Turut Berduka Cita, PP Muhammadiyah: Gus Sholah Sosok Terbuka dan Egaliter
A
A
A
JAKARTA - PP Muhammadiyah menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya KH Salahuddin Wahid dalam usia 77 tahun. Adik kandung Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid itu pun meninggalkan kesan mendalam bagi PP Muhammadiyah.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'tie menyatakan Gus Sholah adalah salah satu ulama dan tokoh NU yang sangat dekat dengan berbagai kalangan, khususnya dengan Muhammadiyah. Dia menyebut beberapa kali almarhum Gus Sholah mengisi dan menghadiri acara Muhammadiyah.
"Gus Sholah adalah sosok yang terbuka dan egaliter. Dalam bergaul, beliau tidak membedakan usia dan hangat dengan siapa siapa saja. Usia beliau sangat jauh di atas saya, bahkan seusia dengan ayah saya. Walau demikian, sepertinya tidak ada jarak antara saya dengan Gus Sholah," ujarnya dalam pesannya kepada SINDOnews, Minggu (2/2/2020).
Abdul Mu'tie mengaku sering berdiskusi masalah umat dan bangsa dengan Gus Sholah. Bahkan saking dekatnya, tutur dia, Gus Sholah sering cerita dapurnya NU.
"Beliau sosok yang sederhana dan bersahaja. Inilah kepribadian yang membuat saya terkesan dan menjadi teladan bagi umat dan bangsa," tuturnya.
Untuk itu, lanjut Abdul Mu'tie, secara pribadi dan atas nama PP Muhammadiyah menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Gus Sholah. "Kami merasa sangat kehilangan. Semoga beliau husnul hatimah dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah," ucapnya.
Kondisi Gus Sholah diketahui terus menurun pasca menjalani bedah jantung pada Sabtu (1/2/2020). Tim dokter yang merawat Gus Sholah melakukan ablasi atau operasi untuk mengatasi gangguan irama jantung atau aritmia dengan menggunakan kateter yang dimasukkan ke dalam ruang dalam jantung.
Gus Sholah lahir di Jombang, 11 September 1942 dan menghembuskan nafas terakhir pada usia 77 Tahun. Ia merupakan saudara presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang lahir pada 11 September 1942. Gus Solah adalah anak ketiga dari pasangan KH Wahid Hasyim dan Nyai Hj Sholihah. Selain Gus Dur, saudara Gus Sholah adalah Nyai Aisyah, Dr Umar Alfaruq, Nyai Lily Wahid, dan Muhammad Hasyim.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'tie menyatakan Gus Sholah adalah salah satu ulama dan tokoh NU yang sangat dekat dengan berbagai kalangan, khususnya dengan Muhammadiyah. Dia menyebut beberapa kali almarhum Gus Sholah mengisi dan menghadiri acara Muhammadiyah.
"Gus Sholah adalah sosok yang terbuka dan egaliter. Dalam bergaul, beliau tidak membedakan usia dan hangat dengan siapa siapa saja. Usia beliau sangat jauh di atas saya, bahkan seusia dengan ayah saya. Walau demikian, sepertinya tidak ada jarak antara saya dengan Gus Sholah," ujarnya dalam pesannya kepada SINDOnews, Minggu (2/2/2020).
Abdul Mu'tie mengaku sering berdiskusi masalah umat dan bangsa dengan Gus Sholah. Bahkan saking dekatnya, tutur dia, Gus Sholah sering cerita dapurnya NU.
"Beliau sosok yang sederhana dan bersahaja. Inilah kepribadian yang membuat saya terkesan dan menjadi teladan bagi umat dan bangsa," tuturnya.
Untuk itu, lanjut Abdul Mu'tie, secara pribadi dan atas nama PP Muhammadiyah menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Gus Sholah. "Kami merasa sangat kehilangan. Semoga beliau husnul hatimah dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah," ucapnya.
Kondisi Gus Sholah diketahui terus menurun pasca menjalani bedah jantung pada Sabtu (1/2/2020). Tim dokter yang merawat Gus Sholah melakukan ablasi atau operasi untuk mengatasi gangguan irama jantung atau aritmia dengan menggunakan kateter yang dimasukkan ke dalam ruang dalam jantung.
Gus Sholah lahir di Jombang, 11 September 1942 dan menghembuskan nafas terakhir pada usia 77 Tahun. Ia merupakan saudara presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang lahir pada 11 September 1942. Gus Solah adalah anak ketiga dari pasangan KH Wahid Hasyim dan Nyai Hj Sholihah. Selain Gus Dur, saudara Gus Sholah adalah Nyai Aisyah, Dr Umar Alfaruq, Nyai Lily Wahid, dan Muhammad Hasyim.
(kri)