sama dengan kementerian dan imigrasi Singapura.
Menurut dia, Pemerintah Singapura akan selalu memberi peringatan ke Indonesia terkait siapa saja yang pernah kontak dengan virus Corona.
“Kita kerja sama imigrasi dan kementerian terus jalan,. Kita akan selalu cek. Tidak ada satu negara pun membiarkan warganya yang sakit untuk masuk ke negara lain. Pasti akan dicegah karena itu hubungan baik dan kemitraan persahabatan,” tuturnya.
Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto, pemerintah masih menunggu hasil pemeriksaan terkait isu virus Corona.
“Kita tunggu hasil PCR-nya (polymerase chain reaction). Kalau itu negatif, saya juga akan ke sana, mengecek dan menjemputnya. Tapi, saya koordinasi dulu diperkenankan atau tidak secara protokoler kenegaraan," kata Mahfud di Kantor Staf Presiden (KSP), Senin (17/2/2020).
Dia memastikan pemerintah bertanggung jawab terhadap 78 WNI tersebut. Dia masih menunggu laporan dari Kementerian Kesehatan Jepang.
“Sampai saat ini sehat. Kami butuh sertifikasi. Kalau sehat dan baik, untuk apa diobservasi lagi. Sudah cukup kalau sehat. Karena itu dipastikan lagi bagi kita apakah diperkenankan untuk melakukan pengecekan atau penjemputan,” tuturnya. (Baca Juga: Korsel Berencana Pulangkan Warganya dari Kapal Pesiar Jepang)
Ditanya mengenai bertambahnya suscpect virus Corona di Singapura, Terawan mengatakan terus bekerja sama dengan kementerian dan imigrasi Singapura.
Menurut dia, Pemerintah Singapura akan selalu memberi peringatan ke Indonesia terkait siapa saja yang pernah kontak dengan virus Corona.
“Kita kerja sama imigrasi dan kementerian terus jalan,. Kita akan selalu cek. Tidak ada satu negara pun membiarkan warganya yang sakit untuk masuk ke negara lain. Pasti akan dicegah karena itu hubungan baik dan kemitraan persahabatan,” tuturnya.
(dam)