IAB: Ganjar Miliki Komitmen dan Keseriusan Penanggulangan Bencana

Selasa, 04 Februari 2020 - 12:22 WIB
IAB: Ganjar Miliki Komitmen dan Keseriusan Penanggulangan Bencana
IAB: Ganjar Miliki Komitmen dan Keseriusan Penanggulangan Bencana
A A A
BOGOR - Ikatan Ahli Bencana (IAB) menilai Gubernur Jateng Ganjar Pranowo merupakan salah satu pemimpin yang paling berkomitmen dalam pelaksanaan program penanggulangan bencana di Indonesia. Wakil Ketua IAB, Hendro Wardono mengatakan, pihaknya mengapresiasi Ganjar Pranowo karena memiliki komitmen dan keseriusan dalam penanggulangan bencana.

"Salah satu komponen paling penting untuk mewujudkan daerah tangguh bencana adalah kemampuan eksekusi dan implementasi program. Pak Ganjar punya itu semua. Makanya saya bilang, kalau di Indonesia ini ada 10 orang seperti beliau dan ditaruh di daerah-daerah rawan bencana, maka akan aman," kata Hendro saat acara Seminar Nasional Ketangguhan Bencana yang digelar oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Bogor, Senin (3/2/2020).

Direktur Pusat Studi Bencana dan Lingkungan Universitas Dr. Soetomo Surabaya ini menerangkan, selama ini banyak program dari pemerintah terkait penanggulangan bencana. Namun, program-program itu tidak diimplementasikan secara serius oleh pemerintah daerah.

"Di daerah implementasinya kurang maksimal, makanya kita butuh orang seperti pak Ganjar lebih banyak di Indonesia ini untuk mengeksekusi program inovatif dari pusat. Karena sebagus apapun program, kalau tidak ada keseriusan pemimpinnya maka akan sia-sia," imbuhnya.

Menurutnya, Ganjar sudah memberikan contoh dan sesuatu yang berbeda dari pemimpin lain. Dengan komitmennya, Ganjar selalu berhasil mengeksekusi berbagai program yang diluncurkan untuk penanggulangan bencana.

Misalnya, komitmen Ganjar yang terus membuat desa tangguh bencana, pembentukan relawan-relawan bencana, pelatihan kebencanaan, mitigasi dan lain sebagainya.

"Pak Ganjar telah memberikan contoh. Beliau bermain dengan rasa. Potensi bencana apa yang sudah dipahami di daerahnya, dia langsung aksi. Tidak peduli apakah anggaran kurang, yang penting beliau berkreasi dan tidak mandeg meski tidak ada anggaran," tegasnya.

Orang-orang seperti Ganjar yang memiliki kemampuan rasa dan kemampuan mengeksekusi ini lanjut Hendro sangat minim di Indonesia. Untuk itu, dirinya mengatakan bahwa jika Indonesia memiliki 10 Ganjar yang diletakkan di daerah rawan bencana, maka Indonesia akan aman.

Sementara itu, Ganjar Pranowo menyampaikan bahwa apa yang dilakukannya dalam upaya penanggulangan bencana hanya berdasarkan rasa. Menurutnya, pemimpin bisa mengelak untuk tidak melakukan sesuatu karena keterbatasan biaya, namun hal itu tidak dapat ia lakukan.

"Rasanya tidak sampai, maka saya dengan segala upaya yang ada terus berusaha melakukan sesuatu. Kalau mengandalkan APBD saja memang tidak akan cukup, maka saya menggerakkan sektor lain seperti Baznas, filantropi, CSR dan lainnya," ungkap Ganjar.

Dia membenarkan bahwa dibutuhkan orang yang mau menggerakkan semua elemen untuk mendukung program penanggulangan bencana. Dan kepala daerah lanjut dia, adalah orang yang paling memiliki peran besar.

"Semua harus digerakkan, khususnya kepala daerah. Semua program dari pusat harus diimplementasikan di daerah agar optimal," tegasnya.

Dalam acara itu, BNPB mengeluarkan program baru bernama Keluarga Tangguh Bencana (Katana). Seketika itu juga, Ganjar langsung meminta modul dari BNPB untuk segera diterapkan di Jawa Tengah.

"Ini program bagus, bisa mengedukasi kebencanaan sampai ke tingkat keluarga. Maka tadi langsung saya minta modulnya, untuk diterapkan di Jateng. Nanti saya akan menggandeng semua komunitas seperti PKK, pengajian, relawan, pelajar dan lainnya untuk menjadi agen," pungkasnya. (ahmad antoni)
(alf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5780 seconds (0.1#10.140)